Silaturahim sebagaimana makna yang terkandung akan memberikan hasil yang sungguh luar biasa. Silaturahim akan menambah umur, rezeki dan saudara. Silaturahim yang tiada terputus, akan membuah sebuah ide dan gagasan.
Zaenal Abidin, selaku koordinator BKM Bina Ummat kelurahan Medansatria kecamatan Medan Satria dan bekerja sebagai Kabag Humas pada Yayasan Bani Saleh Kota Bekasi, sosok yang pertama kali dikenal pada pertemuan 17 April 2009. Pertemuan yang digagas dalam rangka penyerapan BLM Luncuran TA 2008. Pertemuan selanjutnya meski sekilas dan pembicaan yang sangat pendek, berlangsung dalam rangka pengajuan proposal PNPM MP, pemberkasan dan verifikasi pemanfaatan dana BLM.
Pada 4 Maret 2010, bertempat di sekretariat PNPM – P2KP Kota Bekasi, pertemuan 6 mata dilakukan. Diikuti Bapak Zaenal Abidin dan Bapak Slamet Abadi selaku Ketua Litbang Bani Saleh. Pokok bahasan berkaitan dengan program Posdaya yang akan dilaksanakan Yayasan Bani Saleh dengan Kapermas (Kantor Pembedayaan Masyarakat) Kota Bekasi, rencana pelaksanaan penelitian dan bentuk kegiatan lainnya.
Pertemuan dilanjutkan di Sekretariat STMIK Bani Saleh pada 19 April 2010. Sejumlah 4 artikel/berita dari website P2KP disampaikan sebagai contoh bentuk kegiatan yang dapat disinergikan antara perguruan tinggi dengan PNPM – P2KP dan atau BKM. Kedua pihak sepakat untuk mengadakan diskusi bersama untuk saling berbagi informasi.
Bertempat di ruang pertemuan LPM Bani Saleh, 21 April 2010, sosialisasi PNPM – P2KP dihadiri oleh Bapak Sri Setyo selaku Ketua STMIK Bani Saleh, Bapak Setia Budi Wahono selaku Pembantu Ketua I, Bapak Ishak Husein (Pembantu Ketua II dan III), Bapak Tukino (Kajur Sistem Informatika), Bpaak Marhakim (Kajur Komputer Akuntansi), Bapak Slamet Abadi (Ketua Litbang0 dan Bapak Zaenal Abidin selaku Kepala Bagian Humas serta 2 orang mahasiswa perwakilan dari Senat Mahasiswa, yaitu Feriansyah dan Djuhamad Priyadi.
Pukul 10.05 WIB, acara diawali dengan sambutan dan perkenalan yang dibawakan oleh Ketua STMIK, dilanjutkan kata pengantar dan perkenalan oleh Tim P2KP Advanced, pemaparan tentang Yayasan Bani Saleh dengan berbagai kegiatannya yang disampaikan oleh Pembantu Ketua I dan dilanjutkan dengan sekilas PNPM – P2KP di Kota Bekasi.
Disajikan informasi tentang perkembangan PNPM – P2KP diawali dengan Profil Kota Bekasi, Akar Kemiskinan, Strategi Intervensi, Kegiatan di Tingkat Kota, PNPM MP, PAKET, Channeling dan Permasalahan. Pada 10.45 WIB, dilaksanakan tanya jawab. Pertanyaan berkaitan dengan perkembangan BKM, pengalaman Bapak Zaenal Abidin selaku koordinator BKM, Posdaya, kriteria pengurus BKM, kriteria wilayah sasaran dan akhirnya mengerucut pada bentuk sinergitas yang dimungkinkan dapat dilaksanakan : pelaksanaan kegiatan pelatihan keterampilan (STMIK Bani Saleh), kegiatan pendidikan dan penyuluhan (STAI Bani Saleh) dan kesehatan (STIKES Bani Saleh), Kelurahan Binaan dan Kelurat Pilot Project.
Akhir pertemuan, tercetus sebuah tekad bersama bahwa pembangunan Kota Bekasi, khususnya penanggulangan kemiskinan, harus dilaksanakan oleh seluruh unsur. Yayasan Bani Saleh siap untuk berperan aktif di dalamnya. Kegiatan dalam kemasan pengabdian, penelitian, pelatihan dan pembuatan website PNPM P2KP Kota Bekasi, menjadi bagian awal dari sebuah impian.
bekerja dengan keberkahan

masjid AL-BARKAH Kota Bekasi
Rabu, 21 April 2010
Senin, 22 Maret 2010
CATATAN KECIL KUNJUNGAN RI-2 DI KOTA BEKASI
Kedatangan orang nomor 2 di republik ini, pada 19 Maret 2010 ke kelurahan Arenjaya kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi, memberikan suatu pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Seluruh aspek perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi, memerlukan ketenangan, ketelitian, kebersamaan, kesabaran dan kerendahan hati.
Informasi kunjungan kerja Prof Dr. Boediono, salah satunya meninjau kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan, diperoleh H-7 sebelum jadwal yang ditetapkan. Pada Jumat, 12 Maret 2010, pelaku PNPM – P2KP Kota Bekasi sontak memberikan pandangan dan asumsinya masing-masing. ”Apa yang hendak dilihat Pa Wapres dengan PNPM MP di Kota Bekasi?” celetuk Agung Santosa, Askot Infrastruktur.....”PLP-BK gagal, DDUPB tidak terpenuhi dan ekonomi bergulir juga biasa-biasa saja......”disambung Ema Iklima Dini....”O, mungkin karena Pak Maryana..........” ujar Helmy. ”Kok, gara-gara aku.....”
”Pak Maryana buat leaflet waktu Supervisi WB pada Oktober 2009.....Pak Maryana juga buat info yang banyak dimuat di web dan blog.....jadi weh, Kota Bekasi kedatangan Wapres............” Helmy menyambung ucapan sebelumnya.
Apa dan kenapa, kami putuskan untuk dikesampingkan. Tindak lanjut berikutnya, kami sampaikan 3 profil kelurahan pilihan yang diajukan untuk menjadi bakal lokasi kunjungan. Disampaikan dari 3 kelurahan tersebut, plus dan minusnya serta sisi unik lainnya : kedekatan lokasi dengan akses keluar masuk tol, pelaksanaan BLM, kegiatan pemilu ulang, kepemimpinan kolektif BKM, channeling dlsb.Tiga kelurahan tersebut, yaitu : Arenjaya, Durenjaya dan Jatiwaringin.
Hari Senin, 15 Maret 2010, dalam rakor yang dipimpin oleh Walikota Kota Bekasi, H. Mochtar Mohammad dan dihadiri KMP, PU dan Tim Wapres, ditetapkan kelurahan Arenjaya sebagai lokasi kunjungan. Kegiatan yang akan ditinjau adalah pembangunan Posyandu di RW 14. Dalam rangka peninjauan PNPM di Kota Bekasi, kepanitiaan dipimpin oleh Satker, Drs. Moch. Jaji Suraji dan Pelaksana Teknis Lapangan, H. Cecep Mulyana, Camat Bekasi Timur.
