bekerja dengan keberkahan

bekerja dengan keberkahan
masjid AL-BARKAH Kota Bekasi

Selasa, 10 Juli 2012

Tetes Keringat


Pengabdian BKM dalam mengemban amanah, tak akan lepas dari rekaman Sang Pemilik Raga. Setiap aktivitasnya, ringan, berat, sedikit, banyak, akan tercatat. Aktivitas tersebut, senantiasa menguras  pikiran dan tenaga. Tenaga yang dicurahkan, mencurahkan keringat. Takkan tercukupkan, bila setiap tetes keringat disandingkan dengan rupiah. Takkan bisa kita membayar keringat mereka
Kegiatan Capacity Building (CB) BKM, merupakan salah satu kegiatan yang difasilitasi dalam BOP PNPM Mandiri Perkotaan di lingkup Satker Kota Bekasi. Kegiatan CB kali ini, dilaksanakan di Hotel Purnama, Cipayung, Bogor pada 26 - 27 Juni 2012. Keesokan harinya, 28 Juni 2012, acara CB dilanjutkan dengan studi banding ke BKM Paguyuban Semplak, Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor Utara.
Walikota Bekasi Rahmat Effendi bersama perwakilan peserta
CB BKM diikuti oleh 63 peserta yang terdiri atas 56 orang perwakilan BKM se-Kota Bekasi dan 7 orang perwakilan dari Tim Fasilitator. CB BKM dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat (Kapermas) Kota Bekasi Husni Tarigan. Selepas pembukaan, kegiatan CB BKM dilanjutkan dengan paparan materi dari Sekretaris TKPKD Erwin Effendi. Di luar dugaan, Walikota Bekasi Rahmat Effendi pun berkenan hadir dan memberikan sambutan.
Dalam sambutannya, walikota menyampaikan apresiasi atas capaian dan pengabdian yang telah dilakukan oleh BKM. Berdasar pengamatan dan kunjungan langsung di beberapa kelurahan, walikota memberikan penilaian yang baik atas pelaksanaan PNPM Mandiri Perktoaan. Walikota menyatakan bahwa PNPM Mandiri Perkotaan telah menumbuhkembangkan keswadayaan dalam setiap kegiatannya.
Keberhasilan PNPM Mandiri Perkotaan selanjutnya diterjemahkan dengan pelaksanaan Dana Bantuan Hibah Stimulan Pembangunan Infrastruktur (DBHSPI) pada 2011, dengan BLM Rp100 juta per kelurahan.
DBHSPI dilanjutkan pada tahun 2012 dengan sebutan Program Pembangunan Partisipatif Berbasis Komunitas (P3BK), pagu BLM Rp200 juta per kelurahan. Walikota berharap, agar P3BK dilaksanakan dengan baik, sehingga dapat diteruskan pada tahun 2013 dengan BLM Rp500 juta per kelurahan.
Selepas memberikan arahan, walikota menyempatkan diri untuk memberikan selamat kepada setiap peserta dan berdialog dengan beberapa peserta. Muncul harapan agar Pemkot Bekasi meningkatkan dana BOP untuk BKM yang tahun ini baru teranggarkan Rp1 juta per kelurahan.
Hari pertama CB BKM berlangsung sampai pukul 23.00 WIB. Pelaksanaan PLPBK Kelurahan Muarasari dan sinergi PNPM Mandiri Perkotaan dan P3BK menjadi dua materi yang disampaikan pada sesi malam. Semangat peserta untuk menimba ilmu, layak diacungi jempol.
Hari kedua CB BKM, berkenan hadir dari Rumah Zakat, Asisten Deputi Sumberdaya Swadaya Bidang Perumahan Swadaya Kemenpera dan TA Infra OC4 Jabar. Peserta berharap agar Rumah Zakat semakin dekat dengan BKM untuk bersama-sama memberdayakan masyarakat.
Terkait program perumahan swadaya diungkapkan peliknya aksesibilitas terhadap data warga miskin yang bersumber dari TNP2K. Sementara itu, dari paparan TA Infra OC 4 Jabar peserta meminta tips dan trik terkait penyusunan istinaa’ dan aplikasinya, sehingga berdampak signifikan terhadap capaian kinerja kota/kabupaten dan log frame serta IPM – MDGs.
Asdev Sumberdaya Swadaya Bidang Perumahan Swadaya Kemenpera Sri Nurhayati memaparkan materi
Semifinal leg pertama, antara Spanyol vs Portugal semakin menguatkan kebersamaan seluruh peserta. Diawali tim fasilitator yang berburu kabel USB, layar pun dapat terpasang di halaman parkir. Pertandingan yang berlangsung alot dilanjutkan dengan perpanjangan waktu dan adu penalti, senantiasa diiringi riuhnya sorak sorai peserta. Suasana menjadi sunyi menjelang subuh.
Meski kantuk melanda, beberapa peserta yang didominasi perempuan, penuh semangat mengikuti permainan bola. Empat jenis permainan dengan menggunakan media bola dijalani oleh tiga tim yang masing-masing beranggotakan 5 orang. Permainan pertama, memindahkan tiga bola. Permainan kedua, memindahkan satu bola dengan cara dikipas. Permainan ketiga, menulis angka di punggung peserta dengan menggunakan bola dan permainan terakhir, memindahkan satu bola dengan cara dilempar antarpeserta yang berdiri dalam bentuk lingkaran.
Tim 3 keluar sebagai juara pertama, karena berhasil memenangkan 2 permainan. Diikuti Tim 1 sebagai juara kedua dan Tim 2 (juara ke-3). Hadiah berupa makanan dan minuman dibuka langsung di arena permainan dan dinikmati bersama oleh seluruh peserta.
Dalam rangka studi banding di BKM Semplak, peserta diterima oleh BKM, LPM dan Lurah. Diawali pembukaan dan sambutan, seluruh peserta studi banding diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri. Tidak ketinggalan, diperkenalkan juga perwakilan tim fasilitator dari Kota Bekasi dan Tim 2 Kota Bogor.
Selepas sambutan dari Satker Kota Bogor Denni Wismanto, dilakukan serah terima cinderamata. Pimpinan rombongan Dian Hariani, menyerahkan plakat kepada Kepala Dinas Pengawasan Bangunan Erna Hernawati. Selanjutnya Mudjiono, mewakili BKM Kota Bekasi juga menyerahkan plakat kepada Zubaidah, koordinator BKM Semplak. Sementara BKM Semplak menyerahkan beberapa boneka dan keripik buah karya KSM.
Rangkaian acara ditutup dengan menikmati suguhan lontong sayur dan opor ayam. Selanjutnya peserta mengunjungi sekretariat BKM Semplak dan meninjau kegiatan KSM secara langsung di lapangan.
Terungkap bahwa keberhasilan BKM Semplak diraih dengan perjuangan cukup berat. Sempat oleng dengan kandasnya kegiatan perguliran pada tahun 2003, BKM Semplak selanjutnya bangkit di tahun 2005. Tingkat pengembalian saat ini mencapai nilai di atas 90% dengan total perguliran lebih dari Rp2 miliar. Modal semula berjumlah Rp180 juta. Di sisi lain, sebuah KSM dengan produk boneka, akan mengikuti pameran di negeri kincir angin. Salut.
Tepat pukul 15.00 WIB, peserta kembali ke Kota Bekasi. Keceriaan dan kebersamaan selama 3 hari diyakini tergambar di wajah setiap peserta. Senyum optimisme tergurat, menyongsong pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan 2012 dengan semangat terbarukan.
Semoga tetes keringat seluruh BK adalah amal baik yang kelak tergantikan dengan pahala yang berlipat. Semoga keringat itu menjadi rahmat yang  ditukar dengan surga yang penuh berkah. Amin. [Jabar]
Dokumentasi lainnya:
Peserta bermain bolaPeserta dari Tim 3 memamerkan hadiahnya
Peserta CB BKM di bawah rindang pohon
dan teduhnya parasut
Koordinator BKM Semplak Zubaidah menyerahkan
cinderamata kepada Mudjiono, Koordinator BKM Candrabaga
Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi 

Menoreh Satu Titik


Selasa, 15 Mei 2012. Pukul 09.30 - 13.30 WIB. Sekrteriat PNPM MP Kota Bekasi. Pertemuan SF. Seluruh tim ditawarkan untuk menerima kunjungan Wakil Gubernur (Wagub), H. Dede Yusuf Macan, ST.
Jumat, 18 Mei 2012. Pukul 16.45 WIB. HP Samsung GT – E1080F berdering. Muncul nama: BKM Syaiful, koordinator BKM Jatiluhur Barokah kelurahan Jatiluhur kecamatan Jati Asih. “Informasi dari Mbak Siti, bakal ada kunjungan Wagub ke kota Bekasi. Jatiluhur siap, Pa.”

Walikota Bekasi H. Rahmat Effendi
memberikan sambutan 

Wagub Jabar bersama Walikota Bekasi
dan penerima manfaat rutilahu
memandu acara lelang

Koordinator BKM Jatiluhur Barokah H. Syaiful
Anwar menyambut jabat tangan wagub usai
penandatanganan prasasti Jl. Kinit 

Walikota menyerahkan santunan dan
bingkisan alat sekolah kepada anak yatim

Wagub melakukan peletakan batu pertama

Bersama BKM dan warga, wagub 
menikmati makan siang
Rabu, 23 Mei 2012. Pukul 20.30 - 22.20 WIB. RT 4 RW 6 Kelurahan Jatiluhur. Sosialisasi rencana kunjungan Wagub. Warga membulatkan tekadnya: siap menerima kunjungan Wagub. Siap dengan optimalisasi swadaya masyarakat. Sebuah kehormatan dikunjungi Wagub sebagai Pembina TKPK Jawa Barat. Sebuah kebanggaan menerima kunjungannya. Dipandu Sopyan, warga bersepakat membentuk panitia kecil. Muncul gagasan: Kampung PNPM.
Jumat, 25 Mei 2012. Pukul 09.30 - 11.15 WIB. Kantor Pemberdayaan Masyarakat (Kapermas). Diskusi bersama PPK Satker. Disampaikan rencana kunjungan Wagub.
Sabtu, 2 Juni 2012. Pukul 01.45 WIB. Perwakilan BKM tiba di Sukalaksana Kota Bandung. Sebelumnya Hansip RW 11 agak kurang paham dengan warga yang dikunjungi BKM. “O, Pak Yayan,” celoteh seorang Hansip, begitu saya tiba di depan pos ronda. Selanjutnya rombongan BKM tiba di rumah No. 81. Beralaskan 1 buah kasur, 2 buah karpet plus 3 selimut dan 1 badcover, BKM melepas lelah. Beristirahat barang beberapa jam, memulihkan stamina untuk menempuh perjalanan menuju Desa Cukang Genteng Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung.
Pukul 08.15 - 14.10 WIB. BKM tiba di Desa Cukang Genteng. BKM memperoleh gambaran terkait kunjungan Wagub: pembukaan, laporan panitia, kerja bakti, meninjau usaha ternak sapi dan usulan kegiatan sarana air bersih. Selanjutnya makan siang bersama, dialog, penyematan Pin PNPM MP dan terakhir: peninjauan pondok pesantren.
Kamis, 7 Juni 2012. Pukul 09.45 - 10.20 WIB. Kantor Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Diskusi bersama PPK Satker Jabar dan TL OC4 Jabar. Disampaikan informasi dan kesiapan  rencana kunjungan Wagub.
Pukul 10.45 - 11.15 WIB. Rumah Dinas Wagub Jalan Ir. H. Djuanda, Bandung. Penyampaian kesiapan dan rencana kegiatan kunjungan Wagub kepada staf khusus Jabar 2. Di luar dugaan, Wagub berkenan untuk menemui BKM.
Jumat, 8 Juni 2012Pukul 09.15 - 10.05 WIB. Kantor Pemberdayaan Masyarakat (Kapermas). Diskusi bersama Kepala dan PPK Satker. Disampaikan surat rencana kunjungan Wagub. Pihak Satker melanjutkan dengan nota dinas kepada Walikota.
Selasa, 11 Juni 2012. Pukul 02.05 WIB. H.Syaiful Anwar dan Enjang Sasmita, tiba di Sukalasana. Disuguhi martabak keju-kacang, mereka bercerita tentang kesiapan yang sudah dilakukan warga. Diperlihatkan surat undangan untuk Wagub.
Pukul 08.40 WIB. Bergerak menuju rumah dinas Wagub. Undangan diterima Satpol PP. Selain undangan, diserahkan buku profil PNPM MP Kota Bekasi, “Meraih Esok”.
Pukul 11.20 WIB. Kapermas. Diskusi bersama Kepala dan PPK Satker. Disampaikan kesiapan BKM dan warga Jatiluhur untuk rencana kunjungan Wagub. Pihak Satker menyampaikan apresiasi.
Pukul 14.15 WIB. Jalan Kinit RT 4 RW 6 kelurahan Jatiluhur. Warga bergotong royong menyiapkan jalan yang akan diresmikan Wagub dan Walikota dengan peletakan batu pertama. Dilakukan survai lokasi yang akan menjadi titik kunjungan, antara lain: tempat parkir, tempat stand – bazaar KSM, lokasi acara, rumah untuk botram—makan siang, masjid untuk sholat dhuhur berjamaah dan lapangan badminton sebagai tempat parkir cadangan. Umbul-umbul warga telah terpasang mulai dari Jl. Wibawa Mukti, Jl. H. Misan hingga di Jl. Kinit.
Kamis, 14 Juni 2012. Pukul 09.30 - 12.25 WIB. Seretariat PNPM MP. Pertemuan full tim. Membahas kesiapan kunjungan Wagub dan penyebaran undangan.
Jumat, 15 Juni 2012. Pukul 16.25 - 19.30 WIB. Jalan Kinit RT 4 RW 6 kelurahan Jatiluhur. Kesiapan : 16 unit tenda yang terbagi dalam 5 titik, telah terpasang di lapangan utama. Tegak terpasang 4 tenda di satu titik sebagai tempat bazaar produk KSM. Layar tancap telah terpasang di sisi kanan panggung. Peta mini RT 4 RW 6, dipasang di dinding rumah, persis di belakang panggung. Bendera putih bergambarkan logo PNPM, umbul-umbul dan spanduk BTN serta umbul-umbul BKM, berkibar gagah dan semarak.
Sabtu, 16 Juni 2012. Pukul 09.45 WIB. Walikota Bekasi H. Rahmat Effendi, tiba lebih dulu. Selain disambut lambaian bendera kecil sang dwi warna yang dilakukan siswa SD dan SMP serta barisan pramuka, Walikota juga disambut tetabuhan rebana dan lantunan ibu-ibu yang tergabung dalam Grup Marawis RW 6. Pukul 10.20 WIB. Wagub disambut walikota.
Pukul 10.30 WIB, Irawati selaku pembawa acara, mengawali acara dengan mengajak seluruh peserta untu menyanyikan lagu kebangsaan. Berikutnya dilakukan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, penampilan pencak silat, laporan koordinator BKM, sambutan walikota dan wagub.
Pukul 11.15 WIB. Wagub memandu lelang amal untuk 6 rutilahu. Walikota menjadi number one, menyanggupi rehab sampai tuntas rutilahu an Amad (RT 3 RW 1). Hal serupa diikuti oleh Wagub untuk rutilahu an Edah (RT 1 RW 7) dan anggota DPRD Jabar Achdar Sudrajat untuk rutilahu a/n Minih (RT 2 RW 1). Tiga unit rutilahu lainnya, a/n Darudin (RT 5 RW 5), Misin (RT 2 RW 1) dan Wanih (RT 4 RW 6), mendapat bantuan dari Camat dan Lurah sekecamatan Jati Asih, SKPD, SD Jatiluhur II dan SMP 24, TL OC4, Tim Fasilitator, Manajemen Trio Macan, BTN dan warga. Dana dikumpul secara langsung. Setelah dilakukan penghitungan, total dana berjumlah Rp. 65.250.000.
Selepas lelang amal rutilahu, wagub dan walikota melakukan penyerahan santunan untuk anak yatim. Santunan berupa dana dan bingkisan alat sekolah untuk 15 anak yatim. Berikutnya Wagub melakukan penandatanganan prasasti pembangunan Jalan Kinit. Bersama walikota, wagub mengawali penulisan dan penandatanganan piagam untuk BKM dan warga RT 4 RW 6.
Dalam piagam tersebut, wagub menulis: Lanjutkan Kebaikan Ini (untuk BKM) dan Teruskan Perjuangan Kalian (untuk warga RT 4 RW 6). Walikota, pun menulis kalimat senada dalam kedua piagam tersebut, yaitu: Muliakan pembangunan melalui kegiatan PNPM.
Selepas doa, dilakukan peletakan batu pertama, shalat dzuhur dan makan bersama.
Alhamdulillah. Satu titik telah ditoreh dan bersiap untuk titik lainnya. [Jabar]

Kita Bisa Karena Kita Mau


Pelatihan open menu dengan tema khusus channeling akhirnya terlaksana dan tuntas. Digelar pada 10, 11 dan 12 April 2012, pelatihan dipusatkan di Balai Patriot kompleks kantor walikota. Pelatihan diikuti oleh 10 orang perwakilan dari setiap kelurahan.
Serangkaian pertemuan dilaksanakan sebagai persiapan pelatihan. Diawali pembentukan panitia pada 25 Februari 2012, dilanjutkan secara marathon pada 11 dan 25 Maret, persiapan terakhir dilakukan 9 April 2012. Persiapan akhir dilaksanakan di Aula Kapermas, yang dihadiri oleh Kepala Satker Drs. H. Husni Tarigan, MM dan PPK Dian Hariani, S.Sos.
Berbagai kendala menjadi tantangan dari sebelum, saat dan pasca-pelaksanaan pelatihan. Pengumpulan dana melalui Tim Faskel yang dilanjutkan dengan penyerahan dari Tim Faskel kepada sekretaris Korkot, penambahan panitia untuk pemenuhan keterwakilan dari 12 kecamatan, perubahan Kerangka Acuan Kerja (KAK), jadwal pelaksanaan yang mengalami penundaan (semula 20, 21 dan 22 Maret), perubahan narasumber dan penyebaran undangan merupakan beberapa hal yang mendapat kritikan dari sejumlah pihak.
Tantangan berikutnya adalah saat pelaksanaan. Hari pertama, acara dihadiri lebih dari 400 peserta. Menghadirkan narasumber pelaku PNPM internal Kota Bekasi ternyata masih dinilai sebagai hal biasa, dan asumsinya, buat apa dilakukan di tingkat kota kalau narasumbernya orang Bekasi?. Akan tetapi asumsi tersebut hanya muncul dari 1-2 peserta. Sementara peserta lainnya, secara umum, menilai positif dan antusias terhadap materi yang disampaikan oleh narasumber. 
Pelatihan hari pertama menampilkan 5 narasumber yang terbagi dalam 2 sesi. Sesi pagi diisi dengan narasumber dari pelaku PNPM. Materi Pelaksanaan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) Swadaya dipaparkan Koordinator BKM, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jati Asih Mohammad Ali. Sementara materi kedua disampaikan oleh Suwardi, ketua Program Swadaya Masyarakat (PSM) RW 4, Kelurahan Sepanjang, Kecamatan Bojong Rawa Lumbu.
Penutup sesi pagi diisi oleh Zaelani, anggota BKM Harapan Baru kelurahan Harapan Baru Kecamatan Bekasi Utara. Sesi siang diisi oleh 2 narasumber, yaitu Ahmad Jupri dari pemuda pelopor Kota Bekasi tahun 2011, yang menyampaikan materi tentang pengelolaan Ternak; dan materi kelima disampaikan oleh Sofi Sinta Saufiati, PJ Operasional Bank Sampah Darlink dari Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat.
Hari kedua menampilkan 3 narasumber, diimbangi dengan penurunan kehadiran peserta. Narasumber berasal dari kampus Universitas Islam 45, Bekasi Sosial Responsibility (BSR) dan Disperindagkop. Pelatihan terus dilanjutkan dengan materi tambahan dari K-Link—materi yang dimunculkan secara dadakan dan mengejutkan. Sesi siang yang diisi oleh Drs. Zaenuddin Sitanggang, MS. dari Disperindagkop, menjadi sesi paling menarik di hari itu.
Peserta dari Kecamatan Jati Asih
penuh semangat menampilkan yel-yel
Panitia bersama Plt Walikota Bekasi
G. Gunarti Rahmat Effendi
 
