bekerja dengan keberkahan

bekerja dengan keberkahan
masjid AL-BARKAH Kota Bekasi

Kamis, 18 Juli 2013

Nyumbang Ide Buat Bekasi


Awalnya
Bertugas di Kota Bekasi, memiliki kesan tersendiri dan penuh makna.  Kunjungan dan monitoring ke beberapa kelurahan, melintasi berbagai jalan dan kampung, menangkap hal-hal unik tentang Kota Bekasi.

Kota Bekasi dengan Visi Cerdas, Sehat dan Ihsan kemudian menjadi Maju, Sejahtera dan Ihsan, dikenal sebagai Kota Patriot. Tanpa mengurangi nama harum yang disandangnya, berikut beberapa jargon dan plesetan dari BEKASI.

Abonk Kagak Kenal
Amit-amit kalo tidak tahu Bekasi. Nama Bekasi sudah sejak lama disebut, antara lain dalam puisi Chairil Anwar. Jika ada yang mau ke Jakarta, tentu akan melewati Bekasi. Jadi, kebangetan kalo gak kenal Bekasi. Maka, adalah niscaya kalo masih ada yang kagak kenal Bekasi.

Nyablak abizzz
Gaya n logat khas bekasi disebut Nyablak. Dari tutur bahasa, akan diketahui asal seseorang. Orang Melayu dengan bahasa mendayu. Orang Batak dengan intonasinya yang cukup tinggi. Sementara orang Bekasi, gayanya Nyablak abizzz.

Semeter langsung lari
Bekasi sebagai pendukung Jakarta, maka gerakan penduduknya adalah serba cepat. Pergi cepat dengan sepeda motor, kemudian dititip di tempat parkir, sejurus kemudian berangkat ke jakarta pake bis atau kereta api.

Penuh di malam hari
Banyak penduduk Bekasi yang bekerja di Jakarta, sehingga hanya malam hari mereka berdiam diri di Bekasi. Sementara di siang hari, banyak yang sepi, terutama di kompleks/perumahan.

Biar Tekor asal Kesohor
Pemeo bagi sebagian penduduk Bekasi dengan paradigma lama. Ada keinginan untuk terlihat ‘lebih’, meski nyatanya tidak didukung dengan finansial. Dalam khitan anak, umumnya kagak mau anaknya ikut Khitanan Massal karena tidak dirayakan. Maka, annaknya dikhitan dengan biaya sendiri dan dengan pesta yg cukup meriah. Termasuk juga dalam pesta pernikahan, pestanya mesti meriah meski berhutang ke banyak orang.

Buanyak Pintu Air
Bekasi menjadi lintasan air dari Bogor, yaitu sungai Cikeas dan Citarum. Selanjutnya ada daerah unik dan disebut Pintu Air dengan bendungannya yang kokoh dan kuat.

Lintasan Cikeas – Citarum
Bekasi menjadi lintasan air dari Bogor, yaitu sungai Cikeas dan Citarum. Hingga ada satu fenomena di Bekasi, bisa banjir karena ada kiriman air dari Bogor padahal di Bekasi sedang tidak hujan.

Kagak Hujan Bisa Banjir
Bekasi menjadi lintasan air dari Bogor, yaitu sungai Cikeas dan Citarum. Hingga ada satu fenomena, di Bekasi bisa banjir karena ada kiriman air dari Bogor padahal di Bekasi sedang tidak hujan.

Punya Kampung 200
Terdapat satu daerah, yaitu di kelurahan Margajaya kecamatan Bekasi Selatan, dikenal sebagai Kampung 200. Kampung yang berdiri sejak zaman Belanda. Keunikannya bahwa di kampung tersebut hanya terdapat 200 rumah dan tidak boleh bertambah. Seiring perkembangan zaman dan kebutuhan terhadap lahan, Kampung 200 tersisih dan saat ini telah berdiri Villa 200. Koran Radar Bekasi pernah mengupas tentang Kampung 200.

Ada Rambutan Lebay
Rambutan Bekasi berbeda dengan Depok yang disebut Rapiah atau Rambutan Binjai yang berukuran gede. Rambutan Bekasi berukuran kecil dengan kulit tipis namun cukup berair. Banyak terdapat di kecamatan Jati Asih dan Jati Sampurna. Disebut Lebay karena bentuk rambutnya yang tidak lebat.

Kota Patriot
Tentu dikenal puisi Karawang – Bekasi. Maka terdapat beberapa pahlawan asal Bekasi dan namax diabadikan jadi nama jalan. Antara lain : M.Hasibuan, H.Tabrani, dll.

1256
Kota Bekasi terdiri dari 12 kecamatan dan 56 kelurahan.

Bejibun Sewa Parkir Motor
Banyak penduduk Bekasi yang bekerja di Jakarta. Tarif KA yg cukup murah, menjadi daya tarik tersendiri sehingga banyak yang menggunakannya. Banyaknya penumpang KA, membuka peluang bagi penduduk di sekitar stasiun KA, yang menjadikan rumahnya atau halaman rumahnya sebagai tempat parkir motor dengan biaya sewa Rp. 3.000/hari. Bahkan di saat lebaran, tempat parkir motor, menjadi tempat langganan para pemudik untuk menitip motornya selama mudik.

Sudut Betawi
Penduduk asli Bekasi umumnya memiliki garis keturunan dengan suku Betawi. Pesatnya Jakarta dengan persaingan yang keras, menyebabkan sebagian penduduk asli Jakarta bergeser ke Depok dan Bekasi. Beberapa rumah asli khas betawi dengan makam/kuburan di halaman rumah, dapat ditemui antara lain di kecamatan Bekasi Selatan.

Rawa 100
Terdapat daerah/kampung di Kota Bekasi dengan sebutan yang diawali Rawa, yaitu : Rawa Bugel, Rawa Aren, Rawa Semut, Rawa Panjang, Rawa Tembaga, Rawa Kalong, Rawa Bebek, Rawa Butun, Rawa Bambu, Rawa Penganten, Rawa Belong, Rawa Sapi, dll.

Gabus Pucung
Masakan khas Bekasi berupa sayur yang terbuat dari Ikan Gabus dengan bumbu dapur dan campuran Kluwek (pucung) berkuah hitam pekat dan  kental, seperti halnya Rawon masakan khas jawa timur.

BEKASI
Ada Masjid Al-Barkah, Unisma, TPA Bantar Gebang, Stasiun Kranji, Jalan Layang Summarecon, Pondok Gede, Pondok Melati dan lain-lain.

mBEKAS di hatI
Bekasi dengan berbagai keunikannya : mall terkonsentrasi di beberapa titik, masjid agung yang menakjubkan, TPA Bantar Gebang yang melegenda dan ikon lainnya, akan membuat pendatang yang beberapa tahun bertugas/menetap di Bekasi, menjadikan Bekasi sebagai Kota yang selalu berbekas di hati.

Selain jargon di atas, muncul juga plesetan berupa akronim dari BEKASI, antara lain : BE-rani KA-rena SI-ap, BE-ken KA-gak SI-sa, BE-ner KA-rena informas-SI, BE-cak Ka-yak tak-SI, BE-san KA-mu poli-SI, Ba-BE KA-mu sen-SI, BE-nar benar KA-ya krea-SI, dll.

Bahkan muncul juga Jargon dengan Bahasa Negeri Pangeran Charles, yaitu : Bekasi-Be Inspiring, Bekasi-Part Of My Heart, Bekas, Bekasi-Unforgettable City, Bekasi-City In The Sky, Bekasi-Always Move On, Etc.

Beberapa jargon lain mungkin bisa dikembangkan seiring banyaknya ide dan gagasan dari masyarakat.  Di satu sisi, mungkin diperlukan kajian lebih jauh untuk mengungkap kekhasan/keabsahan setiap jargon. Sementara di sisi lain, jargon-jargon ini diharapkan dapat lebih memasyarakatkan Bekasi di Jawa Barat, di tingkat nasional maupun internasional. Langkah berikutnya, layak dicoba untuk dimunculkan pembuatan kaos khas Bekasi dengan jargon dan plesetan tersebut. Hingga di satu hari, ada anggapan, “belum ke Bekasi kalo belum beli Kaos Bekasi”.

Moga semakin maju dan sejahtera masyarakat Kota Bekasi. 

Rabu, 03 Juli 2013

Wow!!! Satu Milyar!!!


Pengorbanan mesti ada dalam setiap perjuangan. Kemerdekaan RI 67 tahun lalu, diraih dengan pengorbanan yang tidak sedikit. Demikian juga karir dan jenjang pendidikan kita, dicapai dengan langkah besar dan adanya dukungan total dari keluarga. Sebuah prestasi dapat dijangkau, manakala kebersamaan terjalin dengan kuat dan sama-sama berkeringat. Salah satu bentuk pengorbanan, adalah kegiatan sosialisasi PNPM MP. Sosialisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, media, tempat, ruang dan waktu serta kelompok sasaran. Kegiatan sosialisasi  yang gencar dilakukan, antara lain melalui kegiatan peresmian, pelatihan dan bazaar. BKM Candrabaga kelurahan Kranji kecamatan Bekasi Barat, tidak ketinggalan untuk melakukan sosialisasi dimaksud.

BKM Candrabaga menggelar acara sosialisasi  pada 3 November 2012. Sosialisasi dilaksanakan di halaman Majelis Taklim Ar-Ridho RT 5 RW 11. Acara sosialisasi diisi dengan penyerahan bantuan sosial PNPM MP dan peresmian kegiatan jalan lingkungan P3BK (Program Pembangunan Partisipatif Berbasis Komunitas). Acara dihadiri oleh Walikota Bekasi, Dr. H. Rahmat Effendi, Kepala Satker, Drs. H. Husni Tarigan, camat, lurah, BKM perwakilan tiap kecamatan, tokoh masyarakat dan warga penerima manfaat. 

Drs Mudjiono, Koordinator BKM Candrabaga, dalam laporannya menyampaikan perjalanan dan kiprah yang telah dilaksanakan oleh BKM bersama masyarakat. BKM Candrabaga yang telah berumur 9 tahun, perkembangannya diawali dengan P2KP, kemudian dilanjutkan dengan PNPM MP. Pembinaan dari tim fasilitator dan semua pihak, berbuah amanah. Pemkot Bekasi pada tahun 2011 memfasilitasi BKM dengan dana Rp. 100 juta per kelurahan dalam kegiatan DBHSPI (Dana Bantuan Hibah Stimulan Pembangunan Infrastruktur). Selanjutnya tahun 2012, melalui P3BK (Program Pembangunan Partisipatif Berbasis Komunitas), kegiatan lanjutan dari DBHSPI, pemkot memberikan amanah yang lebih besar pada BKM, yaitu mengelola dana sejumlah Rp. 200 juta per kelurahan.

Dalam arahannya, Walikota menyampaikan apresiasi atas inisiasi BKM dalam melakukan bantuan sosial terhadap siswa yatim piatu yang tidak mampu. Adanya P3BK sebagai program daerah,merupakan implementasi dari keberhasilan BKM dan masyarakat yang dapat menumbuhkan kembali nilai-nilai luhur bangsa, yaitu musyawarah mufakat dan gotong royong yang dibuktikan dengan adanya partisipasi yang tinggi dari masyarakat. Bantuan sosial yang digagas BKM, juga sejalan dengan semangat pemkot yang sudah melaksanakan pendidikan gratis.

Walikota berharap agar amanah dapat dijalankan dengan baik. Tahun 2013, dana P3BK akan ditambah menjadi Rp. 500 juta per kelurahan. Jika amanah dapat tetap dijaga, beliau berjanji dana P3BK akan ditingkatkan menjadi Rp 1 milyar per kelurahan. Di akhir sambutannya, Walikota mengajak kepada semua pihak untuk berbuat yang terbaiik untuk masyarakat.  

Selepas sambutan dan arahan Walikota, acara sosialisasi dilanjutkan dengan penyerahan bantuan peralatan sekolah kepada 79 anak yatim piatu. Kemudian dilakukan gunting pita terhadap jalan yang baru diperbaiki melalui P3BK. Sebelum acara ditutup, disampaikan tausiah dari H. Ahmad Junaedi, pimpinan Majelis Taklim Ar-Ridho. Disampaikan bahwa orang yang dermawan akan diberi beberapa kebaikan, yaitu bertambah rezekinya, disembuhkan penyakitnya, dijauhkan dari malapetaka, masuk surga tanpa hisab dan azab. Usaikah perjuangan itu setelah prestasi terukir? Tidak. Perjuangan sebenarnya adalah melanjutkan perjuangan itu sendiri. (MA).