Hari Selasa, 16 Maret 2010, dilaksanakan peninjauan ulang lokasi kunjungan oleh Satker Pusat, Chandra Situmorang. Hasilnya, lokasi kunjungan harus dipindahkan dengan pertimbangan, area lokasi kurang luas, mobilitas kendaraan sulit dan rawan banjir jika terjadi hujan. Semula RW 14, lokasi dialihkan ke Posyandu Kemuning di RW 18. Pertanyaan yang muncul pada H-7, yaitu : kenapa wapres berkunjung ke Kota Bekasi, jawabannya ternyata sederhana. ”Ya karena beliau memilih Kota Bekasi......”demikian Yudhi Mauludin berargumen menirukan ucapan Pak Chandra R.P. Situmorang.
Hari Rabu, 17 Maret 2010, dilaksanakan rakor bersama di Sekretariat Wapres Jakarta. Dihadiri oleh perwakilan TNI-Polri, perwakilan depertemen/lembaga/kementerian, perwakilan perbankan dan BUMN, jajaran SKPD provinsi Jabar dan Kota Bekasi serta konsultan PNPM P2KP. Hasil rakor dilanjutkan dengan survai lokasi oleh TNI-Polri dan Paspampres pada pukul 15.00 WIB.
Selepas survai, kegiatan segera bergolak. Landasan tenda segera dihamparkan, tiang umbul-umbul mulai ditegakkan, lampu penerangan beraksi memancarkan sinarnya dan kendaraan hilir mudik memasuki area lokasi. Hingga hari Kamis, 18 Maret 2010, pukul 00.35 WIB, kami hanya berhasil memasang 16 umbul-umbul.
Pagi hari Kamis 18 Maret 2010, kegiatan dilanjutkan dengan memasang lebih banyak lagi umbul-umbul. Dipasang baliho dekat pintuk masuk. Produk dari berbagai KSM dari beberapa BKM, segera dikumpulkan. Dokumentasi pilihan dari berbagai kegiatan diinventarisasi untuk dibuatkan parade photo dan banner. Posyandu Kemuning yang akan dikunjungi, dipercantik. Dicat ulang di beberapa titik. Sementara kegiatan jalan setapak, persis di area lokasi, dilakukan pemasangan pot bunga, pemasangan kembali papan proyek dan pembersihan. Di beberapa sudut ruang dan tempat, poster disebar. Pukul 17.00 WIB, seluruh tenda telah terpasang. Satu jam kemudian, karpet dan kursi sudah tertata. PD OC Jabar, Fatah Nugraha dan Arif Widodo, dapat meninggalkan lokasi dengan tenang begitu baliho background panggung tiba. Berikutnya soundsystem siap. Pukul 20.00 WIB, dilaksanakan gladi kotor oleh protokoler Sekwapres bersama pemkot. Kegiatan dilanjutkan dengan penyiapan kantor RW 18 sebagai ruang pamer produk KSM dari beberapa BKM, antara lain boneka, manik-manik, aksesosir, ukiran kayu, inkubator penetasan telor dan makanan ringan. Pukul 01.45 WIB, kembali ke rumah dan kostan masing-masing.
Hari Jumat, 19 Maret 2010, pukul 05.30 WIB, kegiatan diawali dengan membersihkan seluruh area lokasi dari berbagai sisa sampah yang ditinggalkan dari bekas pemasangan tenda dan kegiatan lainnya. Puntung rokok, potongan tali rafia, kayu, bambu, kawat, plastik bekas air kemasan, kertas dll, disapu, dikumpulkan, dipungut dan dibawa untuk dibuang di tempatnya. Debu dan kotoran lainnya, disiram dengan air beberapa ember. Ruang di posyandu dan kantor RW dibersihkan dengan disapu dan dipel. Hal yang cukup mendebarkan dan membuat dag dig dug der adalah banner. Hingga pukul 8.30 WIB, 6 buah banner yang akan menjadi hiasan di lorong yang menyambungkan antara tenda utama dengan posyandu, belum tiba di lokasi. Hal lainnya, 2 buah spanduk yang berisikan ucapan selamat datang pada wapres dan rombongan dari Pemkot Bekasi dan Pemprov Jabar, baru terpasang 1 jam sebelum acara dimulai. Alhamdulillah, semua dapat disiapkan........Kami pun mulai membagi posisi masing-masing. Ada yang di dalam tenda utama, di lorong penyambung, di posyandu, di kantor RW dan di jalan setapak. Nafas dilepas seluas-luasnya. Keringat disisir dan dibuah jemari tangan. Duduk atau berdiri, yang penting semua sudah dipersiapkan.....menurut perhitungan kami.
Pukul 09.30 WIB, pihak protokol memberikan informasi bahwa wapres beserta rombongan sedang dalam perjalanan menuju RW 18. Selang setengah jam kemudian, 2 mobil sedan, 2 jeep, 2 bus dan kendaraan pengiring lainnya, tiba di jalan Irian Jaya Raya kelurahan Arrenjaya. Beberapa menit kemudian, tenda utama bermandikan cahaya. Berbagai kamera memancarkan sinarnya masing-masing. Bunyi ’klik’ dari berbagai merk HP dan kamera bersahutan.........
Sementara itu, aku hanya duduk di ruang dapur kantor RW 18. Berbagai makanan yang disiapkan, antara lain buah anggur, kucicipi beberapa kali....
Informasi kunjungan kerja Prof Dr. Boediono, salah satunya meninjau kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan, diperoleh H-7 sebelum jadwal yang ditetapkan. Pada Jumat, 12 Maret 2010, pelaku PNPM – P2KP Kota Bekasi sontak memberikan pandangan dan asumsinya masing-masing. ”Apa yang hendak dilihat Pa Wapres dengan PNPM MP di Kota Bekasi?” celetuk Agung Santosa, Askot Infrastruktur.....”PLP-BK gagal, DDUPB tidak terpenuhi dan ekonomi bergulir juga biasa-biasa saja......”disambung Ema Iklima Dini....”O, mungkin karena Pak Maryana..........” ujar Helmy. ”Kok, gara-gara aku.....”
”Pak Maryana buat leaflet waktu Supervisi WB pada Oktober 2009.....Pak Maryana juga buat info yang banyak dimuat di web dan blog.....jadi weh, Kota Bekasi kedatangan Wapres............” Helmy menyambung ucapan sebelumnya.
Apa dan kenapa, kami putuskan untuk dikesampingkan. Tindak lanjut berikutnya, kami sampaikan 3 profil kelurahan pilihan yang diajukan untuk menjadi bakal lokasi kunjungan. Disampaikan dari 3 kelurahan tersebut, plus dan minusnya serta sisi unik lainnya : kedekatan lokasi dengan akses keluar masuk tol, pelaksanaan BLM, kegiatan pemilu ulang, kepemimpinan kolektif BKM, channeling dlsb.Tiga kelurahan tersebut, yaitu : Arenjaya, Durenjaya dan Jatiwaringin.
Hari Senin, 15 Maret 2010, dalam rakor yang dipimpin oleh Walikota Kota Bekasi, H. Mochtar Mohammad dan dihadiri KMP, PU dan Tim Wapres, ditetapkan kelurahan Arenjaya sebagai lokasi kunjungan. Kegiatan yang akan ditinjau adalah pembangunan Posyandu di RW 14. Dalam rangka peninjauan PNPM di Kota Bekasi, kepanitiaan dipimpin oleh Satker, Drs. Moch. Jaji Suraji dan Pelaksana Teknis Lapangan, H. Cecep Mulyana, Camat Bekasi Timur.
Hari Selasa, 16 Maret 2010, dilaksanakan peninjauan ulang lokasi kunjungan oleh Satker Pusat, Chandra Situmorang. Hasilnya, lokasi kunjungan harus dipindahkan dengan pertimbangan, area lokasi kurang luas, mobilitas kendaraan sulit dan rawan banjir jika terjadi hujan. Semula RW 14, lokasi dialihkan ke Posyandu Kemuning di RW 18. Pertanyaan yang muncul pada H-7, yaitu : kenapa wapres berkunjung ke Kota Bekasi, jawabannya ternyata sederhana. ”Ya karena beliau memilih Kota Bekasi......”demikian Yudhi Mauludin berargumen menirukan ucapan Pak Chandra R.P. Situmorang.
Hari Rabu, 17 Maret 2010, dilaksanakan rakor bersama di Sekretariat Wapres Jakarta. Dihadiri oleh perwakilan TNI-Polri, perwakilan depertemen/lembaga/kementerian, perwakilan perbankan dan BUMN, jajaran SKPD provinsi Jabar dan Kota Bekasi serta konsultan PNPM P2KP. Hasil rakor dilanjutkan dengan survai lokasi oleh TNI-Polri dan Paspampres pada pukul 15.00 WIB.
Selepas survai, kegiatan segera bergolak. Landasan tenda segera dihamparkan, tiang umbul-umbul mulai ditegakkan, lampu penerangan beraksi memancarkan sinarnya dan kendaraan hilir mudik memasuki area lokasi. Hingga hari Kamis, 18 Maret 2010, pukul 00.35 WIB, kami hanya berhasil memasang 16 umbul-umbul.
Pagi hari Kamis 18 Maret 2010, kegiatan dilanjutkan dengan memasang lebih banyak lagi umbul-umbul. Dipasang baliho dekat pintuk masuk. Produk dari berbagai KSM dari beberapa BKM, segera dikumpulkan. Dokumentasi pilihan dari berbagai kegiatan diinventarisasi untuk dibuatkan parade photo dan banner. Posyandu Kemuning yang akan dikunjungi, dipercantik. Dicat ulang di beberapa titik. Sementara kegiatan jalan setapak, persis di area lokasi, dilakukan pemasangan pot bunga, pemasangan kembali papan proyek dan pembersihan. Di beberapa sudut ruang dan tempat, poster disebar. Pukul 17.00 WIB, seluruh tenda telah terpasang. Satu jam kemudian, karpet dan kursi sudah tertata. PD OC Jabar, Fatah Nugraha dan Arif Widodo, dapat meninggalkan lokasi dengan tenang begitu baliho background panggung tiba. Berikutnya soundsystem siap. Pukul 20.00 WIB, dilaksanakan gladi kotor oleh protokoler Sekwapres bersama pemkot. Kegiatan dilanjutkan dengan penyiapan kantor RW 18 sebagai ruang pamer produk KSM dari beberapa BKM, antara lain boneka, manik-manik, aksesosir, ukiran kayu, inkubator penetasan telor dan makanan ringan. Pukul 01.45 WIB, kembali ke rumah dan kostan masing-masing.
Hari Jumat, 19 Maret 2010, pukul 05.30 WIB, kegiatan diawali dengan membersihkan seluruh area lokasi dari berbagai sisa sampah yang ditinggalkan dari bekas pemasangan tenda dan kegiatan lainnya. Puntung rokok, potongan tali rafia, kayu, bambu, kawat, plastik bekas air kemasan, kertas dll, disapu, dikumpulkan, dipungut dan dibawa untuk dibuang di tempatnya. Debu dan kotoran lainnya, disiram dengan air beberapa ember. Ruang di posyandu dan kantor RW dibersihkan dengan disapu dan dipel. Hal yang cukup mendebarkan dan membuat dag dig dug der adalah banner. Hingga pukul 8.30 WIB, 6 buah banner yang akan menjadi hiasan di lorong yang menyambungkan antara tenda utama dengan posyandu, belum tiba di lokasi. Hal lainnya, 2 buah spanduk yang berisikan ucapan selamat datang pada wapres dan rombongan dari Pemkot Bekasi dan Pemprov Jabar, baru terpasang 1 jam sebelum acara dimulai. Alhamdulillah, semua dapat disiapkan........Kami pun mulai membagi posisi masing-masing. Ada yang di dalam tenda utama, di lorong penyambung, di posyandu, di kantor RW dan di jalan setapak. Nafas dilepas seluas-luasnya. Keringat disisir dan dibuah jemari tangan. Duduk atau berdiri, yang penting semua sudah dipersiapkan.....menurut perhitungan kami.
Pukul 09.30 WIB, pihak protokol memberikan informasi bahwa wapres beserta rombongan sedang dalam perjalanan menuju RW 18. Selang setengah jam kemudian, 2 mobil sedan, 2 jeep, 2 bus dan kendaraan pengiring lainnya, tiba di jalan Irian Jaya Raya kelurahan Arrenjaya. Beberapa menit kemudian, tenda utama bermandikan cahaya. Berbagai kamera memancarkan sinarnya masing-masing. Bunyi ’klik’ dari berbagai merk HP dan kamera bersahutan.........
Sementara itu, aku hanya duduk di ruang dapur kantor RW 18. Berbagai makanan yang disiapkan, antara lain buah anggur, kucicipi beberapa kali....
Minggu, 28 Februari 2010
WAKIL WALIKOTA PANTAU KEGIATAN PAKET TAHAP II KOTA BEKASI
Campuran batu split, semen, pasir dan air dalam satu ember, dituangkan oleh Wakil Walikota Bekasi, H. Rahmat Effendi, S.Sos, M.Si dengan iringan senandung lagu Bangkit dari Kemiskinan yang dibawakan oleh Tim Nasyid/Marawis Majelis Taklim ibu-ibu RW 2 Kelurahan Jatisari Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi….
Acara di Kelurahan Jatisari, 21 Januari 2010, merupakan rangkaian terakhir dari Peletakan Batu Pertama dalam rangka kegiatan PAKET Tahap II di Kota Bekasi. Kegiatan peletakan batu pertama diawali di Kelurahan Perwira (16 Januari 2010 - 2 PAKEM), Kelurahan Durenjaya (16 Januari 2010 – 2 PAKEM), Kelurahan Arenjaya (18 Januari 2010 – 3 PAKEM), Kelurahan Margajaya (19 Januari 2010 - 1 PAKEM) dan Kelurahan Jatiwaringin (20 Januari 2010 – 3 PAKEM).
Dalam seluruh rangkaian acara, antara lain dihadiri oleh Kepala Kapermas/Satker, Pokja PAKET, SKPD, Bagian Humas, Camat, Lurah, BKM, PAKEM dan warga. BKM bukan penerima PAKET juga diundang agar tergerak untuk memacu diri dengan memberikan peningkatan kinerja yang semakin baik hingga kelak dapat berprestasi selayaknya 6 BKM penerima PAKET.
Kegiatan Peletakan Batu Pertama ditujukan sebagai bagian dari strategi sosialisasi secara langsung pada pemerintah kota. Swadaya masyarakat yang cukup tinggi, antara lain dengan hibah tanah dan tanpa ganti rugi serta tenaga gotong royong, merupakan bagian utama dari kegiatan PAKET.
Dalam sambutannya, Wakil Walikota menyatakakan : ” Dengan swadaya yang cukup tinggi, maka yang terjadi adalah peningkatan nilai suatu proyek.....Diajaknya DPRD dan Staf Ahli, juga agar dapat langsung menyelami kondisi dan fakta yang sedang terjadi di masyarakat.......Harapan ke depan agar kegiatan dengan skala kecil yang terdapat dalam program SKPD, terutama Dinas Bina Marga dan Tata Air, dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. Tidak melalui Penunjukan Langsung dan menggunakan jasa kontraktor..........” demikian antara lain sambutan Wakil Walikota yang merangkap sebagai Ketua Badan Penanggulangan Bahaya Narkotika Kota Bekasi.
Seperti nyatanya usulan mayarakat dapat terealisasi dengan fasilitasi PNPM MP dan atau P2KP PAKET, sementara sebelumnya sudah diajukan beberapa kali dalam musrenbang namun selalu tertunda........Pernyataan Wakil Walikota diamini masyarakat sebagai sebuah harapan yang dapat menjadi kenyataan.......
Acara di Kelurahan Jatisari, 21 Januari 2010, merupakan rangkaian terakhir dari Peletakan Batu Pertama dalam rangka kegiatan PAKET Tahap II di Kota Bekasi. Kegiatan peletakan batu pertama diawali di Kelurahan Perwira (16 Januari 2010 - 2 PAKEM), Kelurahan Durenjaya (16 Januari 2010 – 2 PAKEM), Kelurahan Arenjaya (18 Januari 2010 – 3 PAKEM), Kelurahan Margajaya (19 Januari 2010 - 1 PAKEM) dan Kelurahan Jatiwaringin (20 Januari 2010 – 3 PAKEM).
Dalam seluruh rangkaian acara, antara lain dihadiri oleh Kepala Kapermas/Satker, Pokja PAKET, SKPD, Bagian Humas, Camat, Lurah, BKM, PAKEM dan warga. BKM bukan penerima PAKET juga diundang agar tergerak untuk memacu diri dengan memberikan peningkatan kinerja yang semakin baik hingga kelak dapat berprestasi selayaknya 6 BKM penerima PAKET.
Kegiatan Peletakan Batu Pertama ditujukan sebagai bagian dari strategi sosialisasi secara langsung pada pemerintah kota. Swadaya masyarakat yang cukup tinggi, antara lain dengan hibah tanah dan tanpa ganti rugi serta tenaga gotong royong, merupakan bagian utama dari kegiatan PAKET.
Dalam sambutannya, Wakil Walikota menyatakakan : ” Dengan swadaya yang cukup tinggi, maka yang terjadi adalah peningkatan nilai suatu proyek.....Diajaknya DPRD dan Staf Ahli, juga agar dapat langsung menyelami kondisi dan fakta yang sedang terjadi di masyarakat.......Harapan ke depan agar kegiatan dengan skala kecil yang terdapat dalam program SKPD, terutama Dinas Bina Marga dan Tata Air, dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. Tidak melalui Penunjukan Langsung dan menggunakan jasa kontraktor..........” demikian antara lain sambutan Wakil Walikota yang merangkap sebagai Ketua Badan Penanggulangan Bahaya Narkotika Kota Bekasi.
Seperti nyatanya usulan mayarakat dapat terealisasi dengan fasilitasi PNPM MP dan atau P2KP PAKET, sementara sebelumnya sudah diajukan beberapa kali dalam musrenbang namun selalu tertunda........Pernyataan Wakil Walikota diamini masyarakat sebagai sebuah harapan yang dapat menjadi kenyataan.......
Selasa, 29 Desember 2009
PENYERAHAN SIMBOLIS BLM PNPM MP - PAKET P2KP
Kita mesti bersyukur karena dipercaya untuk menjadi anggota BKM. Amanah tersebut harus dijaga dan jangan disia-siakan. Amanah ini agar dijalankan dengan baik dan penuh tanggung jawab. Masyarakat yang kita bina, akan berterima kasih. Sebagai program yang mulia.........bhakti seluruh anggota BKM dalam PNPM dan PAKET, akan bernilai sebagai amal kebaikan jika dilandasi niat yang tulus.
Demikian disampaikan oleh Drs. H. Zaki Utomo, M.Si (Asda II – Bidang Ekbang, mewakili Wakil Walikota Bekasi) dalam sambutan dan arahannya pada acara Penyerahan Simbolis BLM PNPM MP dan PAKET P2KP Kota Bekasi TA 2009. Hal lainnya disampaikan agar BKM dapat melakukan kegiatan secara penuh tanggung jawab. ” Bercermin dari pengalaman......di mana pada tahun 2005 dan 2009 telah dilakukan audit oleh BPKP, harapannya temuan dan catatan yang telah terjadi, tidak terulang kembali dalam pemanfaatan BLM TA 2009. Seluruh kegiatan agar dilaksanakan sesuai dengan proposal yang telah disetujui dan tertib dalam LPJ.” Diingatkan pula agar BKM mengacu pada aturan pemanfaatan BLM, yaitu 2 bulan setelah diterima dana maka harus segera disampaikan LPJ untuk pemanfaatan dana APBD dan dana BLM dari APBN agar segera dimanfaatkan tidak lebih dari 3 bulan sejak TA 2009.
Acara Penyerahan Simbolis BLM MP dan PAKET P2KP Kota Bekasi TA 2009 dilangsungkan pada 29 Desember 2009 bertempa di aula pertemuan Kantor Dinas Tata Ruang Kota Bekasi. Acara diawali dengan laporan Drs. Mochamad Jaji Suraji selaku Satker – Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat, sambutan Sutriyono, S.Pd (Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi), dialog dan serah terima secara simbolis buku tabungan BKM. Hadir pula dalam acara tersebut 55 BKM penerima BLM PNPM MP, 12 PAKEM penerima PAKET P2KP Tahap II, perwakilan badan dan dinas, camat, PJOK, LSM dan Pers.
Dalam sambutannya, Ir. Sutriono berpendapat bahwa PNPM MP dipandang dan dinilai mampu untuk berdayakan masyarakat. Harapannya, hasilnya dapat terpelihara secara berkelanjutan dan dapat berdampak positif. Hal tersebut harus didukung dengan kerja sama semua pihak untuk tertib dalam kegiatan, baik secara administrasi maupun teknik, yaitu hasil di lapangan dan diwujudkan dalam bentuk LPJ. Tertib secara administrasi dan report yang berkesinambungan – dilandasi komunikasi yang baik, akan memunculkan komitmen yang tinggi. Kepada pihak pemko diharapkan untuk dapat memberikan fasilitasi yang optimal, turut membina dan dapat menjaga agar hasil PNPM MP dan PAKET P2KP tepat sasaran.
Selepas sambutan dan arahan Asda II, dilakukan tanya jawab. Diwakili oleh BKM Harapan Jaya, BKM Kranji dan BKM Bojong Menteng, disampaikan beberapa hal, yaitu : adanya sinergi antara program SKPD dengan Pronangkis BKM, dana pendamping APBD dapat sejalan dengan dana APBN dan penyederhanaan mekanisme pemanfaatan dana BLM terkait aturan pusat dan pemko.
Akhir acara dilakukan penyerahan Buku Tabungan untuk : Pakem Perwira, Pakem Graha Warja, Pakem Melati dan BKM Kranji. Serah terima dilakukan secara berurutan oleh Asda II, Wakil Ketua DPRD, Satker dan Bagian Anggaran DPRD.
Demikian disampaikan oleh Drs. H. Zaki Utomo, M.Si (Asda II – Bidang Ekbang, mewakili Wakil Walikota Bekasi) dalam sambutan dan arahannya pada acara Penyerahan Simbolis BLM PNPM MP dan PAKET P2KP Kota Bekasi TA 2009. Hal lainnya disampaikan agar BKM dapat melakukan kegiatan secara penuh tanggung jawab. ” Bercermin dari pengalaman......di mana pada tahun 2005 dan 2009 telah dilakukan audit oleh BPKP, harapannya temuan dan catatan yang telah terjadi, tidak terulang kembali dalam pemanfaatan BLM TA 2009. Seluruh kegiatan agar dilaksanakan sesuai dengan proposal yang telah disetujui dan tertib dalam LPJ.” Diingatkan pula agar BKM mengacu pada aturan pemanfaatan BLM, yaitu 2 bulan setelah diterima dana maka harus segera disampaikan LPJ untuk pemanfaatan dana APBD dan dana BLM dari APBN agar segera dimanfaatkan tidak lebih dari 3 bulan sejak TA 2009.
Acara Penyerahan Simbolis BLM MP dan PAKET P2KP Kota Bekasi TA 2009 dilangsungkan pada 29 Desember 2009 bertempa di aula pertemuan Kantor Dinas Tata Ruang Kota Bekasi. Acara diawali dengan laporan Drs. Mochamad Jaji Suraji selaku Satker – Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat, sambutan Sutriyono, S.Pd (Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi), dialog dan serah terima secara simbolis buku tabungan BKM. Hadir pula dalam acara tersebut 55 BKM penerima BLM PNPM MP, 12 PAKEM penerima PAKET P2KP Tahap II, perwakilan badan dan dinas, camat, PJOK, LSM dan Pers.
Dalam sambutannya, Ir. Sutriono berpendapat bahwa PNPM MP dipandang dan dinilai mampu untuk berdayakan masyarakat. Harapannya, hasilnya dapat terpelihara secara berkelanjutan dan dapat berdampak positif. Hal tersebut harus didukung dengan kerja sama semua pihak untuk tertib dalam kegiatan, baik secara administrasi maupun teknik, yaitu hasil di lapangan dan diwujudkan dalam bentuk LPJ. Tertib secara administrasi dan report yang berkesinambungan – dilandasi komunikasi yang baik, akan memunculkan komitmen yang tinggi. Kepada pihak pemko diharapkan untuk dapat memberikan fasilitasi yang optimal, turut membina dan dapat menjaga agar hasil PNPM MP dan PAKET P2KP tepat sasaran.
Selepas sambutan dan arahan Asda II, dilakukan tanya jawab. Diwakili oleh BKM Harapan Jaya, BKM Kranji dan BKM Bojong Menteng, disampaikan beberapa hal, yaitu : adanya sinergi antara program SKPD dengan Pronangkis BKM, dana pendamping APBD dapat sejalan dengan dana APBN dan penyederhanaan mekanisme pemanfaatan dana BLM terkait aturan pusat dan pemko.
Akhir acara dilakukan penyerahan Buku Tabungan untuk : Pakem Perwira, Pakem Graha Warja, Pakem Melati dan BKM Kranji. Serah terima dilakukan secara berurutan oleh Asda II, Wakil Ketua DPRD, Satker dan Bagian Anggaran DPRD.
Selasa, 17 November 2009
PEMKOT BEKASI TUNTASKAN LOKAKARYA III – MEKANISME PELAKSANAAN PAKET
Sebagai tahap akhir dalam rangka persiapan PAKET Tahap II, Pemkot Bekasi melaksanakan Lokakarya III – Mekanisme Pelaksanaan PAKET pada 17 Nopember 2009. Kegiatan dilaksanakan di ruang rapat Dinas Tata Ruang Kota Bekasi. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Satker PIP / Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat, Drs. Mokhamad Jaji Suraji. Hadir dalam acara tersebut, yaitu : SKPD (13 orang), Kelurahan (6 orang), PJOK kecamatan (5 orang), BKM/PAKEM (17 orang), Kelompok Peduli (10 orang) dan konsultan (6 orang).
Dalam sambutannya, Kepala Satker berharap agar sinergi dan kemitraan semakin tumbuh dan kuat antara masyarakat, SKPD dan kelompok peduli. Sebelumnya, Sunandar selaku sekretaris Pokja PAKET, menyiratkan bahwa akan menjadi hal yang semakin baik dan indah apabila seluruh pelaku sering melakukan pertemuan. Harapannya semakin terbentuk satu pemahaman yang sama dan satu tekad yang semakin kuat untuk bergerak bersama dalam pembangunan Kota Bekasi, khususnya dalam PNPM MP dan P2KP Advanced.
Setelah dibawakan sebuah untaian doa oleh Zaenal Arifin, Faskel Sosial Tim Advanced Kota Bekasi, acara dilanjutkan dengan paparan materi ; Progres PAKET Kota Bekasi dan Konsep PAKET oleh Maryana Ahmad (Koorkot P2KP Advanced Kota Bekai) dan Tupoksi Pokja PAKET, PAKEM dan Mekanisme Pelaksanaan PAKET yang dibawakan oleh Sunandar (Sekretaris Pokja PAKET). Materi terakhir adalah diskusi kelompok, di mana seluruh peserta dibagi dalam 3 kelompok, yaitu 1. Kelompok BKM/PAKEM dan Kelompok Peduli, 2. Kelompok SKPD, dan 3. Kelompok aparat Kelurahan (Kaur Ekbang) dan Kecamatan (PJOK Kecamatan). Materi diskusi adalah : 1. Apa Harapan Anda pada BKM / Kelurahan / Kecamatan / SKPD/ Pokja PAKET dan Pemkot Bekasi dalam pelaksanaan PAKET Tahap II? 2. Apa Harapan Anda pada Pemkot Bekasi dalam rencana pelaksanaan PAKET Tahap III?
Presentasi pertama dibawakan oleh Dadang Rosidin, S.Ip, M.Si (PJOK Kecamatan Bekasi Selatan), dilanjutkan Drs. Mi’an (perwakilan BKM Perwira) dan Amran, ST, M.Si (Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan). Harapan beberapa peserta pada pihak kelurahan dan kecamatan adalah pihak kelurahan dan kecamatan dapat bersinergi dengan BKM, lebih memahami tentang BKM dan program kerjanya, membuka akses dan peluang kemitraan, memfasilitasi kegiatan BKM, memberikan pembinaan-bimbingan dan motivasi pada BKM serta melakukan monev PAKET.
Harapan pada pihak SKPD antara lain : membantu mempercepat program kerja BKM, sosialisasi program SKPD kepada BKM, melakukan kolaborasi untuk melaksanakan suatu kegiatan yang melibatkan beberapa dinas dan lintas sektoral, kegiatan SKPD bersinergi dengan kegiatan BKM untuk menunjang penanggulangan kemiskinan dan pihak yang menjadi leading sektor / satker/ TKPP agar menyediakan BOP yang memadai untuk menunjang kegiatan PNPM MP dan P2KP Advanced.
Harapan pada pihak Pokja PAKET antara lain : memperlancar usulan kegiatan yang diajukan BKM, melaksanakan tugas dengan baik, memberikan dorongan/motivasi pada BKM untuk bangkit dan menjadi masyarakat yang berdaya / mandiri, kerja sama yang kuat dengan pihak kelurahan/ kecamatan dalam rangka sosialisasi pelaksanaan PAKET serta mendorong BKM untuk membuat dokumen yang optimal dalam pelaksanaan dan pemanfaatan dana PAKET.
Harapan pada Pemkot Bekasi antara lain : tidak ragu untuk berkomitmen dalam penanggulangan kemiskinan melalui PNPM MP – P2KP Advanced, mengalokasikan dana pendamping melalui APBD sebesar Rp. 3 milyar untuk PAKET Tahap III tahun 2010, melakukan sosialisasi kepada SKPD terkait tentang program PNPM MP – P2KP Advanced terutama berkaitan dengan kegiatan sosial, menyiapkan dana BOP untuk kegiatan PAKET Tahap III dan adanya Tim Koordinasi yang terpadu antar SKPD dalam memfasilitasi PNPM MP – P2KP Advanced.
Harapan pada BKM – PAKEM antara lain : selalu berkoordinasi dengan kelurahan-kecamatan, SKPD dan Pokja PAKET, mampu menampung – inventarisasi kebutuhan/permasalahan masyarakat, melakukan tertib administrasi dalam penyusunan proposal, LPJ dan evaluasi, bersinergi / bekerja sama dengan pihak kelurahan – kecamatan, kegiatan yang dilaksanakan tepat sasaran dan pelibatan pihak kelurahan – kecamatan dalam setiap tahapan kegiatan.
Jelang akhir penutupan acara, Sunandar mewakili Pokja PAKET dan Kepala Satker, menyampaikan RKTL : pertemuan SKPD dengan BKM pada 18 Nopember 2009 untuk verifikasi proposal, pelaksanaan pertemuan KBP pada 19 Nopember 2009 dan pertemuan Pokja PAKET dengan pemkot Bekasi pada 19 Nopember 2009 menyampaikan hasil Lokalatih PAKET bagi aparat pemko dan stakeholder serta hasil Lokakarya III.
Dalam sambutannya, Kepala Satker berharap agar sinergi dan kemitraan semakin tumbuh dan kuat antara masyarakat, SKPD dan kelompok peduli. Sebelumnya, Sunandar selaku sekretaris Pokja PAKET, menyiratkan bahwa akan menjadi hal yang semakin baik dan indah apabila seluruh pelaku sering melakukan pertemuan. Harapannya semakin terbentuk satu pemahaman yang sama dan satu tekad yang semakin kuat untuk bergerak bersama dalam pembangunan Kota Bekasi, khususnya dalam PNPM MP dan P2KP Advanced.
Setelah dibawakan sebuah untaian doa oleh Zaenal Arifin, Faskel Sosial Tim Advanced Kota Bekasi, acara dilanjutkan dengan paparan materi ; Progres PAKET Kota Bekasi dan Konsep PAKET oleh Maryana Ahmad (Koorkot P2KP Advanced Kota Bekai) dan Tupoksi Pokja PAKET, PAKEM dan Mekanisme Pelaksanaan PAKET yang dibawakan oleh Sunandar (Sekretaris Pokja PAKET). Materi terakhir adalah diskusi kelompok, di mana seluruh peserta dibagi dalam 3 kelompok, yaitu 1. Kelompok BKM/PAKEM dan Kelompok Peduli, 2. Kelompok SKPD, dan 3. Kelompok aparat Kelurahan (Kaur Ekbang) dan Kecamatan (PJOK Kecamatan). Materi diskusi adalah : 1. Apa Harapan Anda pada BKM / Kelurahan / Kecamatan / SKPD/ Pokja PAKET dan Pemkot Bekasi dalam pelaksanaan PAKET Tahap II? 2. Apa Harapan Anda pada Pemkot Bekasi dalam rencana pelaksanaan PAKET Tahap III?
Presentasi pertama dibawakan oleh Dadang Rosidin, S.Ip, M.Si (PJOK Kecamatan Bekasi Selatan), dilanjutkan Drs. Mi’an (perwakilan BKM Perwira) dan Amran, ST, M.Si (Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan). Harapan beberapa peserta pada pihak kelurahan dan kecamatan adalah pihak kelurahan dan kecamatan dapat bersinergi dengan BKM, lebih memahami tentang BKM dan program kerjanya, membuka akses dan peluang kemitraan, memfasilitasi kegiatan BKM, memberikan pembinaan-bimbingan dan motivasi pada BKM serta melakukan monev PAKET.
Harapan pada pihak SKPD antara lain : membantu mempercepat program kerja BKM, sosialisasi program SKPD kepada BKM, melakukan kolaborasi untuk melaksanakan suatu kegiatan yang melibatkan beberapa dinas dan lintas sektoral, kegiatan SKPD bersinergi dengan kegiatan BKM untuk menunjang penanggulangan kemiskinan dan pihak yang menjadi leading sektor / satker/ TKPP agar menyediakan BOP yang memadai untuk menunjang kegiatan PNPM MP dan P2KP Advanced.
Harapan pada pihak Pokja PAKET antara lain : memperlancar usulan kegiatan yang diajukan BKM, melaksanakan tugas dengan baik, memberikan dorongan/motivasi pada BKM untuk bangkit dan menjadi masyarakat yang berdaya / mandiri, kerja sama yang kuat dengan pihak kelurahan/ kecamatan dalam rangka sosialisasi pelaksanaan PAKET serta mendorong BKM untuk membuat dokumen yang optimal dalam pelaksanaan dan pemanfaatan dana PAKET.
Harapan pada Pemkot Bekasi antara lain : tidak ragu untuk berkomitmen dalam penanggulangan kemiskinan melalui PNPM MP – P2KP Advanced, mengalokasikan dana pendamping melalui APBD sebesar Rp. 3 milyar untuk PAKET Tahap III tahun 2010, melakukan sosialisasi kepada SKPD terkait tentang program PNPM MP – P2KP Advanced terutama berkaitan dengan kegiatan sosial, menyiapkan dana BOP untuk kegiatan PAKET Tahap III dan adanya Tim Koordinasi yang terpadu antar SKPD dalam memfasilitasi PNPM MP – P2KP Advanced.
Harapan pada BKM – PAKEM antara lain : selalu berkoordinasi dengan kelurahan-kecamatan, SKPD dan Pokja PAKET, mampu menampung – inventarisasi kebutuhan/permasalahan masyarakat, melakukan tertib administrasi dalam penyusunan proposal, LPJ dan evaluasi, bersinergi / bekerja sama dengan pihak kelurahan – kecamatan, kegiatan yang dilaksanakan tepat sasaran dan pelibatan pihak kelurahan – kecamatan dalam setiap tahapan kegiatan.
Jelang akhir penutupan acara, Sunandar mewakili Pokja PAKET dan Kepala Satker, menyampaikan RKTL : pertemuan SKPD dengan BKM pada 18 Nopember 2009 untuk verifikasi proposal, pelaksanaan pertemuan KBP pada 19 Nopember 2009 dan pertemuan Pokja PAKET dengan pemkot Bekasi pada 19 Nopember 2009 menyampaikan hasil Lokalatih PAKET bagi aparat pemko dan stakeholder serta hasil Lokakarya III.
Minggu, 08 November 2009
PERKEMBANGAN KEMITRAAN BKM DAN KSP SWAMITRA
BKM Jatiwaringin
Kerja sama antara BKM Jatiwaringin bersama KSP Swamitra As-Syafiiyah, sampai dengan akhir Oktober 2009, terdapat 14 orang anggota KSM yang diajukan untuk mendapat pinjaman dari KSP Swamitra As-Syafiiyah dan telah direalisasikan 4 orang nasabah, masing-masing Rp. 8 dan Rp. 10 juta ntuk masa pinjaman 12 bulan. Berikut adalah 14 orang calon nasabah yang diiajukan oleh BKM, yaitu : 1.Sri Sudarni, Rp.10.000.000. 2. Samsidar, Rp. 10.000.000, 3. Komaruddin, Rp.10.000.000 dan 4. Nuraini, 8.000.000.
Kegiatan kemitraan antara BKM Jatiwaringin dan KSP Swamitra As-Syafi’iyah dinilai masih belum berkembang optimal. Berdasarkan pantauan bersama yang dilakukan oleh Bank Dunia pada 16 September 2009, dihadiri oleh Bapak Djumadi dan Andri Thamrin, diharapkan agar BKM dapat memperdalam persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap calon nasabah. Hal lainnya adalah pengembangan database KSM sehingga memperoleh calon nasabah yang kredible dan dalam jumlah yang cukup besar.
Pada 28 Oktober 2009 dilakukan kembali pertemuan lanjutan dalam rangka pemantauan perkembangan kemitraan antara BKM Jatiwaringin dan KSP Swamitra As-Syafi’iyah. Acara yang dihadiri oleh perwakilan Bank Dunia, yaitu Andri Thamrin, Evi Ervitasari , Patricia & Djumadi perwakilan KMP, yaitu Susi dan Kusnan Efendi, menghasilkan suatu gagasan agar BKM mengajukan calon nasabah dalam jumlah yang cukup besar. Hal tersebut untuk mengukur sisi kualitas dan kuantitas dalam rangka memberikan penilaian dan evaluasi terhadap kemitraan yang selama ini telah berjalan.
Beberapa hambatan yang mengemuka, antara lain : Minimnya jumlah calon nasabah yang diajukan BKM, Perbedaan penerapan bunga bagi nasabah umum dan calon nasabah yang diajukan BKM, yaitu 2,2 % flat/bulan, Adanya kuitansi kosong yang harus ditandatangani oleh calon nasabah dan Wajib adanya persyaratan Sertifikat, rekening listrik, rekening telepon, PBB, kartu nikah dan BPKB kendaraan bermotor.
Meski demikian, Pihak Bank Dunia dan KMP tetap berharap agar BKM berusaha lebih keras untuk melanjutkan jalinan kemitraan tersebut. Disampaikan bebarapa hal, sebagai sisi positif yang dapat diperoleh oleh BKM, yaitu :BKM mendapat transfer pengetahuan mengenai pengelolaan pinjman bergulir dari pihak Swamitra Assyafi’iyah, Alokasi dana pinjaman bergulir yang dipergunakan oleh KSM yang telah lulus seleksi, dapat dialihkan ke KSM Baru yang relatif lebih banyak penerima manfaatnya, Membantu masyarakat yang belum terfasilitasi oleh pihak perbankan menjadi layak untuk mengakses pinjaman di perbankan dan Untuk anggota BKM Jatiwaringin sendiri dapat ikut mengakses pinjman ke Swamitra Assyafi’iyah
BKM Amaliah Jaya
Terkait perkembangan kemitraan antara BKM Amaliah Jaya bersama KSP Swamitra Jasa Utama Pekayon dengan MoU yang ditandatangani bersama pada 20 Mei 2009, perkembangannya berjalan sangat lambat dan cukup tertinggal jauh dibanding BKM Jatiwaringin. Beberapa hal menjadi penyebab, antara lain : Proses identifikasi calon nasabah belum dilakukan secara maksimal. BKM hanya mampu mengajukan 2 calon nasabah dan kedua bukan hasil binaan UPK, Penerapan aturan pinjaman bergulir di BKM telah melenceng dari SOP, terdapat pinjaman secara per orangan dengan dana lebih dari Rp. 2 juta dan melakukan pinjaman lebih dari 4 kali. Hal ini berdampak menimbulkan pembelajaran yang instant pada masyarakat dengan pemahaman : daripada mengajukan pinjaman pada KSP Swamitra Jasa Utama dengan persyaratan yang cukup rumit sementara dana pinjaman yang diperoleh tidak jauh berbeda dari dana pinjaman yang diberikan oleh UPK BKM, Adanya persyaratan Sertifikat, rekening listrik, rekening telepon, PBB, kartu nikah dan BPKB kendaraan bermotor, dirasakan sebagai hal yang sangat sulit untuk dipenuhi.
Hasil pertemuan antara perwakilan Bank Dunia beserta KMP dengan pihak BKM pada 4 Nopember 2009, menghasilkan beberapa hal, antara lain : Sosialisasi yang menyeluruh dan berkesinambungan, Percepatan identifikasi calon nasabah dan koordinasi yang intensif antara BKM dan KSP Swamitra Jasa Utama.
Kerja sama antara BKM Jatiwaringin bersama KSP Swamitra As-Syafiiyah, sampai dengan akhir Oktober 2009, terdapat 14 orang anggota KSM yang diajukan untuk mendapat pinjaman dari KSP Swamitra As-Syafiiyah dan telah direalisasikan 4 orang nasabah, masing-masing Rp. 8 dan Rp. 10 juta ntuk masa pinjaman 12 bulan. Berikut adalah 14 orang calon nasabah yang diiajukan oleh BKM, yaitu : 1.Sri Sudarni, Rp.10.000.000. 2. Samsidar, Rp. 10.000.000, 3. Komaruddin, Rp.10.000.000 dan 4. Nuraini, 8.000.000.
Kegiatan kemitraan antara BKM Jatiwaringin dan KSP Swamitra As-Syafi’iyah dinilai masih belum berkembang optimal. Berdasarkan pantauan bersama yang dilakukan oleh Bank Dunia pada 16 September 2009, dihadiri oleh Bapak Djumadi dan Andri Thamrin, diharapkan agar BKM dapat memperdalam persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap calon nasabah. Hal lainnya adalah pengembangan database KSM sehingga memperoleh calon nasabah yang kredible dan dalam jumlah yang cukup besar.
Pada 28 Oktober 2009 dilakukan kembali pertemuan lanjutan dalam rangka pemantauan perkembangan kemitraan antara BKM Jatiwaringin dan KSP Swamitra As-Syafi’iyah. Acara yang dihadiri oleh perwakilan Bank Dunia, yaitu Andri Thamrin, Evi Ervitasari , Patricia & Djumadi perwakilan KMP, yaitu Susi dan Kusnan Efendi, menghasilkan suatu gagasan agar BKM mengajukan calon nasabah dalam jumlah yang cukup besar. Hal tersebut untuk mengukur sisi kualitas dan kuantitas dalam rangka memberikan penilaian dan evaluasi terhadap kemitraan yang selama ini telah berjalan.
Beberapa hambatan yang mengemuka, antara lain : Minimnya jumlah calon nasabah yang diajukan BKM, Perbedaan penerapan bunga bagi nasabah umum dan calon nasabah yang diajukan BKM, yaitu 2,2 % flat/bulan, Adanya kuitansi kosong yang harus ditandatangani oleh calon nasabah dan Wajib adanya persyaratan Sertifikat, rekening listrik, rekening telepon, PBB, kartu nikah dan BPKB kendaraan bermotor.