Hari terakhir, peserta mulai tergiring ke nuansa penutupan. Semakin kental nuansanya manakala H. Syaiful dari BKM Jatiluhur Barokah, selaku ketua panitia, melantunkan lagu favoritnya, “Jangan Terulang Kedua Kali”. Disambung beberapa peserta lainnya yang unjuk kemampuan dalam olah suara.
Diawali materi KPI dan Log Frame, pelatihan di sesi pagi dilanjutkan dengan materi Kebijakan Integrasi PNPM yang disampaikan Drs. H. Hadi Santoso, MA, selaku Asisten Deputi Urusan Pengarusutamaan Kebijakan dan Anggaran Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Lepas istirahat, shalat dan makan (ishoma), kehadiran Plt Walikota G. Gunarti Rahmat Effendi kian menyemarakkan kegiatan pelatihan. Selepas materi “Dasar Menuju Kemandirian BKM” yang disampaikan Ketua LSM KAPSI Sunandar, panitia mendaulat Plt Walikota untuk menjadi juri Lomba Yel-yel yang diikuti oleh peserta dari setiap kecamatan. Terpilihlah Kecamatan Bekasi Barat sebagai juara I, Kecamatan Jati Sampurna (Juara II) dan Kecamatan Mustika Jaya (Juara III).
Kegiatan dilanjutkan dengan paparan singkat dari perwakilan Bank Tabungan Negara (BTN), Ketua Komisi B DPRD Rony Hermawan, dan Wakil Ketua DPRD Yusuf Naseh. Pada pukul 15.45 WIB, acara ditutup secara resmi oleh Ibu Plt Walikota.
Selesai? Ternyata belum! Bumbu pelatihan terus berlanjut. Begitu tuntas di TKP, acara dilanjutkan dengan diskusi dan perdebatan kecil antara konsultan dengan panitia. Terjadi missing link dalam komunikasi dan koordinasi. Missing link tersebut berlanjut di esok harinya. SF dari 7 tim beserta kekorkotan melakukan evaluasi pelatihan bersama panitia inti. Mencoba menemukenali missing linkguna memahami apa yang terjadi.
Ketua FBKM H. Moch Djafar, Kepala Satker
Drs.H.Husni Tarigan, MM, Asda 1 dan
Ketua Panitia H. Syaiful Anwar bersiap
menyanyikan lagu Indonesia Raya
Lagu kebangsaan "Indonesia Raya"
membahana di Balai Patriot
 
Itulah sedikit catatan Pelmas Channeling PNPM Mandiri Perkotaan di Kota Bekasi. Perencanaan yang sedemikian rupa dan pertemuan yang intensif untuk mencapai hasil maksimal tetap memunculkan kekurangan di sejumlah hal. Tapi, di sisi lain, muncul rasa haru dan bangga. Indonesia Raya berkumandang. Semangat para peserta menyanyikan “Topi Saya Bundar”, militansi narasumber dan kekuatan kalimat “Phu che nen phu nen, tan che yauw phu yauw” ( 不是能不能 坍是要不要 ) akan menjadikan Pelmas Channeling sebagai event yang selalu dikenang.
Ya, kita bisa karena kita mau. (Jabar)

Pelmas Sambil Rayakan Milad LKM Bakti Mandiri


Pada 21 Februari 2012, kami mengadakan syukuran kecil-kecilan. Karena sehari sebelumnya, yaitu 20 Februari 2012, adalah hari jadi LKM Bakti Mandiri yang ke-12. Syukuran ini dihadiri oleh lurah, sekretaris kelurahan, Ekbang dan juga Koorkot Bekasi.
Acara syukuran bertepatan dengan diadakannya Pelatihan Masyarakat (Pelmas) yang dilaksanakan selama dua hari, yakni 20 - 21 Februari 2012, sehingga masyarakat yang waktu itu diundang sebagai peserta pelatihan, turut meramaikan Hari Jadi LKM Bakti Mandiri.
LKM Bakti Mandiri terbentuk pada tanggal 20 Februari 1999, dengan nama BKM Paguyuban Bakti Mandiri. Awalnya BKM/LKM mendapat bantuan dari Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) dengan nilai Rp250 juta, yang lebih diperuntukkan kepada bantuan modal usaha atau ekonomi.

Pada tahun 2008, BKM/LKM Paguyuban Bakti Mandiri menerima program lain, yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang lebih menekankan pada pemberdayaan aspek Tridaya yaitu Lingkungan, Sosial dan Ekonomi. Dari PNPM, kami mendapat bantuan sebanyak tiga putaran. Pada putaran pertama dan kedua, kami mendapat bantuan sebesar Rp350 juta, sedangkan putaran ketiga sebesar Rp200 juta.
Dengan adanya PNPM pembangunan di wilayah Kelurahan Jatisari menjadi lebih baik, karena jalan-jalan yang tadinya masih tanah sekarang sudah dibeton dan dipaving. Rumah tidak layak huni pun sudah banyak yang telah jadi layak huni. Kegiatan ekonomi juga mengalami kemajuan, walau tidak banyak. Karena, dengan adanya PNPM, banyak warga yang mempunyai usaha, terbantu dengan bantuan pinjaman modal usaha untuk mereka. Untuk kegiatan sosial pun kami telah mengadakan pelatihan membuat kue dan bantuan peralatan untuk Posyandu se-Kelurahan Jatisari.

