Oleh : Ema Iklima Dini
Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi diuntungkan dengan adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan Program Perencanaan Pembangunan Berbasis Komunitas (P3BK), yang dilaksanakan oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Pada tahun 2011, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang diberikan kepada 56 BKM sebesar Rp5,6 miliar ternyata menjadi senilai Rp9,6 miliar usai realisasi kegiatan. Selanjutnya, pada tahun 2012, APBD sebesar Rp11,2 miliar bertambah menjadi senilai Rp18 miliar dalam realisasinya. Naiknya besaran nilai pembangunan itu ternyata karena masuknya swadaya masyarakat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi diuntungkan dengan adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan Program Perencanaan Pembangunan Berbasis Komunitas (P3BK), yang dilaksanakan oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Pada tahun 2011, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang diberikan kepada 56 BKM sebesar Rp5,6 miliar ternyata menjadi senilai Rp9,6 miliar usai realisasi kegiatan. Selanjutnya, pada tahun 2012, APBD sebesar Rp11,2 miliar bertambah menjadi senilai Rp18 miliar dalam realisasinya. Naiknya besaran nilai pembangunan itu ternyata karena masuknya swadaya masyarakat.
“Dengan
adanya PNPM dan P3BK, diharapkan kepedulian masyarakat melalui swadaya dapat
terus ditingkatkan,” ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, dalam acara Launching
P3BK dan PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2013 beberapa waktu lalu. Acara tersebut
dilaksanakan di lapangan sepakbola depan Kantor Kelurahan Pedurenan, Kecamatan
Mustika Jaya. Acara dihadiri sekira 500 peserta, yang terdiri atas perwakilan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), camat, lurah, BKM, LPM, PKK, KSM dan Tim
Fasilitator sekota Bekasi.
Wali kota
pun menyampaikan sebuah sayembara, “Jika tahun 2013 ini, BKM bisa
merealisasikan swadaya masyarakat lebih dari 70% total APBD P3BK, maka Pemkot
Bekasi menyiapkan apresiasi berupa hadiah umroh untuk BKM tersebut.”Ungkapan
Wali kota tersebut disambut tepuk tangan seluruh peserta acara launching.
Dalam
sambutannya juga, Rahmat Effendi menyampaikan latar belakang dan ditetapkannya
BKM sebagai pelaksana dari amanah P3BK. Salah satu hal yang menjadi sorotan
wali kota adalah keberhasilan BKM yang dapat mendorong adanya partisipasi
masyarakat untuk berswadaya dalam kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan. Wali kota
juga menyampaikan agar d bentuk lembaga pengawasan pembangunan bersama dari
tingkat kelurahan sampai kecamatan, agar pembangunan yang dilaksanakan oleh BKM
ini dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan yang dilakukan bersama dengan
pihak kelurahan dan LPM.
Untuk P3BK
tahun 2013 ini Pemkot Bekasi mengalokasikan APBD sejumlah Rp500 juta per BKM.
Jadi, total besaran APBD untuk 56 kelurahan sejumlah Rp28 miliar. Kegiatan yang
dapat difasilitasi dalam P3BK adalah pembangunan/rehab jalan lingkungan,
drainase, posyandu dan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Kegiatan yang
diusulkan merupakan hasil Musrenbang kelurahan dan mesti diimbangi dengan
kesiapan swadaya masyarakat senilai 30%.
Acara
launching dimulai dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Sambutan dari
Ketua Panitia sekaligus Kepala Satker PNPM Mandiri Perkotaan Kota Bekasi Husni
Tarigan. Acara dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis bantuan kepada
empat orang penerima manfaat Rutilahu, wakil dari 4 kelurahan sekecamatan
Mustikajaya dan penyerahan secara simbolis kepada penerima manfaat kegiatan
sosial berupa gerobak usaha. Ia juga mengunjungi lokasi kegiatan Rutilahu guna
melakukan peletakkan batu pertama.
Keseluruhan
rangkaian acara dapat terlaksana dengan baik karena peran aktif forum BKM
Kecamatan Mustikajaya dan dukungan seluruh pihak yang terkait. Panitia juga
menyediakan suvenir untuk wali kota dan FBKM dari 12 kecamatan se-Kota Bekasi,
berupa makanan dan minuman khas Mustikajaya yang terdiri dari Bir Pletok, Sirup
Rosela, Telur Asin dan Dodol.
Adanya P3BK
merupakan satu bukti atas tergeraknya pemkot Bekasi untuk menjadikan BKM
sebagai mitra dalam pembangunan. P3BK yang dilaksanakan sejak tahun 2011, dan
rencananya pada tahun 2014 akan dialokasikan menjadi Rp1 miliar per kelurahan,
diyakini akan turut mendorong masyarakat berpartisipasi dalam mewujudkan Kota
Bekasi yang maju, sejahtera dan ihsan. Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar