Forum BKM kecamatan Bekasi Utara, terus berbenah. Tidak mau ketinggalan dengan Forum BKM Kecamatan Jati Asih dan Pondok Gede yang sudah lebih dulu bergerak aktif. Melalui beberapa kali pertemuan dengan tema yang beragam, dicetuskan sebuah gagasan untuk melakukan study tour. Terpilihlah Kelurahan Margawati di Kecamatan Garut Kota sebagai tempat yang akan dituju. Kelurahan Margawati merupakan penerima ND tahun 2009.
Semula direncanakan akhir Maret, kegiatan akhirnya digelar pada 9 dan 10 April 2011. Pada pukul 8.00 WIB, Bis Metropolitan dengan penumpang sekitar 60, meluncur dari halaman kantor kecamatan Bekasi. Selain BKM dari 5 kelurahan, turut serta dalam rombongan adalah Tim 2, Pokja PAKET, Staf PJOK dan TA CB OC 4. Peserta dari BKM berasal dari kelurahan Harapan Baru, Harapan Jaya, Marga Mulya, Perwira dan Kali Abang. TA CB OC 4, Bu Imas, dijemput di Cileunyi. (Maklum, TA yang satu ini mantan preman. Suka cegat kendaraan di tengah jalan. Piiiiiiiis).
Setengah jam setelah adzan Dzuhur, kami tiba di TKP. Eit, belum. Baru 2/3 perjalanan. Sekitar satu jam lagi perjalanan yang harus ditempuh. Seluruh rombongan segera turun dari bis. Hal pertama yang kami terima, bis tidak dapat parkir di lapangan. Bis harus turun dan parkir di ujung jalan Margawati. Hal kedua, sebuah truk sudah disiapkan untuk membawa kami ke TKP sebenarnya.
Perjalanan yang cukup mendebarkan. Jalanan yang meliuk dan menikung plus sempit, bahkan di beberapa titik berpapasan dengan kendaraan lain. Tanjakan yang terjal, turunan yang curam, dahan dan ranting yang melintang di tengah jalan, mendorong seluruh peserta untuk teriak atau bergerak replek untuk menghindar. Satu jam kemudian, setelah badan cukup terguncang, uuuugh…..akhirnya sampai juga. Persis di depan sebuah lapangan sepakbola yang berdampingan dengan kantor BKM Margawati.
Selepas berjabat tangan dan disambut pribumi, seluruh rombongan langsung menikmati nasi yang telah disiapkan. Bertempat di sisi timur lapangan dan di atas bale bambu plus pandangan dapat ditebar ke sekitar lembah, santap siang terasa mantaaaaaab. Sebuah gagasan yang bagus, lapangan sepakbola menjadi media promosi dengan mengundang tim dari luar Garut. Melakukan sepakbola Tarkab (Antar Kabupaten) atau Tarkot (Antar Kota), pengembangan dari Tarkam (Antar Kampung). Istilah yang dipaksakan. Hehe.
Pukul 14.30 WIB, seluruh peserta memasuki kantor BKM. Pandangan pertama tertuju pada maket ND. Memasuki ruangan berikutnya, hamper seluruh dinding dapat berbicara. Berisikan berbagai informasi kegiatan PNPM MP, PAKET dan ND. Sebuah laptop dan infocus sudah terpasang. Berbagai hidangan tradisional telah tersaji. Ada opak, wajit, gula aren, dodol, singkong dan rangginang. Acara diawali pembukaan oleh Sekretaris BKM Margawati. Dilanjutkan sambutan Lurah. Sambutan berikutnya dari Koordinator FBKM Kecamatan Garut Kota, Pa Hardiman.
“Sejak awal kita berkomitmen untuk menjadi relawan. Cap relawan akan terus tertanam dan harus terus tertanam. Relawan pantang mengeluh. Itulah buah dari pengabdian. Nilai-nilai kebaikan seolah tumbuh. Bahkan seperti ada yang baru, yaitu Budaya PNPM. Melalui PNPM, kami berupaya menghilangkan budaya aing-aingan”teduh nian sambutan Pa Herdiman.
“Saya yakin, rekan-rekan dari Bekasi menikmati perjalanan dengan truk menuju Margawati..”lanjut Pa Herdiman yang langsung ditimpali dengan tawa dari rombongan Bekasi Utara. “Silaturahim sangat penting untuk dilakukan. Jika dapat, saling mengunjungi.”
“Ya, Pa. Kami tunggu kunjungan BKM Garut di Kota Bekasi…”celetuk Marhawi, UPL BKM Perwira.
Suasana yang akrab dan renyah, berlangsung dari awal hingga acara berakhir. Ada jeda serius manakala Koordinator BKM Margawati memaparkan capaian ND dengan tajuk ULIN KA MARGAWATI. Sebuah pembelajaran sedang berproses secara menyeluruh. Selepas itu, acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Acara ditutup dengan penyerahan cendera mata dari kedua belah pihak. BKM Margawati menyerahkan miniatur Domba Garut. Sementara dari FBKM Bekasi Utara menyerahkan piagam.
Selepas acara di kantor BKM, seluruh peserta meninjau usaha kerajinan bulu mata yang dikelola oleh Gapoktan Sinartani. Kemudian meninjau ternak domba adu, ternak sapi, mengunjungi wisata lele dan berburu opak khas Garut. Seluruh peserta mesti 2 kali naik turun truk untuk mengunjungi tempat tersebut.
Oleh-oleh sudah didapat. Ada kripik, pisang, topi dan miniatur Domba Garut. Ada jabat tangan, senyum, tawa dan canda. Bahkan ada harapan, impian dan doa. Moga wisata edukasi di Margawati akan berbuah perubahan bagi seluruh pelaku PNPM di Kota Bekasi. Perubahan menuju perbaikan.