Pada masa kepengurusan saat ini LKM Bakti Mandiri mempunyai tiga generasi kepengurusan, yang mudah-mudahan bertambah solid. Generasi pertama, ada Bapak Subagyono sebagai pendiri sekaligus koordinator, hingga kini. Generasi kedua adalah Ibu Syamsuri atau Ibu Soemaryati dan Ibu Novi, yang mulai bergabung pada tahun 2008, tepat ketika PNPM masuk ke Kelurahan Jatisari. Generasi ketiga, ada muda-mudi yang ikut meramaikan kiprah LKM, yaitu Ibu Rika, Ibu Yayuk, dan yang lebih baru lagi, Ibu Dewi. (PL)

Menghijaukan Rumput Sendiri


Fasilitator merupakan aset yang sangat berharga. Satu bagian terpenting dari bagian penting lain dalam suksesnya PNPM Mandiri Perkotaan. Satu bagian yang dapat membuat halaman pemberdayaan menjadi lebih hijau dari kondisi semula. Satu bagian yang mendorong terjadinya perubahan pada hijaunya rumput di kebun kita.
Agar fasilitator menjadi tangguh, berbagai upaya telah dilakukan. Upaya untuk mewujudkan fasilitator yang andal mengatasi berbagai tantangan dan tahan terhadap terpaan badai. Berbagai upaya telah dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum. Diawali dengan pelatihan dasar, pelatihan madya dan pelatihan utama, dilanjutkan dengan coaching dan OJT. Dibekali berbagai tips dan trik pemberdayaan, fasilitator juga diapresiasi dengan imbalan jasa dan award.
Di beberapa kota/kabupaten lainnya, pemampuan dan peningkatan keberdayaan fasilitator ditempuh dengan berbagai inovasi dan kreativitas secara swadaya. Upaya yang dilakukan, antara lain, inisiasi pembentukan forum fasilitator, koperasi, arisan, asuransi atau studi banding. Bahkan muncul ide dari seorang teman: pertukaran fasilitator antarkota/kabupaten atau lintas provinsi.
Terbersit dari Sukiyat, pelopor mobil “esemka”, yaitu 3 N—Niteni, Niru dan Nambahi. Atau ATM—Amati, Tiru dan Menambahkan. Kegiatan refreshing oleh Divisi Wisata teman-teman Kabupaten Sukoharjo (Baca: Reorganisasi Koperasi Forum Faskel Sukoharjo, edisi 20 Januari 2012), coba kami terapkan di Kota Bekasi. Pertemuan full team dikemas sebagai media refresh dan memperkuat ke-solid-an personel. Acara digelar pada 14 Januari 2012 di Desa Ciwangi Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut.
Pertemuan full team diawali dengan kegiatan Lintas Kampung. Seluruh peserta dibagi dalam tiga grup, yaitu Grup Anggur, Grup Apel dan Grup Durian. Setiap grup dilepas secara berurut, dengan jeda 15 – 20 menit. Grup Anggur dilepas pada pukul 07.05 WIB, Grup Apel pada pukul 07.25 WIB dan Grup Durian pukul 07.40 WIB.

Grup Durian Mencapai Pos 1

Grup Anggur tiba di Pos 2

Bersama Ketua DKM di Pos 3

Menyeberang secara estafet
Setiap grup harus melintasi 3 kampung yang terdiri dari 6 pos dan dipandu oleh 33 titik penunjuk arah. Setiap grup juga dibekali berbagai alat, yaitu bendera, spanduk, paku payung, pen, kertas, pensil warna, penggaris, gunting, puzzle, spidol dan peta buta.
Di setiap pos, seluruh anggota grup harus bahu membahu melaksanakan tugas sesuai POB yang dibuat panitia. Di Pos 1, Kampung Manyah Beureum, tugasnya adalah merangkai puzzle bersama anak-anak di sekitar pos dan mengenal identitas mereka. Memasuki Pos 2, Warung Pa’ Emod, belanja beberapa jenis makanan dan minuman. Sementara di Pos 3, Mushola Kampung Lebak Jaya , setiap grup harus mengenali sejarah dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus mushola tersebut serta memberikan sumbangan.
Berselang 15 menit, di Pos 4, tugas yang harus dilaksanakan adalah memasang spanduk dan melakukan penyeberangan secara estafet. Di Pos 5, Sawah Kampung Bojong, jarak terjauh yang harus ditempuh setiap peserta, setiap grup harus menggambar sejauh mata memandang di dekat pos tersebut. Selepas lukisan jadi, di Pos 6, pos terakhir yang berdekatan dengan sebuah jembatan, tugas yang diemban adalah memasang bendera grup dan membuat bendungan batu. Sepanjang perjalanan, setiap grup juga bertugas untuk mengumpul 7 jenis bunga yang berbeda warna.

Melukis di batas kampung, Pos 5

Gelaran pertemuan full team
Pukul 13.15 WIB, setelah badminton, memancing dan makan siang, kegiatan dilanjutkan dengan  pertemuan full team.
Acara diisi dengan sekilas informasi terkait rencana kunjungan BKM Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, “Paturay Tineung” personel yang pindah tugas ke kota lain dan pengumuman pemenang Lintas Kampung.
Grup Anggur keluar sebagai the champhion. Di posisi kedua Grup Apel dan posisi terakhir diisi Grup Durian. Hadiah berupa makanan dan minuman, selanjutnya dinikmati bersama. Tepat pukul 16.30 WIB, seluruh personel kembali bergerak menuju Kota Bekasi. Siap menunaikan amanah dengan semangat yang terbarukan. Semoga. (OC 4 Jabar)

Sabtu Sore Bersama ILO di Duren Jaya


Sabtu sore, tanggal 10 Desember 2011, sekitar pukul 15.30 WIB, LKM Duren Jaya kedatangan tamu istimewa dari International Labour Organization (ILO). Cukup membuat surprise dan tentu terselip kebanggaan. Bukan saja bagi LKM dan Tim 01, tapi juga bagi masyarakat Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur.
Tim ILO terdiri dari Manchin Hirsch, Celine Felix (asal Prancis), Sebastiano Snider (asal Italia) dan Abdul Hakim (Indonesia). Di buku tamu tertulis “service civique gouv so wil pituti jboss adrisng gop”, yang artinya kira-kira “kunjungan pelayanan sipil untuk meningkatkan pelayanan, serta mempengaruhi pemerintah dalam membuat kebijakan”.
Tim disambut dengan keramah-tamahan khas Indonesia, yaitu senyum dan wajah sumringah. Ditambah aneka buah dan jajan pasar yang siap dicicipi, terhidang di atas meja. Tetamu dipersilakan duduk di kursi yang sudah disiapkan di Aula Kelurahan Duren Jaya.
Pose bersama di depan aula kelurahanLKM Duren Jaya dalam temu dengan Tim ILO
Sejenak melepas lelah, tanpa formalitas, meluncurlah ucapan selamat datang dari Koordinator LKM Duren Jaya Sumardiyono. Perkenalan terjalin penuh keakraban antara kedua belah pihak. Dilanjutkan dengan pemaparan profil LKM lewat tayangan infocus.
Banyak hal yang dipaparkan serta tanya yang disampaikan, meliputi kegiatan LKM dalam melaksanakan PNPM, pelayanan apa saja yang diberikan kepada masyarakat, apa yang menjadi indikator dalam menentukan masyarakat  miskin, bagaimana mengatasi kendala kemacetan ekonomi bergulir, kendala dan kiat apa yang dilakukan LKM dalam mengatasi permasalahan yang sering timbul, ketidaktepatan sasaran penerima manfaat, serta harapan LKM ke depan.
Manchin Hirsch sempat menanyakan, jika ingin melakukan perubahan apa yang akan diubah. Ia juga menyatakan kepuasan pribadi dan tim atas kunjungannya ke Duren Jaya.
Selanjutnya adalah penyerahan cinderamata dari ILO berupa buku-buku tentang proteksi tenaga kerja anak-anak, bacaan untuk mengajari anak-anak tentang pendidikan, apa yang harus dilakukan serta ajakan kembali bersekolah.
Tim ILO akrab dengan anak-anak RW 6Tim ILO didampingi ketua PAKEM Griya Firdaus, meninjau
rehab Rutilahu
Di akhir kunjungan, LKM Duren Jaya mengajak Tim ILO untuk melihat dokumentasi foto kegiatan LKM, KSM dan Tim 01 serta foto bersama. Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke RW 06 untuk melihat hasil PNPM maupun PAKET, seperti pembuatan jalan, saluran dan renovasi rutilahu.
Yang sangat menggelitik memang, ketika tiba di RW 06, kemanapun rombongan berjalan, warga mengikuti mereka dengan antusias dan penuh tanya. Terutama anak-anak, yang tertawa lepas dan berteriak kegirangan ketika diambil fotonya oleh Celine Felix.
Sabtu sore di Duren Jaya, menyisakan harapan lain, akankah ada kelanjutannya bagi program pemberdayaan masyarakat umumnya, serta masyarakat  Duren Jaya khususnya. Semoga. (OC 4 Jabar)

The Ojekers


Setiap orang mempunyai keinginan untuk dapat memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Meski 1001 macam cara orang mencarinya, perjalanan hidup tidak semuanya mulus sesuai keinginan dan harapan. Bukan karena nasib semata, karena semua orang dapat mengubah hidupnya untuk menjadi lebih baik. Perubahan bisa terjadi jika dilakukan dengan bekerja keras, sungguh-sungguh dan ulet.
Pekerjaan jasa sebagai pengojek—atau kerennya, Ojekers—bukan merupakan perwujudan dari sebuah cita-cita, melainkan sebuah tanggung jawab demi memenuhi kebutuhan dan melanjutkan hidup. Manakala tidak mempunyai keahlian dan keterampilan, pilihan terakhir yang dilakukan, antara lain, menjadi Ojekers.   
Sosialisasi pinjaman bergulir pada para Ojekers
Ojekers dapat membawa hasil dari usahanya setelah seharian menjelajah kota dan mengantarkan penumpang ke tempat tujuannya. Terik dan hujan, tingkat kemacetan dan polusi udara menjadi teman dalam tancapan gas dan tarikan rem. Banyaknya angkutan umum yang masuk ke kompleks perumahan dan persaingan antarpenggeliat roda dua itu sendiri menyebabkan  pendapatan Ojekers semakin berkurang. Hampir di seluruh perempatan atau pintu masuk ke sebuah kompleks, dipastikan ada Ojekers.
Bermodalkan sepeda motor saja tidak cukup bagi para Ojekers. Tertib lalu lintas harus diterapkan oleh semua orang. Kendaraan yang layak, penggunaan helm dan perlengkapan lainnya, surat-surat kendaraan serta identitas pribadi dan Surat Ijin Mengemudi (SIM) pun menjadi hal yang sangat penting dalam penerapan tertib lalu lintas.
Ojekers yang tergabung di Pangkalan Pohon Ceri dan Pangkalan Pos RW IV Kelurahan Pekayon Jaya, menjadi KSM Ojek I dan II, yang mendapatkan pinjaman bergulir dari UPK BKM Amaliah Jaya. Pada 10 Maret 2011, sejumlah 20 Ojekers mendapat pinjaman sebesar Rp400.000 per orang untuk masa pinjaman selama tiga bulan.
Dana tersebut dialokasikan untuk pembuatan SIM C dan perawatan motor. Selanjutnya pada awal Oktober 2011, digulirkan kepada 20 Ojekers, KSM Ojek III dan IV, yang tergabung di Pangkalan Blok CC RW 18 dan Darussalam RW 10 Kelurahan Pekayon Jaya.
Penandatangan akad dan serah terima pinjamanKoordinator BKM H. Misin (kiri), bersama para
Ojekers Pangkalan Pos
Salah satu penerima manfaat dari Ojekers yang mendapatkan pinjaman, Saiful (25 tahun), warga RT 13 RW 4 mengatakan, kegiatan yang baru dipelopori oleh UPK BKM Amaliah Jaya tersebut sangat membantu kelancaran usahanya. Dia pun semakin giat mencari rezeki.
Kemaren-maren kalau saya dapet sewa jauh, rada-rada takut bawa penumpang karena saya tidak mempunyai SIM C. Setelah ada kegiatan ini, saya tidak sungkan narik sewaan hingga sampai ke timur Ibukota,” ujarnya.
Lancarnya Ojekers dalam dalam pemenuhan kewajibannya pada UPK BKM Amaliah Jaya menjadi harapan bagi Ojekers lainnya. Terdapat sekitar 60 Ojekers di 5 pangkalan yang telah masuk dalam daftar tunggu. (OC 4 Jabar)

Bersama Melayani Masyarakat


Keberadaan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Candrabaga di Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi mempunyai peranan penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan melalui kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan.
Sebagai perwujudan dari lembaga masyarakat yang dibangun oleh, dari, dan untuk masyarakat, BKM Candrabaga berupaya semaksimal mungkin untuk memfasilitasi dan melayani masyarakat miskin.
Pemanfaatan bantuan langsung masyarakat (BLM) untuk kegiatan tridaya oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) selain kegiatan infrastruktur, BKM Candrabaga juga melakukan inisiasi kegiatan sosial berkelanjutan. Upaya tersebut diawali dengan pembangunan Posbindu di RT 03/14.
Pembangunan Posbindu dilaksanakan pada tahun 2009 oleh KSM Cerah, dengan total pembiayaan Rp 52.670.000, terdiri atas Rp21,6 juta bersumber dari BLM dan realisasi swadaya masyarakat sebesar Rp31.070.000.
Bekerja sama dengan Puskesmas Kranji, selanjutnya UPS BKM Candrabaga melaksanakan kegiatan pengobatan gratis bagi para lansia. Kegiatan pengobatan gratis ini dilaksanakan dengan melibatkan PKK sebagai relawan yang aktif. Didampingi pula oleh Dr. Sari dari Puskesmas Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat.
Program ini sudah berjalan sejak Februari 2010 dan dilaksanakan secara rutin pada minggu ketiga setiap bulannya. Program pengobatan gratis meliputi pemeriksaan kesehatan, pemberian obat, tes gula darah, pemeriksaan tekanan darah dan pemberian makanan tambahan.
Keberadaan Posbindu di Kelurahan Kranji semakin berkembang. Kini Posbindu telah dilengkapi dengan alat-alat kesehatan, antara lain tensi, timbangan, terapi kesehatan, cek gula darah, kolestrol dan termometer.
Selain digunakan untuk kegiatan pengobatan gratis, Posbindu ini juga digunakan untuk kegiatan pengajian dan pertemuan BKM/KSM. (OC 4 Jabar)