Eyang
Uti, begitu ia dijuluki. Nama lengkap perempuan kelahiran Sanggau (Kalimantan
Barat) 15 Maret 1957 dan ibu dari empat putri dan satu putra ini adalah Hj.
Pujiati Wartini. Suaminya adalah Koordinator BKM Jatiluhur Barokah H. Syaiful
Anwar yang dikenal sebagai pekerja sosial yang ulet dan tegas. Sikap
kepemimpinan yang ditunjukkan sang suami, antara lain, berkat dukungan Eyang
Uti terhadapnya, baik dari segi kegiatan ekonomi keluarga maupun secara
organisasi.
Ketika
sang suami memimpin Karang Taruna di Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur di
tahun 1984, Eyang Uti aktif mendukung sang suami. Perempuan yang hobi menjahit,
membaca dan memasak ini dipanggil “Mami” oleh semua anggota karang taruna waktu
itu. Mungkin karena Eyang Uti selalu membantu menyediakan kebutuhan anggota
karang taruna, mulai dari keperluan organisasi sampai kebutuhan makanan dan
minuman.
Jenis
kegiatan yang pernah diikuti Eyang Uti, di antaranya, sebagai Penasihat Karang
Taruna Cakung Timur, Jakarta Timur (tahun 1984-1987), Pimpinan Kolektif BKM
Jatiluhur Barokah (tahun 2010-2012) dan Kader Posyandu. Sebagai
bagian dari pemegang amanah, Eyang Uti dipercaya untuk mengelola keuangan.
Sebutan “manusia langka” sering diibaratkan kepada mereka-mereka yang mempunyai
sisi kerelawanan. Artinya mereka tidak mencari sesuatupun secara materi di
lingkungan organisasi yang dijalaninya, namun lebih kepada mencari kepuasan
batin serta bekerja secara ikhlas dengan niat lillahi ta’ala (hanya karena
Allah—Red.).
“Kapan
lagi berbuat banyak untuk masyarakat miskin kalau tidak dimulai dari sekarang?”
begitu kata Eyang Uti. Hampir
sebagian besar waktunya dihabiskan untuk kegiatan BKM dan membantu kepentingan
masyarakat. Waktu, tenaga dan pikiran yang dicurahkan Eyang Uti ternyata mampu
mengharumkan nama BKM. Sebut saja, berkat pengabdiannya, BKM Jatiluhur Barokah
berhasil melaksanakan Pelatihan Channeling pada 10-12 April 2012 yang diikuti
56 BKM se-Kota Bekasi.
Selanjutnya,
pada 16 Juni 2012, Kelurahan Jatiluhur menjadi kelurahan pertama di Kota Bekasi
yang dikunjungi Wakil Gubernur Jawa Barat Dede M. Yusuf Effendi (selaku Ketua
TKPK Jawa Barat) dalam rangka launching PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2012. Di
balik suksesnya acara tersebut, peran Eyang Uti bersama warga di RT 2 RW 4,
tidak bisa dipandang sebelah mata.
Eyang
Uti, figur bersahaja dengan tutur bahasa halus, pandai menempatkan diri dan
memiliki selera humor yang cukup tinggi. Celoteh dan kemanjaan yang mengalir
apa adanya mampu membangun suasana kondusif ketika timbul ketegangan di tengah
konflik internal dan eksternal BKM, atau ketika terjadi kejenuhan saat
menunaikan tugas sebagai relawan.
Mudah-mudahan
semakin banyak perempuan lainnya yang mengikuti jejak Eyang Uti. Perempuan yang
bisa mewarnai dinamika PNPM Mandiri Perkotaan manakala sang suami berperan
sebagai Koordinator BKM. Perempuan yang menjadi sosok penting untuk kesuksesan
suaminya dalam berkarya dan mengabdi untuk masyarakat.
Eyang
Uti, adalah perwujudan nyata dari istilah “Behind every man’s
success is a woman”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar