bekerja dengan keberkahan

bekerja dengan keberkahan
masjid AL-BARKAH Kota Bekasi

Selasa, 01 Februari 2011

NONTON BARENG FINAL AFF 2010

Kelurahan Durenjaya Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi, di 29 Desember 2010, menggelar 3 acara sekaligus. Rapat Minggon, Rembug Warga Tahunan (RWT) BKM Durenjaya dan Nonton Bareng Final AFF 2010.

Dalam Rapat Minggon yang dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB, Sekretaris Lurah, Ibu Fitri menyampaikan informasi adanya kegiatan RWT BKM Durenjaya dan Nonton Bareng. Informasi ini disambut antusias oleh seluruh peserta rapat.

Selanjutnya dalam RWT yang dilaksanakan pada pukul 13.30 WIB, acara dihadiri oleh para Ketua RW, RT, KSM, PKK, penerima manfaat, tokoh masyarakat, aparat kelurahan dan PJOK Kecamatan, Deden Y. Septiana. Informasi tentang Nonton Bareng, kembali menjadi daya tarik. Ibu Fitri mendukung penuh acara tersebut dan berpesan agar BKM Durenjaya terus meningkatkan kinerjanya serta mempertahankan prestasi yang telah diraihnya.

Acara Nonton Bareng didukung oleh Fatigon Spirit, mitra Soskamzar yang diinisiasi Tim Adv. Persiapan teknis di lapangan, BKM Durenjaya didukung oleh aparat kelurahan, LPM, Tim Adv dan Forum Ojeg kantor kelurahan. Di area parkir, sebuah layar kain, dibentangkan di atas panggung. Soundsytem milik kantor kelurahan siaga di kiri dan kanan panggung. Sebuah meja dengan tivi dan infocus, siaga sekitar 10 meter di depan layar.

Pada pukul 16.30 WIB, Muhammad Ilham, personil Fatigon Spirit, memulai rangkaian acara Nonton Bareng dengan lomba Tarik Tambang. Tim peserta lomba terdiri dari Tim Adv, Tim BKM, Tim Kelurahan dan Tim Ojeg. Masing-masing tim beranggotakan 5 orang.

Sementara Bu Lina, UPK BKM Durenjaya, yang beralih sejenak menjadi SPG Fatigon Spirit, penuh semangat mempromosikan jualannya. “Ayo beli. Fatigon Spirit. Tambah semangat dan semangat lagi. Ada PAKET Rp. 5.000 dengan 1 kupon dan PAKET Rp. 10.000 dengan 2 kupon”.

Gelaran Tarik Tambang, di game pertama mempertemukan Tim BKM dan Tim Ojeg. Skor 2 : 1 untuk kemenangan Tim BKM. Pada game kedua, mempertemukan Tim Adv dan Tim Kelurahan. Hasilnya, 2 : 0 untuk kemenangan Tim Kelurahan. Pada babak final, Tim Kelurahan menaklukkan Tim BKM dengan skor 2 : 1. Sebagai pemenang, Tim Kelurahan mendapatkan hadiah uang Rp. 100 ribu dan Tim BKM mendapat hadiah uang Rp. 50 ribu.

Tepat pukul 19.00 WIB, saat gelaran Final AFF dimulai, GARUDA DI DADAKU, berkumandang. Disuarakan oleh 300 orang lebih. Mulai dari anak ingusan sampai orang tua ubanan. Teriakan dan tepuk tangan bergantian seiring dengan keberadaan si kulit bundar.

Selepas babak pertama, saat penayangan iklan dan serunya para komentator bercerita, Ilham kembali menggelar Lomba Tarik Tambang yang diikuti secara spontan oleh 10 orang yang dibagi dalam 2 tim. Selepas itu, Ilham kembali beraksi dengan memberikan berbagai souvenir Fatigon Spirit bagi warga yang dapat menjawab kuis dan atau melakukan atraksi yang dimintanya.

Lima belas menit kemudian, seluruh warga kembali tertuju pada layar. Seolah sudah dapat diduga, apalagi setelah gagalnya Firman Utina melakukan tendangan penalty, Garuda berhasil ditaklukkan Harimau Malaya. Skor akhir 2 ; 1. Secara kebetulan sama dengan skor final lomba Tarik Tambang.

Hasil tersebut, menyiratkan rasa kecewa. Akan tetapi, terhadap seluruh penampilan Timnas semenjak babak penyisihan hingga babak final, memunculkan suatu kebanggaan dan harapan akan bangkitnya sepakbola di Bumi Nusantara.

Selepas pertandingan usai, Fatigon Spirit kemudian melakukan pengundian doorprize. Jam dinding, payung, botol minuman, tas, kaos dan sebuah HP CDMA, merupakan hadiah yang dapat diraih oleh warga yang telah membeli produk. Total ada 30 unit hadiah. Hadiah HP CDMA, secara kebetulan diraih oleh Ibu Lina, UPK BKM yang di sore hari beralih profesi menjadi SPG Fatigon Spirit.

Pukul 22.30 WIB, seluruh rangkaian acara berakhir. Souvenir dan berbagai hadiah plus gelaran lomba Tarik Tambang telah menjadi bagian lain dalam rangka fasilitasi bagi warga dan aparat kelurahan. Di sisi lain, kegiatan Nonton Bareng menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi BKM Durenjaya. Sebuah pembelajaran untuk menjadi EO. Sebuah pembelajaran yang juga membuktikan bahwa di PNPM MP – P2KP, telah dapat mendorong pelakunya untuk Lebih Ceria, Lebih Kreatif dan Lebih Peduli. Atmosfir tersebut akan ada, jika KITA MAU. Atmosfir itu semakin berasa, jika KITA MULAI. Atmosfir itu akan semakin luas, jika KITA MULAI SEKARANG.

Akhirnya, kalau bukan KITA, siapa lagi? Kalau bukan SEKARANG, kapan lagi?

BKM Durenjaya.

Jl, Prof. M. Yamin No. 1 RT 01 RW 06

Kelurahan Durenjaya.

CP : 081318327143, 08568818166, 021 – 8816618.

Email : ct_hood@yahoo.co.id

SOSKAMZAR DALAM KEBERSAMAAN

(Tersisa dari Soskamzar – Catatan 4)

Awalnya seperti sebuah paksaan. Padahal jelas sebuah kebutuhan dari selururh rangkaian yang mesti dijalani masyarakat dalam sebuah aksi penanggulangan kemiskinan. Awalnya adalah sebuah keniscayaan. Padahal jelas beragam kegiatan yang sifatnya pengumpulan massa sudah terbiasa dilakukan oleh masyarakat. Awalnya adalah sebuah cibiran. Padahal jelas sebuah tantangan yang dapat menghasilkan berbagai dampak dan pengaruh bagi siapapun yang di dalamnya melibatkan diri secara total, Pelibatan diri dengan penuh kesadaran dan ikhlas.

Adalah cita-cita bahwa Soskamzar harus terus berlanjut. Apapun bentuknya dan kapanpun waktunya serta di kelurahan manapun tempatnya. Satu hal, pelaksana utamanya adalah masyarakat yang dimotori oleh BKM. Melalui Soskamzar telah terjalin silaturahim dan keceriaan. Terlepas ada kekurangan di berbagai hal. Sisi profesionalisme dalam sebuah event sudah dapat ditangkap oleh masyarakat, khususnya BKM. Pembelajaran tentang pentingnya sebuah perencanaan, menjadi bekal berharga dalam merangkai langkah selanjutnya. Pembelajaran tentang bagaimana pentingnya dan sangat besar pengaruhnya dari sebuah ‘benih kebaikan’ yang telah kita tanam. Sebuah benih kepercayaan.

BKM Jatiwaringin dapat menggelar Lomba Masak Bersama Forvita Margarine. Kegiatan dilaksanakan pada 4 Desember 2010. Bertempat di area kantor kelurahan, lomba diikuti oleh lebih dari 30 pasang peserta. Menu yang dilombakan adalah Menu Tahu, Tempe dan Nasi Goreng.

BKM Rasa Asih kelurahan Jatirasa kecamatan Jati Asih, lokasi non PAKET, tidak mau ketinggalan. Peninjauan kegiatan Soskamzar yang digelar BKM Bakti Mandiri kelurahan Jatisari, berbuah kemauan untuk menggelar RWT dalam kemasan beda. Ada rembug di dalam ruangan dan kemeriahan di luar ruangan. Di Sabtu, 18 Desember 2010, acara digelar. Perencanaan yang tidak optimal, mengakibatkan kegiatan di luar ruangan tidak berjalan dengan maksimal. Peserta Lomba Mewarnai dengan sponsor Stimuno, hanya diikuti 16 peserta. Panitia harus mengganti produk yang telah disiapkan. Lomba Masak bersama Forvita Margarine gagal dilaksanakan. Pihak Forvita yang telah memasang tenda, soundsystem, kompor, alat memasak, organ tunggal, spanduk, umbul-umbul dan perlengkapan lainnya, menuntut balik pihak panitia. Acara serupa dengan pembiayaan sepenuhnya ditanggung pihak BKM, harus digelar pada Desember 2010. Tidak boleh lepas untuk dilaksanakan di 2011.

Bersama Forum BKM kecamatan Jati Asih, BKM Rasa Asih dapat menggelar kegiatan Lomba Masak bersama Forvita. Perbaikan telah dilakukan. Persiapan lebih matang. Acara dapat digelar pada 25 Desember 2010. Diikuti lebih dari 50 pasang peserta, acara dibuka oleh Sekretaris Lurah Jati Asih. BKM sekecamatan Jati Asih jadi peserta. Tidak ketinggalan Tim PNPM dan Adv turut pula menjadi peserta. Usai acara, Forvita menyatakan kepuasannya.

Hiruk pikuk Piala AFF 2010, dibidik BKM Durenjaya dengan menggelar Nonton Bareng di area kantor kelurahan. Acara digelar pada 29 Desember 2010 selepas kegiatan RWT. Lomba Tarik Tambang, game, kuis dan doorprize menjadi daya tarik tersendiri selain layar lebar yang telah terpasang di atas panggung. Acara digelar pukul 16.00 WIB. Dalam Lomba Tarik Tambang, Tim Kelurahan menjadi juara, mendapat hadiah uang sejumlah Rp. 100.000. Tim Ojeg menjadi Runner Up dengan hadiah uang sejumlah Rp. 50.000. Sementara Tim Adv, tidak dapat berbuat banyak. Takluk 2 : 0 di tangan Tim kelurahan. Selepas maghrib, massa mulai menyemut. Jualan sponsor berupa Fatigon Spirit, C-Plus dan Mixagrip diburu warga. Hadiah berupa HP, payung, Jam dinding, tas ransel, tas pensil dan mug menjadi daya tarik. Meski Tim Garuda menang 2 : 1 dan tidak jadi juara, warga tetap puas karena dapat hiburan dan berbagai hadiah.

Melalui Soskamzar, banyak senyum yang terkembang. Meski ada senyum yang tertahan dan tak dapat dilepaskan, sebuah ungkapan kecewa pada juri karena tidak juara atau pada pihak sponsor karena tidak terpilih untuk mendapat doorprize dalam sebuah undian. Melalui Soskamzar, banyak tawa dan canda yang lepas bebas. Terhibur dengan guyonan dan atraksi yang digelar oleh panitia dan sponsor. Melalui Soskamzar, terbentuk sebuah kegiatan ekonomi. Umpama pasar kaget yang ternyata masyarakat dapat melaksanakannya dengan beragam kegiatan. Melalui Soskamzar, ungkapan akhir dari seorang warga menjadi demikian berharga dan membanggakan.

“Kami telah mencoba. Kami telah berbuat. Sebatas kami bisa. Selain kami akan dapat BLM, melalui Soskamzar kami dihibur dan diajak untuk ceria. Plus dapat hadiah. Melalui Soskamzar, kebersamaan kami semakin kuat. Kekompakan kami semakin nyata. Terima kasih atas Soskamzar yang sudah dilaksanakan di kelurahan kami”.

Ke depan, terbersit agenda besar. Tunggu tanggal mainnya.

SOSKAMZAR DALAM CITA-CITA

(Tersisa dari Soskamzar – Catatan 3)

Setelah tergambar keyakinan bahwa Soskamzar dapat digelar di 8 kelurahan, pilihan harus diambil. Soskamzar akan digelar di setiap akhir pekan, yaitu hari Sabtu dan Minggu. Teknical meeting untuk setiap kelurahan harus dilaksanakan minimal H-3. Pemasangan tenda, spanduk, umbul-umbul dan perlengkapan lainnya, harus disiapkan H-1 dan terkadang sampai dini hari. Mobilitas Tim Adv di bulan November mencapai titik tertinggi. Hari Jumat di kelurahan A, hari Sabtu Soskamzar di kelurahan A dan persiapan Soskamzar di kelurahan B, kemudian hari Minggu Soskamzar di kelurahan B. 20 dan 21 November, 27 dan 28 November, serta 4 dan 5 Desember merupakan 6 hari terberat karena Soskamzar dilaksanakan berurut.

Spanduk, umbul-umbul, baliho, stiker dan bentuk iklan di berbagai tempat, selalu diplesetkan dengan agenda Soskamzar. Angkot No. 2 jurusan Bekasi – Pondok Gede, di kaca belakang terpasang stiker iklan Bazaar Bangunan. Sebuah pasar memasang iklan Bazaar Murah bahan sembako. Sebuah mall memasang iklan Obral HP. Sejauh mata dilepaskan, maka tampilan yang ada hanya ”SOSKAMZAR”.

Kesibukan Soskamzar, ternyata memberikan dampak positif pada Tim Adv. Kreativitas Zaenal Arifin, Fasilitator CD, untuk menjadi seorang FOTOGRAFER semakin terasah. Soskamzar seolah menjadi media baginya untuk semakin mantap dan handal dalam memegang kamera. Mengabadikan berbagai kegiatan dari berbagai sudut dan dengan beragam gaya melakukan jepretan mautnya.

Dampak positif berikutnya, dirasakan oleh Siti Umamah, fasilitator MK. Cita-citanya di masa kecil, menjadi guru, tersalurkan secara maksimal dalam Soskamzar melalui Lomba Mewarnai, Puisi dan Busana. Pembuatan nametag bagi setiap peserta dan penjurian, dilakukannya dengan sepenuh hati.

Bagi Taruna Widi Sakti Kalijaga, Fasilitator Teknik, kehandalannya dalam aplikasi semakin liar. Bersama koorkot, berbagai media Soskamzar, yaitu stiker, leaflet, spanduk dan umbul-umbul adalah kreasinya.

Lain halnya bagi Purnomo Wahyu Aji, sang SF. Soskamzar menjadi pelampiasannya untuk menjadi MC di panggung terbuka. Duet bersama panitia setempat ia lakoni di kelurahan Jatiwaringin, Jatisari, Jatiraden dan Margajaya. Heboh dan noraknya sang SF, sungguh luar biasa. Layak mendapat lima jempol. Hehe.

Lantas apa dampak yang dirasakan oleh Erfan Susanto, askot Infra? O lala, ia menyimpan bakat terpendam untuk menjadi seorang kameramen dalam sebuah film. Handycam yang dimilikinya, menjadi senjata andalan yang selalu dibawanya dalam kegiatan Soskamzar. Eiit, ternyata ia hanya menjalankan profesinya di 3 kelurahan. Di gelaran Soskamzar terakhir, ia tersungkur sakit karena terlalu capek setelah mengikuti game Fatigon Spirit.

Apa yang dilakukan Yandi Nugraha, asmandat Tim Adv. Ternyata ia piawai membawa Kotak Peduli Mentawai dan Merapi. Meski hanya hadir di 5 kelurahan, keuletannya berbuah. Dalam kondisi badan yang kurang fit sekalipun, Yandi bergerilya dari satu stan ke stan lainnya. Berhadapan dengan satu peserta untuk kemudian menghadapi peserta lainnya. Dari satu titik ke titik lainnya dalam area Soskamzar. Bersama Agung Santoso, askot Infra PNPM MP, ia berhasil menghimpun dana sejumlah Rp. 1.380.000.

Sudah semua? O, ada yang belum. Ema Iklima Dini, askot MK Tim Adv. Soskamzar bagi ibu berkarir di PNPM diawali dari UPK ini, adalah sebuah pusat belanja yang demikian luas. Sponsor yang akan hadir dalam Soskamzar, pintu yang harus dilalui adalah dirinya. Penghimpunan dana selama Soskamzar, adalah tugas utamanya. Aliran berbagai hadiah dan souvenir dari setiap sponsor merupakan tugas tambahannya. Ia piawai mengelola keuangan. Melalui Soskamzar, sosok Sri Mulyani tampak dalam dirinya. Hmmm...

SOSKAMZAR DALAM MIMPI

(Tersisa dari Soskamzar – Catatan 2)

Mimpi pertama dialami koorkot Tim Adv. Selepas pertemuan dengan Kepala Pemasaran Bank Jabar Banten Syariah pada 21 Oktober 2010, peristiwa tersebut rupanya terbawa tidur. Suatu hari koorkot diminta datang ke bank tersebut. Sungguh sebuah anugerah, pihak bank menambah partisipasinya dalam kegiatan Soskamzar yang akan digelar di 8 kelurahan, yaitu dana senilai Rp. 5 juta (dalam bentuk ribuan dimasukkan dalam sebuah tas ransel) plus 10 karung beras untuk sembako murah. ”Silakan bapak bawa. Beras tersebut juga suatu bentuk partisipasi kami dalam Soskamzar”demikian disampaikan pegawai bank. ”Tapi belum diberi merk atau tulisan. Gimana jika ditulis saja ’Maryana Ahmad’?

Tas ransel berisi uang Rp. 5 juta dan beras dibawa koorkot. Begitu keluar dari bank, koorkot berjumpa dengan H. Fachrurraji, koordinator BKM Seruni kelurahan Sukatani kecamatan Cimanggis. Terjadilah obrolan yang cukup panjang. Maklum, perjumpaan terakhir adalah November 2001 saat koorkot pertama kali bertugas P2KP di Kota Depok. Sang BKM berbaik hati mau mengantar koorkot menuju kostannya menggunakan sepeda motor bak yang dikendarainya. Tiba di mulut gang, koorkot tersadar bahwa tas ransel tertinggal. Dimintanya sang BKM untuk kembali ke lokasi semula. Selanjutnya, koorkot terbangun dari tidurnya. Tas ransel berisi uang hilang di alam mimpi.

Mimpi kedua dialami Zaenal Arifin (Fasilitator CD) dan Taruna Widi Sakti Kalijaga (Fasilitator Teknik). Tim Adv sedang berjibaku bersama panitia Soskamzar di kelurahan Jatiwaringin pada Jumat, 26 November 2010. Setelah menyiapkan berbagai hal, Taruna pulang lebih awal menuju basecamp. Beberapa jam kemudian, keduanya telah terlelap dalam tidurnya. Di larut malam, secara tidak sengaja, keduanya berpapasan di area dapur di depan pintu wc. “Lho, Pa Zae udah pulang toh” demikian kata Taruna. Pa Zae merasa heran, “Lha, tadi kan yang buka pintu Taruna. ”O ya!!”Keduanya kembali tidur. Esok harinya, Pa Zae bercerita bahwa dia begitu bahagia manakala dirinya sudah berada di Basecamp. Hal tersebut berawal dari kejadian di Jatiwaringin yang terbawa mimpi, yaitu kebelet pipis. Estela yakin bahwa dirinya sudah ada di basecamp, ia segera ke WC dan kemudian berpapasan dengan Taruna.

Mimpi ketiga dialami SF Tim Adv. Sudah maklum bagi yang lainnya, jika ada kegiatan malam, sang SF pamit paling awal untuk kembali pulang. Sang SF baru sembuh dari sakitnya, yaitu gejala demam berdarah sehingga trombositnya sering turun. Jelang Soskamzar di kelurahan Arenjaya yang dilaksanakan pada 4 Desember 2010, Tim Adv siaga hingga dini hari terkait belum datangnya mitra dari Entrostop yang akan memasang tenda, spanduk dan umbul-umbul. Hingga tengah malam, pihak Entrostop belum muncul. Akhirnya, Zaenal Arifin, fasilitator CD ditanam di lokasi. Sang SF menuju basecamp. Beberapa menit kemudian sudah lelap dalam tidurnya hingga muncul sebuah igauan “Taruna tolong bukakan pintu. Pa Zae ada di luar”. Sebuah kekhawatiran dari sang SF, sementara Zaenal sudah tertidur lelap di sebelahnya. Demikian tutur Taruna yang sempat terganggu tidurnya dengan igauan sang SF.