bekerja dengan keberkahan

bekerja dengan keberkahan
masjid AL-BARKAH Kota Bekasi

Senin, 28 Oktober 2013

Akhirnya Mak Anah Bisa ke Bank


Oleh : Ena Rodiah
 
Sebut saja namanya Mak Anah. Perempuan setengah baya ini tinggal di daerah padat, di sebuah gang kecil RT 03/RW 12, Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Usianya memang sudah banyak, tapi ia masih punya semangat juang tinggi untuk menghidupi keluarganya berbekal keahliannya membuat makanan dan jajanan pasar. Dimotivasi keharusan demi memenuhi kebutuhan hidup, karena suaminya sudah tidak lagi bekerja, Mak Anah berkeliling menjajakan jualannya, berupa kue cucur, leupeut, kue unti, gemblong dan kue pisang.

Hasratnya berjualan ternyata didukung Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) setempat, yaitu BKM Amanah Kayuringin Jaya, dengan memberikan pinjaman ekonomi bergulir sejak Desember 2009. Bersama empat pedagang kecil lainnya, Mak Anah tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Cucur. Para anggota KSM Cucur mendapatkan pinjaman, masing-masing sebesar Rp500.000, yang dicicil selama 6 bulan.

Lancarnya cicilan yang dibayarkan kelima anggota KSM Cucur mendorong BKM Amanah memberikan pinjaman kedua. Pada Juli 2010, Mak Anah kembali mendapatkan pinjaman, tapi besarannya meningkat, yakni Rp1 juta. Pengembalian lancar, KSM mendapat pinjaman lagi—ketiga kalinya—pada April 2011 sebesar Rp1 juta.

Ketekunan dan semangat juang Mak Anah berbuah baik. Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI yang diakses BKM Amanah pada Desember 2011 merekomendasi Mak Anah untuk menjadi nasabahnya, dengan pinjaman Rp2 juta dengan tenor 12 bulan. Mulanya, setiap mendengar kata “Bank”, Mak Anah membayangkan, bank adalah sebuah tempat yang hanya didatangi oleh orang-orang mampu, dengan simpanan uang banyak.

Namun, pikiran tersebut tidak terbersit lagi. Dengan gincu merah, tipis, dan rasa percaya diri tinggi, sambil memegang Al Quran kecil—karena di dalamnya diselipkan uang setoran—Mak Anah datang ke BRI unit Kayuringin dan menyetorkan cicilan KUR. Berkunjung ke bank, akhirnya menjadi kegiatan rutin Mak Anah selain kegiatan kesehariannya: belanja bahan kue ke pasar dan keliling kampung.

Kini, pinjaman Mak Anah di BRI sudah lunas. Usahanya terus berkembang sejalan semangatnya yang tak pernah padam. Semoga semakin banyak Mak Anah lainnya bisa berkunjung ke bank guna bertransaksi dan memanfaatkan peluang yang ada di bank.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar