bekerja dengan keberkahan

bekerja dengan keberkahan
masjid AL-BARKAH Kota Bekasi

Rabu, 18 Agustus 2010

MEMUTAR RODA PERUBAHAN NASIB

BY BKM HARAPAN JAYA

H. Muctar SM,SH, Sekertaris BKM Harapan Jaya Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara, tampak begitu gelisah. Kegelisahannya dipicu oleh angka pengangguran di Kota Bekasi yang masih cukup tinggi. Di mata pria kelahiran Sulawesi Selatan ini, penanggulangan kemiskinan masih sebatas wacana dalam seminar dan diskusi.
Pada November 2009, dalam obrolan santai dengan para Pimpinan Kolektif KBM Harapan Jaya, ayah 3 anak yang akrab dipanggil dengan panggilan “Pak Mucthar” ini, menggulirkan gagasan tentang chanelling dengan beberapa perusahaan di kawasan Jababeka dan Lippo Cikarang. Gagasannya langsung ditangkap Koordinator BKM Harapan Jaya, H. Sayuthi Shofyan Mz dan Pimpinan Kolektif lainnya pun menyatakan siap mewujudkannya dalam tindakan kongkret, mencarikan umpan untuk kaum miskin.
Selanjutnya pada Januari 2010, Pimpinan Kolektif BKM mengadakan kunjungan ke sebuah perusahaan di Cikarang, yaitu PT Trias Ridha Utama Bekasi. Sebuah perusahaan yang bergerak dalam perakitan kabel listrik. Dalam dialog bersama pimpinan PT Trias, Ir Rais Rahmat,M.Si, BKM Harapan Jaya mencoba menawarkan hubungan kemitraan (chanelling). Alhamdullilah, tawaran tersebut disambut dengan baik.
“Hidup itu saling berbagi,” kata Rais Rahmat. ”Inilah misi luhur Islam, yaitu menaburkan rahmat bahagia semesta alam,” sambungnya. Kaum miskin, menurut Rais, tidak semestinya menengadahkan tangan mengharap belas kasian oranag lain. Rasulullah SAW menegaskan, tangan di atas lebih mulia ketimbanag tangan di bawah. Ini maknanya, kaum miskin tak layak untuk meminta-minta. Mereka mesti mengais rezeki dengan tangannya sendiri. Inilah yang disebut ETOS KERJA.
“Kami bangga, jika BKM Harapan Jaya berupaya membangun etos kerja kaum miskin itu. Karena itu, kami mendukung penuh upaya BKM Harapan Jaya memberikan pelatihan perakitan alat listrik pada waraga miskin. Insya allah, tenaga-tenaga yang sudah terlatih itu akan kami pekerjakan lewat kegiatan Home Indusatri. Skill atau kemampuan merupakan umpan terbaik. Umpan itulah yang akan menghasilkan ‘ikan-ikan’ di kolam PT Trias, “papar pria yang juga aktif sebagai tenaga ahli di DPR-RI itu.
Akhirnya, pada awal bulan maret 2010, BKM Harapan Jaya menyelenggarakan PELATIHAN PERAKITAN ALAT LISTRIK bekerja sama dengan PT Trias Ridha Utama. Pelatihan dilaksanakan dengan sumber dana dari BLM PNPM MP sebesar Rp 8 juta rupiah dan swadaya sebesar Rp. 3,2 juta rupiah. Peserta pelatihan berjumlah 20 orang. Pada pertengahan maret 2010, ke-20 tenaga kerja yang sudah dilatih itu, dipekerjakan oleh PT Trias di bawah koordinasi BKM Harapan Jaya yang dimotori oleh Alfian (manajer Produksi), Jatmiko(Manajer Keuangan), Ir.Yanti Rosmianti (Kepala Bagian Administrsi dan keuangan), Muhamad Akib (Direktur Oprasional). Di tangan para Leader tersebut, keterampilan merakit alat-alat listrik terus di tingkatkan. Pelatihan lanjutan dilaksanakan enam kali dalam satu minggu dengan peserta sekitar 60 orang.
Di bawah kendali Empat Serangkai tersebut, terpikul sebuah amanah untuk mensinergikan kepedulian PT Trias di kelurahan Harapan Jaya. Sebuah tugas untuk mengubah nasib kaum miskin agar bisa hidup layak. PT Trias dan BKM Harapan Jaya berharap pada Agustus 2010 nanti sudah bisa diserap sekitar 1.000 tenaga kerja di kelurahan Harapan Jaya. Di kelurahan lain di kecamatan Bekasi Utara, ditargetkan 500 tenaga kerja. Demikian tutur Muhammad Akib, Direktur Oprasional PT Trias Cabang Harapan Jaya.

Perakitan alat- alat listrik yanga dikerjakan secara Home Industry itu, menurut Akib, sudah mendapat sertifikat ISO. Sehingga perakitan yang dilakukan warga harus memenuhi standar mutu internasional karena hasil rakitan itu akan diekspor ke beberapa Negara di Asia dan Eropa. Untuk menjaga kualitas, tenaga kerja yang sudah dikirim BKM ke PT Trias, harus terus di tingkatkan etos kerjanya, kualitas produksinya dan target produksinya. Hal lainnya, BKM Harapan Jaya dan PT Trias cabang Harapan Jaya, secara periodik – dua mingguan – melakukan motivasi.
Berkaitan dengan peningkatan dan kualitas produksi, ditangani oleh Alfian, kegiatannya dipantau berdasarkan hasil kerja per jam. Pada minggu pertama kerja, seorang pekerja dapat menghasilkan 50 pcs per jam. Pada minggu kedua diharapkan sudah dapat menghasilkan 100 pcs per jam. Jika setiap orang bekerja 8 jam, maka akan diperoleh hasil produksi 800 pcs.
“Kalau seorang pekerja bisa menghasilkan 800 pcs per hari, maka selama 26 hari kerja akan menghasilkan 20.800 pcs. Jika dikalikan dengan upah medium Rp 35, akan dihasilkan upah Rp. 728.000 per bulan. Pendapatan ini akan bertambah jika dalam keluarga tersebut, terlibat juga suami atau anak. Walhasil pendapatan tambahan lewat home industry ini tidak kalah dengan upah minimum para pekerja di pabrik.” Papar M. Akib.
Adanya channeling ini sangat membantu masyarakat. Mereka tidak perlu jauh – jauh mencari pekerjaan, BKM Harapan jaya telah mampu mendatangkan penghasilan bagi mereka yang rajin, teliti dan mau bekerja keras.
Soal peningkatan produksi, Alfian yang duduk sebagai manager produksi PT Trias menyampaikan, setiap 10 orang tenaga kerja dipimpin oleh seorang Leader. Sang leader inilah yang memeriksa mutu hasil kerja setiap anggotanya. Hasil cek mutu dari leader itu, kemudian dicek kembali oleh tenaga Quality Control yang ada di Bagian Produksi PT Trias. Jika belum memenuhi standar mutu, maka leader yang bersangkutan harus memperbaiki produksinya. Alhamdulillah, kata Alfian, kualitas hasil kerja dari warga Kelurahan Harapan Jaya, pada Mei 2010 ini, kualitas sudah bisa 95%.
Tugas leader selain mengontrol mutu, juga mencatat hasil produksi dari setiap tenaga kerja, mengambil dan mengantarkan material ke PT Trias. Leader juga melakukan pekerjaan perakitan bersama keluarganya. “Jadi leader ini, selain mendapat upah dari hasil kerjanya juga mendapat upah dari PT Trias. Untuk tiap bulannya, pendapatan leader ini cukup layak,” Ujar Jatmiko, Manajer keuangan di Harapan Jaya.
Upah untuk setiap tenaga kerja ini, kata Jatmiko, dibayar bulanan. Upah yang diberikan PT Trias bervariasi, mulai dari Rp 10 sampai Rp 65 per pcs. Besar-kecilnya upah tergantung pada tingkat kesulitan pekerjaannya dan kemaun. Kemauan, semangat dan kerja keras yang tinggi, akan berimbas pada penghasilan yang semakin tinggi.
Upaya untuk MEMUTAR RODA PERUBAHAN NASIB ini, layak untuk kita dukung. Upaya yang berawal dari sebuah gagasan sederhana, menyikapi angka pengangguran. Upaya ini akan dilanjutkan dengan penyediaan workshop dengan standar yang telah ditetapkan oleh PT Trias, sebagai pusat pelatihan dan produksi.

Kamis, 12 Agustus 2010

RAPAT BKM SEKOTA BEKASI

Acara tingkat kota yang digelar pada tanggal 10 Agustus 2010 bertempat di aula Kantor Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, dibuka oleh Satker PNPM P2KP Kota Bekasi yaitu Drs. H. Hasbullah, .M.Si. Beliau mengucapkan terima kasih kepada relawan se-Kota Bekasi yang telah membantu membangun Kota Bekasi. Disampaikan tentang kegiatan PNPM MP yang telah dilaksanakan oleh masyarakat, meski beliau sebagai Satker yang baru, apresiasi patut diberikan pada BKM. Lanjutnya, “Dengan adanya partisipasi masyarakat, dana yang dianggarkan untuk suatu kegiatan pembangunan terbukti melebihi dari volume yang ditargetkan. Wacana kegiatan APDB dengan mekanisme Penunjukan Langsung, ke depan dapat dilaksanakan oleh BKM. Syarat utama, tunjukkan kinerja yang baik dan kesiapan BKM beserta masyarakatnya secara maksimal.”

Selepas sambutan dan arahan Kepala Satker, acara Rapat BKM Se-Kota dalam rangka Menyusun PJM, diawali dengan materi capaian kegiatan yang diraih oleh BKM Margahayu Kecamatan Bekasi Timur. Kondisi BKM Margahayu yang sebelumnya berjalan lambat, kemudian bangkit kembali melaksanakan kegiatan pembangunan di masyarakat. Dari pengalaman BKM Margahayu ini , diharapkan akan memotivasi BKM lainnya untuk bangkit dan maju.

Paparan berikutnya disampaikan oleh Koorkot PNPM MP, Yudhi Mauludin tentang Menyusun PJM Kota. Beberapa hal yang disampaikan antara lain, Pentingnya PJM, Maksud dan Tujuan Menyusun PJM Kota, Paradigma Nangkis, IPM MDGs, Kebijakan Pronangkis, Penetapan Kriteria Kemiskinan, Visi dan Misi Kota Bekasi serta Arah Kebijakan Umum dan Strategi Pembangunan Daerah Kota Bekasi. Sebelum acara diskusi kelompok PJM Pronangkis per kecamatan, teknis dan mekanisme menyusun PJM Kota disampaikan oleh Koorkot P2KP Advanced, Maryana Ahmad.

Setiap BKM dengan berbekal PJM masing-masing, melakukan penilaian, pemberian skor dan perankingan untuk kemudian dilakukan rekapitulasi PJM dari seluruh kelurahan dalam kecamatan yang sama. Beberapa kecamatan tampak belum siap dalam melakukan rekapitulasi, terkait muatan PJM yang ada masih bersifat global dan belum detail. Kegiatan Menyusun PJM Kota akan dilanjutkan dengan menghimpun seluruh PJM dari setiap BKM pada 24 Agustus 2010. Selanjutnya akan dibahas secara intensif oleh Forum BKM Kota dengan melibatkan Forum BKM Kecamatan. Hasil bahasan internal BKM akan dilanjutkan dengan roadshow ke berbagai SKPD terkait dan dilakukan pertemuan dalam wadah KBP.

Selepas penyepakatan agenda Menyusun PJM Kota, acara dilanjutkan dengan Perkenalan dan Sosialisasi Forum BKM Kota Bekasi yang dipandu oleh H. Muhammad Djafar selaku koordinator Forum BKM Kota dan Yatmiati, K., SE selaku sekretaris. Disampaikan Visi dan Misi Forum BKM dan program kerja yang digagas dan ditawarkan oleh Dewan Pakar, antara lain : Program Sister City, Pusat kajian & Pengembangan SDM, Kerjasama dengan BUMN/BUMD, bersinergi dengan Bank Mandiri, serta Pusat Bursa Komoditi.

Keberadaan Forum BKM yang telah direvitalisasi pada 8 Nopember 2009, bersekretariat di Gedung Graha Diva Kalimalang Bekasi, adalah sebuah harapan untuk melakukan sebuah ikatan BKM se-Kota Bekasi dalam rangka menjalin kemitraan dan bersama-sama dengan Pemkot dan kelompok peduli, untuk menanggulangi kemiskinan di Kota Bekasi.

(Ema Iklima Dini, Askot MK P2KP Adv Kota Bekasi).