Meski demikian, Pihak Bank Dunia dan KMP tetap berharap agar BKM berusaha lebih keras untuk melanjutkan jalinan kemitraan tersebut. Disampaikan bebarapa hal, sebagai sisi positif yang dapat diperoleh oleh BKM, yaitu :BKM mendapat transfer pengetahuan mengenai pengelolaan pinjman bergulir dari pihak Swamitra Assyafi’iyah, Alokasi dana pinjaman bergulir yang dipergunakan oleh KSM yang telah lulus seleksi, dapat dialihkan ke KSM Baru yang relatif lebih banyak penerima manfaatnya, Membantu masyarakat yang belum terfasilitasi oleh pihak perbankan menjadi layak untuk mengakses pinjaman di perbankan dan Untuk anggota BKM Jatiwaringin sendiri dapat ikut mengakses pinjman ke Swamitra Assyafi’iyah
BKM Amaliah Jaya
Terkait perkembangan kemitraan antara BKM Amaliah Jaya bersama KSP Swamitra Jasa Utama Pekayon dengan MoU yang ditandatangani bersama pada 20 Mei 2009, perkembangannya berjalan sangat lambat dan cukup tertinggal jauh dibanding BKM Jatiwaringin. Beberapa hal menjadi penyebab, antara lain : Proses identifikasi calon nasabah belum dilakukan secara maksimal. BKM hanya mampu mengajukan 2 calon nasabah dan kedua bukan hasil binaan UPK, Penerapan aturan pinjaman bergulir di BKM telah melenceng dari SOP, terdapat pinjaman secara per orangan dengan dana lebih dari Rp. 2 juta dan melakukan pinjaman lebih dari 4 kali. Hal ini berdampak menimbulkan pembelajaran yang instant pada masyarakat dengan pemahaman : daripada mengajukan pinjaman pada KSP Swamitra Jasa Utama dengan persyaratan yang cukup rumit sementara dana pinjaman yang diperoleh tidak jauh berbeda dari dana pinjaman yang diberikan oleh UPK BKM, Adanya persyaratan Sertifikat, rekening listrik, rekening telepon, PBB, kartu nikah dan BPKB kendaraan bermotor, dirasakan sebagai hal yang sangat sulit untuk dipenuhi.
Hasil pertemuan antara perwakilan Bank Dunia beserta KMP dengan pihak BKM pada 4 Nopember 2009, menghasilkan beberapa hal, antara lain : Sosialisasi yang menyeluruh dan berkesinambungan, Percepatan identifikasi calon nasabah dan koordinasi yang intensif antara BKM dan KSP Swamitra Jasa Utama.
Bank Jabar Banten Dukung PNPM MP dan P2KP Advanced
Keberadaan Bank Jabar – Banten, sebagai bank daerah Provinsi Jawa Barat dan Banten, semakin berperan nyata dalam memberikan dukungan pada kegiatan PNPM MP dan P2KP Advanced di Kota Bekasi. Dukungan bermula dari konsultasi berkaitan dengan rekening PAKEM yang seluruhnya berada di Bank Jabar Banten. Konsultasi dilakukan oleh Ema Iklima Dini (Askot MK P2KP Adv) dan Purnomo Wahyu Aji (SF Tim Kota P2KP Adv).
Pada awal awal Agustus 2009, konsultasi dan koordinasi dilakukan oleh Maryana Ahmad (Koorkot P2KP Adv) dan Yudhi Mauludin (Koorkot PNPM MP) bersama Bapak Deny, selaku pimpinan pemasaran. Diperoleh gambaran bahwa pihak Bank Jabar Banten siap untuk membantu kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PNPM MP maupun P2KP Adv. Malah beliau meminta agar Bank Jabar Banten dijadikan mitra dalam pengembangan KSM ekonomi bergulir untuk difasilitasi pinjaman dalam UKM.
Dukungan Bank Jabar Banten yang pertama adalah bantuan pengadaan stiker (1 rim), leaflet (1 rim), baligo (6 buah) dan spanduk dalam kegiatan Lokakarya Peran dan Fungsi yang dilaksanakan pada 27 Agustus 2009. Selanjutnya pihak Bank Jabar Banten juga berpartisipasi dalam pelaksanaan Lokalatih Pemda dan Stakeholder PAKET Tahap II P2KP Advanced Kota Bekasi yang dilaksanakan pada 3 – 5 Nopember 2009, bertempat di aula Dinas Tata Ruang. Partisipasi direalisasikan dalam bentuk pengadaan spanduk dan seragam untuk Pokja PAKET dan Tim P2KP Adv.
Langkah berikutnya yang terus diperdalam adalah, pengajuan nasabah unggulan dari BKM sekota Bekasi untuk mendapatkan fasiliatas pinjaman dari Bank Jabar Banten. Tahap awal telah diajukan 6 calon nasabah dari BKM Duren Jaya Kelurahan Duren Jaya Kecamatan Bekasi Timur. Tahap berikutnya sedang diinventarisasi data usulan calon nasabah dari seluruh BKM oleh Tim Koorkot PNPM MP dan P2KP Adv.
Bersama Bank Jabar Banten sebagai Mitra Usaha Menuju Sejahtera, diharapkan seluruh pihak dapat berperan aktif menuju terwujudnya Kota Bekasi yang Cerdas, Sehat dan Ihsan.
Pada awal awal Agustus 2009, konsultasi dan koordinasi dilakukan oleh Maryana Ahmad (Koorkot P2KP Adv) dan Yudhi Mauludin (Koorkot PNPM MP) bersama Bapak Deny, selaku pimpinan pemasaran. Diperoleh gambaran bahwa pihak Bank Jabar Banten siap untuk membantu kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PNPM MP maupun P2KP Adv. Malah beliau meminta agar Bank Jabar Banten dijadikan mitra dalam pengembangan KSM ekonomi bergulir untuk difasilitasi pinjaman dalam UKM.
Dukungan Bank Jabar Banten yang pertama adalah bantuan pengadaan stiker (1 rim), leaflet (1 rim), baligo (6 buah) dan spanduk dalam kegiatan Lokakarya Peran dan Fungsi yang dilaksanakan pada 27 Agustus 2009. Selanjutnya pihak Bank Jabar Banten juga berpartisipasi dalam pelaksanaan Lokalatih Pemda dan Stakeholder PAKET Tahap II P2KP Advanced Kota Bekasi yang dilaksanakan pada 3 – 5 Nopember 2009, bertempat di aula Dinas Tata Ruang. Partisipasi direalisasikan dalam bentuk pengadaan spanduk dan seragam untuk Pokja PAKET dan Tim P2KP Adv.
Langkah berikutnya yang terus diperdalam adalah, pengajuan nasabah unggulan dari BKM sekota Bekasi untuk mendapatkan fasiliatas pinjaman dari Bank Jabar Banten. Tahap awal telah diajukan 6 calon nasabah dari BKM Duren Jaya Kelurahan Duren Jaya Kecamatan Bekasi Timur. Tahap berikutnya sedang diinventarisasi data usulan calon nasabah dari seluruh BKM oleh Tim Koorkot PNPM MP dan P2KP Adv.
Bersama Bank Jabar Banten sebagai Mitra Usaha Menuju Sejahtera, diharapkan seluruh pihak dapat berperan aktif menuju terwujudnya Kota Bekasi yang Cerdas, Sehat dan Ihsan.
Langganan:
Postingan (Atom)