Dalam rangka HUT ke-14 Kota Bekasi dan Hari Pendidikan Nasional, LKM Bina Mandiri Kelurahan Jatikramat Kecamatan Jati Asih Kota Bekasi menggelar Bazaar Amal dan Lomba dalam rangka Gebyar PJM Pronangkis. Acara dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 April sampai hari Ahad, 1 Mei 2011 bertempat di halaman kantor kelurahan.
Persiapan yang dilakukan kurang lebih 3 bulan. Di periode Januari – Maret 2011, di mana full dengan pemanfaatan BLM, LKM Bina Mandiri menyempatkan diri untuk berbenah. Diawali dengan pembentukan panitia, identifikaksi lembaga mitra, penyusunan RKTL, pembuatan dan penyebaran proposal. Di bawah kendali Bapak Mohamad Ali, selaku Koordinator, LKM Bina Mandiri bergandengan mesra dengan pihak kelurahan yang dikepalai oleh Drs. H. Andi Mulyono. Dalam kepanitiaan terlibat juga perwakilan dari LPM dan PKK kelurahan Jatikramat.
Sabtu, 30 April 2011, setelah cukup lelah menempuh perjalanan Bandung – Bekasi dengan Bus Primajasa, suasana Bazaar sudah terasa di ujung jalan menuju lokasi kegiatan. Di jalan Jati Asih – Pondok Gede, saya menemukan baliho berukuran cukup besar. Terpasang cukup kuat di sebelah kiri sebelum masuk ke jalan Jatikramat. Di sepanjang jalan menuju TKP, aneka umbul-umbul dan spanduk terpasang meski tidak terlalu banyak. Umbul-umbul dari Lytacur, Entrostop, Indosat, BNI, LKM Bina Mandiri dan tidak ketinggalan dari RT dan RW. Sepuluh meter jelang kantor kelurahan, area parkir dipenuhi puluhan motor yang tersebar di dua titik.
Pukul 09.05 WIB, pada saat memasuki area kantor kelurahan, Bapak Ngadiran, anggota LKM, menyambut dan menjabat tangan saya. Bahkan diberikannya sebuah pelukan. “Terima kasih atas segala bimbingannya!!!”demikian ungkapnya.
“Ya, Pak. Selamat, ya. Hebat. Bagus”saya membalasnya.
Sejenak kemudian, saya berkeliling. Mengamati seluruh stan yang ada. Tenda di sebelah kanan, diawali stan Merdeka Motor dengan aneka produknya dari Honda. Stan Lytacur, Indosat, Greenlite, BNI, Biopori LKM Bina Mandiri. Selanjutnya tenda di sebelah kanan dan dekat aula, terdapat stan dengan aneka produk dari KSM dan perwakilan RW. Produk yang dijual antara lain makanan, minuman, busana, aksesoris, boneka, tas, ice cream, bakso dan teh poci. Di aula kelurahan, terdapat 15 meja yang diisi oleh tumpeng dari perwakilan RW. Pengamatan dihentikan di mushola. Saya dan Helmy, menyantap nasi uduk jualan salah satu stan. Nasi uduk terasa nikmat karena diiringi alunan musik dari panggung utama yang menggunakan 3 set soundsistem.
Setengah jam kemudian, di dekat stan busana muslim yang sedang merapikan jualannya dan stan penjual bakso yang dikerumuni para remaja SMP yang sepertinya kelelahan juga setelah mengikuti Lomba Gerak Jalan, koordinator LKM menghampiri saya. Obrolan pertama terkait kabar diri masing-masing. Kemudian Pak Ali menyampaikan permohonan maaf apabila dalam pelaksanaan acara tersebut kurang koordinasi dan hasilnya masih banyak kekurangan. Saya menanggapinya dengan menyatakan bahwa acara tersebut bagus dan layak untuk ditiru oleh kelurahan lainnya. Tak lupa disampaikan ucapan selamat.
”Saya merinding, Pak. Berlangsungnya acara ini dan dilanjut di esok hari, sungguh di luar dugaan saya. Beberapa kali saya jadi panitia Agustusan, belum pernah dananya terkumpul dan mencapai sejumlah lima juta rupiah. Tapi dalam acara ini, partisipasi dari berbagai pihak, mengalir demikian mudahnya. Tuhan Maha Adil”. Demikian ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar