Memasuki
2013, banjir menjadi tagline dan headnews di setiap media. Hampir
seminggu banjir di Jakarta jadi tayangan primetime di beberapa televisi
nasional. Musibah banjir di Indonesia (bukan hanya Jakarta yang kena banjir,
lho), mengalahkan gempitanya Obama yang kembali naik jadi presiden.Di belahan
bumi PNPM, banjir menenggelamkan riuhnya proses mutasi beberapa personel.
Ya, banjir
ada di mana-mana. Menjebak orang di berbagai lokasi, mengurung kendaraan di
beberapa titik dan menunda kegiatan yang sudah terjadwal. Banjir juga menimpa
Kota Bekasi. Terdapat beberapa titik lokasi banjir yang tersebar di 8 dari
total 12 kecamatan. Kiriman air dari Bogor yang sudah terjadi sejak Senin (14
Januari 2013) malam, semakin memuncak pada Rabu (16 Januari 2013), sehingga
debit air di Kali Bekasi mencapai 280.722 meter kubik per detik (Koran Radar
Bekasi).
Lokasi
banjir umumnya terdapat di perumahan, yaitu Perumnas 1 (Kranji), Perumnas 2
(Kayuringin), Perumnas 3 (Durenjaya), Kemang, Pondokgede Permai (Jatirasa) dan
lokasi lainnya. Tidak sedikit juga wilayah non-perumahan yang terkena banjir,
antara lain, Kampung Rawa Panjang, Kelurahan Sepanjang, Kecamatan Rawa Lumbu
dan Kampung Rawa Tembaga, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan. Kedua
kampung tersebut merupakan Daerah Aliran Sungai Kali Bekasi sekaligus terusan
dari Sungai Cikeas dan Cileungsi.
Kampung Rawa
Panjang pernah dikunjungi Kelompok Belajar Perkotaan (KBP) pada tahun 2011,
tepatnya di RT 5 RW 4. Masyarakat di Kampung Rawa Panjang menelurkan Program
Swadaya Masyarakat (PSM) Wargajaya.
PSM
Wargajaya merupakan transformasi dari KSM yang sebelumnya melaksanakan kegiatan
Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Melalui berbagai kegiatan, PSM Wargajaya
terus bergerak, mengawal perbaikan dan peningkatan pembangunan di wilayahnya,
baik melalui PNPM Mandiri Perkotaan maupun Program Pembangunan Partisipatif
Berbasis Komunitas (P3BK).
Saat banjir
datang, dan memang sering datang meski tidak ada hujan, PSM Wargajaya bergerak
mendirikan Dapur Umum. Berbekal informasi dari Tim 5 yang mendampingi Kelurahan
Sepanjangjaya, Forum Fasilitator mengajak seluruh personel PNPM Kota Bekasi
untuk melakukan bakti sosial. Pada Senin, 21 Januari 2013 dilakukan rembug dan
pengumpulan dana di Sekretariat PNPM. Selain bersumber dari dana Zakat, Infaq
dan Shodaqoh (ZIS) Forum dan sumbangan secara langsung, terkumpul dana sejumlah
Rp1 juta.
Berdasarkan
kebutuhan warga di lokasi banjir, dana tersebut digunakan untuk membeli beras,
mi instan, kue kering, susu dan kebutuhan lainnya. Selanjutnya seluruh bantuan
dibawa ke lokasi pada pukul 15.45 WIB dengan 10 motor. Iring-iringan
personel PNPM terhenti di sebuah Dapur Umum (sebelumnya lokasi Dapur Umum
terendam hingga 40 cm).
Rombongan
disambut Warnadi, Ketua PSM Wargajaya. Tanpa seremoni, bantuan langsung
diserahkan dan disimpan di rumah warga yang menjadi pusat logistik dari Dapur
Umum tersebut. Setelah terjadi obrolan, Tim PNPM diajak untuk meninjau lokasi
banjir yang berdekatan dengan Kali Bekasi.
Tim melihat
endapan lumpur dan tumpukan sampah di kanan kiri gang. Tampak juga tumpukan
karung yang dijadikan tanggul, dinding rumah yang masih kotor, buku-buku yang
sedang dijemur, kursi rusak, deretan roda penjual mainan yang baru dibersihkan
dan berbagai barang lainnya yang masih berwarna cokelat. Tim tidak dapat
mencapai bibir Kali Bekasi karena endapan lumpur masih cukup tinggi. Rutilahu
yang dibangun KSM, saat ini dalam kondisi kosong.
Hasil
diskusi dengan warga, solusi untuk Kampung Rawa Panjang, selain dilakukan
pengerukan dan pembuatan siphon, adalah peninggian tanggul Kali Bekasi yang
dapat difungsikan sebagai jalan dan dapat dilalui kendaraan. Penataan Kali
Bekasi mesti menyeluruh agar musibah banjir tidak terulang lagi sehingga energi
berikutnya bisa digunakan untuk pembangunan lainnya.
Sore itu,
kami menemukenali satu upaya lain untuk menghijaukan rumput di halaman sendiri.
Upaya untuk terus mengasah hati agar tetap peduli terhadap sesama. Semoga tetap
terjaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar