bekerja dengan keberkahan

bekerja dengan keberkahan
masjid AL-BARKAH Kota Bekasi

Minggu, 08 November 2009

PERKEMBANGAN KEMITRAAN BKM DAN KSP SWAMITRA

BKM Jatiwaringin

Kerja sama antara BKM Jatiwaringin bersama KSP Swamitra As-Syafiiyah, sampai dengan akhir Oktober 2009, terdapat 14 orang anggota KSM yang diajukan untuk mendapat pinjaman dari KSP Swamitra As-Syafiiyah dan telah direalisasikan 4 orang nasabah, masing-masing Rp. 8 dan Rp. 10 juta ntuk masa pinjaman 12 bulan. Berikut adalah 14 orang calon nasabah yang diiajukan oleh BKM, yaitu : 1.Sri Sudarni, Rp.10.000.000. 2. Samsidar, Rp. 10.000.000, 3. Komaruddin, Rp.10.000.000 dan 4. Nuraini, 8.000.000.

Kegiatan kemitraan antara BKM Jatiwaringin dan KSP Swamitra As-Syafi’iyah dinilai masih belum berkembang optimal. Berdasarkan pantauan bersama yang dilakukan oleh Bank Dunia pada 16 September 2009, dihadiri oleh Bapak Djumadi dan Andri Thamrin, diharapkan agar BKM dapat memperdalam persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap calon nasabah. Hal lainnya adalah pengembangan database KSM sehingga memperoleh calon nasabah yang kredible dan dalam jumlah yang cukup besar.

Pada 28 Oktober 2009 dilakukan kembali pertemuan lanjutan dalam rangka pemantauan perkembangan kemitraan antara BKM Jatiwaringin dan KSP Swamitra As-Syafi’iyah. Acara yang dihadiri oleh perwakilan Bank Dunia, yaitu Andri Thamrin, Evi Ervitasari , Patricia & Djumadi perwakilan KMP, yaitu Susi dan Kusnan Efendi, menghasilkan suatu gagasan agar BKM mengajukan calon nasabah dalam jumlah yang cukup besar. Hal tersebut untuk mengukur sisi kualitas dan kuantitas dalam rangka memberikan penilaian dan evaluasi terhadap kemitraan yang selama ini telah berjalan.

Beberapa hambatan yang mengemuka, antara lain : Minimnya jumlah calon nasabah yang diajukan BKM, Perbedaan penerapan bunga bagi nasabah umum dan calon nasabah yang diajukan BKM, yaitu 2,2 % flat/bulan, Adanya kuitansi kosong yang harus ditandatangani oleh calon nasabah dan Wajib adanya persyaratan Sertifikat, rekening listrik, rekening telepon, PBB, kartu nikah dan BPKB kendaraan bermotor.

Meski demikian, Pihak Bank Dunia dan KMP tetap berharap agar BKM berusaha lebih keras untuk melanjutkan jalinan kemitraan tersebut. Disampaikan bebarapa hal, sebagai sisi positif yang dapat diperoleh oleh BKM, yaitu :BKM mendapat transfer pengetahuan mengenai pengelolaan pinjman bergulir dari pihak Swamitra Assyafi’iyah, Alokasi dana pinjaman bergulir yang dipergunakan oleh KSM yang telah lulus seleksi, dapat dialihkan ke KSM Baru yang relatif lebih banyak penerima manfaatnya, Membantu masyarakat yang belum terfasilitasi oleh pihak perbankan menjadi layak untuk mengakses pinjaman di perbankan dan Untuk anggota BKM Jatiwaringin sendiri dapat ikut mengakses pinjman ke Swamitra Assyafi’iyah

BKM Amaliah Jaya

Terkait perkembangan kemitraan antara BKM Amaliah Jaya bersama KSP Swamitra Jasa Utama Pekayon dengan MoU yang ditandatangani bersama pada 20 Mei 2009, perkembangannya berjalan sangat lambat dan cukup tertinggal jauh dibanding BKM Jatiwaringin. Beberapa hal menjadi penyebab, antara lain : Proses identifikasi calon nasabah belum dilakukan secara maksimal. BKM hanya mampu mengajukan 2 calon nasabah dan kedua bukan hasil binaan UPK, Penerapan aturan pinjaman bergulir di BKM telah melenceng dari SOP, terdapat pinjaman secara per orangan dengan dana lebih dari Rp. 2 juta dan melakukan pinjaman lebih dari 4 kali. Hal ini berdampak menimbulkan pembelajaran yang instant pada masyarakat dengan pemahaman : daripada mengajukan pinjaman pada KSP Swamitra Jasa Utama dengan persyaratan yang cukup rumit sementara dana pinjaman yang diperoleh tidak jauh berbeda dari dana pinjaman yang diberikan oleh UPK BKM, Adanya persyaratan Sertifikat, rekening listrik, rekening telepon, PBB, kartu nikah dan BPKB kendaraan bermotor, dirasakan sebagai hal yang sangat sulit untuk dipenuhi.

Hasil pertemuan antara perwakilan Bank Dunia beserta KMP dengan pihak BKM pada 4 Nopember 2009, menghasilkan beberapa hal, antara lain : Sosialisasi yang menyeluruh dan berkesinambungan, Percepatan identifikasi calon nasabah dan koordinasi yang intensif antara BKM dan KSP Swamitra Jasa Utama.

Bank Jabar Banten Dukung PNPM MP dan P2KP Advanced

Keberadaan Bank Jabar – Banten, sebagai bank daerah Provinsi Jawa Barat dan Banten, semakin berperan nyata dalam memberikan dukungan pada kegiatan PNPM MP dan P2KP Advanced di Kota Bekasi. Dukungan bermula dari konsultasi berkaitan dengan rekening PAKEM yang seluruhnya berada di Bank Jabar Banten. Konsultasi dilakukan oleh Ema Iklima Dini (Askot MK P2KP Adv) dan Purnomo Wahyu Aji (SF Tim Kota P2KP Adv).

Pada awal awal Agustus 2009, konsultasi dan koordinasi dilakukan oleh Maryana Ahmad (Koorkot P2KP Adv) dan Yudhi Mauludin (Koorkot PNPM MP) bersama Bapak Deny, selaku pimpinan pemasaran. Diperoleh gambaran bahwa pihak Bank Jabar Banten siap untuk membantu kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PNPM MP maupun P2KP Adv. Malah beliau meminta agar Bank Jabar Banten dijadikan mitra dalam pengembangan KSM ekonomi bergulir untuk difasilitasi pinjaman dalam UKM.

Dukungan Bank Jabar Banten yang pertama adalah bantuan pengadaan stiker (1 rim), leaflet (1 rim), baligo (6 buah) dan spanduk dalam kegiatan Lokakarya Peran dan Fungsi yang dilaksanakan pada 27 Agustus 2009. Selanjutnya pihak Bank Jabar Banten juga berpartisipasi dalam pelaksanaan Lokalatih Pemda dan Stakeholder PAKET Tahap II P2KP Advanced Kota Bekasi yang dilaksanakan pada 3 – 5 Nopember 2009, bertempat di aula Dinas Tata Ruang. Partisipasi direalisasikan dalam bentuk pengadaan spanduk dan seragam untuk Pokja PAKET dan Tim P2KP Adv.

Langkah berikutnya yang terus diperdalam adalah, pengajuan nasabah unggulan dari BKM sekota Bekasi untuk mendapatkan fasiliatas pinjaman dari Bank Jabar Banten. Tahap awal telah diajukan 6 calon nasabah dari BKM Duren Jaya Kelurahan Duren Jaya Kecamatan Bekasi Timur. Tahap berikutnya sedang diinventarisasi data usulan calon nasabah dari seluruh BKM oleh Tim Koorkot PNPM MP dan P2KP Adv.

Bersama Bank Jabar Banten sebagai Mitra Usaha Menuju Sejahtera, diharapkan seluruh pihak dapat berperan aktif menuju terwujudnya Kota Bekasi yang Cerdas, Sehat dan Ihsan.

Kamis, 22 Oktober 2009

BRI UNIT JATI KRAMAT KUCURKAN KUR PADA NASABAH BKM BHAKTI MANDIRI

Didorong rasa penasaran akan terjalinnya sebuah kemitraan, pihak BKM Bhakti Mandiri Kelurahan Jatisari Kota Bekasi menginventarisasi jaringan – kolega yang dapat dilakukan pendekatan untuk turut membantu pembiayaan bagi nasabah BKM yang selama ini dilayani oleh UPK BKM dalam kegiatan Pinjaman Ekonomi Bergulir. Diperoleh sebuah nama, yaitu Kristianto Kurniwan yang bertugas sebagai Kepala Unit BRI Jati Kramat.

Pada 11 Agustus 2009, BKM mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh Tim Reguler dan Advance. Hasil rakor merekomendasikan 15 orang warga yang memiliki prestasi baik dalam kegiatan Pinjaman Ekonomi Bergulir yang dikelola UPK. Selanjutnya pada 24 Agustus 2009, bertempat di sekretariat BKM, dilakukan pertemuan awal dengan pimpinan BRI Unit Jati Kramat.

Melalui mekanisme yang telah ditetapkan oleh pemerintah, melalui seleksi administrasi, survai lokasi usaha dan pengecakan data calon nasabah pada sistem yang telah ditetapkan Bank Indonesia, dari 15 calon nasabah yang diajukan, sejumlah 7 orang mendapat persetujuan. Masing-masing mendapatkan pinjaman dana KUR sejumlah Rp 2.5 – 5 juta dengan masa pengembalian selama 12 bulan.

Ketujuh orang penerima pinjaman dana KUR tersebut, yaitu : 1. Ibu Uum R. – Dagang ayam potong – disetujui 7 September 2009 – Rp. 5 juta, 2. Ibu Dewi Sartika – ATK dan alat listrik (7 Sept 2009 - Rp. 5 juta), 3. Ibu Yuliani – Usaha kue dan makanan ringan (9 Sept 2009 - Rp. 5 juta), 4. Ibu Masni – warung (10 Sept 2009 - Rp. 5 juta), 5. Ibu Anah Suhanah – warung (10 Sept 2009 - Rp. 5 juta), 6. Ibu Soemaryati – Kredit pakaian dan perabot rumah tangga (10 Sept 2009 - Rp. 5 juta) dan 7. Ibu Epi – Toko Pakaian – Disetujui (10 Sept 2009 - Rp. 5 juta).

Dalam sebuah pertemuan pada 10 September 2009, pihak BRI Unit Jati Kramat menyatakan bahwa mereka siap untuk melakukan sosialisasi program KUR pada BKM yang berlokasi di sekitra bank. BKM yang berada dalam wilayah pelayanan BRI Unit Jati Kramat adalah : 1. BKM Bhakti Mandiri Kelurahan Jatisari, 2. BKM Sejahtera Kelurahan Jatiasih 3. BKM Rasa Asih Kelurahan Jatirasa, 4. BKM Bina Mandiri Kelurahan Jatikramat, 5. BKM Mekar Manunggal Kelurahan Jatimekar, dan 6. BKM Barokah Kelurahan Jatilihur.

Adalah sebuah harapan agar KUR dapat disandingkan secara nyata pada BKM…

Minggu, 30 Agustus 2009

BALIHO RAKSASA MENGHIASI PELAKSANAAN LOKAKARYA DI KOTA BEKASI

Bertempat di ruang rapat Kantor Walikota Kota Bekasi, pada 27 Agustus 2009, dilaksanakan acara Lokakarya Peran dan Fungsi PNPM MP. Bertindak sebagai narasumber adalah : Maryana Ahmad, Koorkot Advance Kota Bekasi, Yudhi Mauluddin – Koorkot Reguler Kota Bekasi dan Sunandar dari Forum Lintas Pelaku Kota Bekasi. Sebelum ketiga pemateri, dipaparkan pengamalan lapang oleh Koordinator BKM Paguyuban Warga Jatiwaringin. Bertindak sebagai pembawa acara Novianti Nur Anggraeni (Faskel Ekonomi Tim 6), Moderator Ibu Dian dari Kantor Pemberdayaan Masyarakat (Kapermas) dan pembawa doa (Roni – Faskel Teknik Tim 2). Acara diikuti oleh lebih dari 60 peserta yang terdiri dari perwakilan SKPD : Bina Marga dan Tata Air, Tarkim, P2B, KB, Kesehatan, Bappeda, Sosial, Perekonomian Rakyat, dan Pol PP. Hadir juga perwakilan dari Perguruan Tinggi : STMIK Bani Saleh dan Universitas Empat Lima. Dari media massa : Majalah Komunitas, Republika dan Radio M2. Dari perbankan hadir : pemimpin pemasaran Bank Jabar Banten, sementara dari DPRD hadir dari Fraksi Demokrat. Pendanaan dilaksanakan secara bersama-sama antara konsultan dan Kapermas selaku leading sector kegiatan PNPM MP Kota Bekasi.

Acara Lokakarya dimulai pada pukul 9.00 WIB dan dibuka secara resmi oleh Walikota Bekasi, H.Mochtar Mohammad. Dalam sambutannya beliau berharap agar terjalin sinergitas yang semakin kuat antara masyarakat yang diwakili oleh BKM, SKPD dan kelompok peduli. Beliau berharap agar BKM dapat berperan sebagai pendorong untuk tergalinya secara optimal potensi yang dimiliki masyarakat untuk pelaksanaan pembangunan, khususnya penanggulangan kemiskinan. Selepas pembukaan, acara dilanjutkan pemaparan Pengalaman Lapang oleh Ibu Sutjiati, Koordinator BKM PW Jatiwaringin, Konsep dan Strategi Intervensi oleh Maryana Ahmad, Pelaksanaan PNPM MP Kota Bekasi oleh Yudhi Mauluddin dan Eksistensi Relawan Kota dalam Nangkis oleh Sunandar.

Kegiatan lokakarya semakin hangat setelah dilakukan diskusi dan tanya jawab. Beberapa peserta yang mengajukan pertanyaan juga memberikan kritik dan saran agar sinergitas tidak sebatas pernyataan namun terwujud dalam seluruh tahapan kegiatan dan di setiap tingkatan keperintahan, mulai dari kelurahan sampai di tingkat kota. SKPD diharapkan dapat semakin berperan aktif membina masyarakat dan menjadikan BKM sebagai salah satu mitra dalam pembangunan. PNPM MP sebagai gerakan nasional hendaknya juga dijiwai sebagai gerakan moral untuk menanggulangi kemiskinan.

Dalam kegiatan lokakarya tersebut juga dipamerkan berbagai kegiatan PNPM MP kota Bekasi dalam bentuk dokumentasi kegiatan, ditampilkan photo seluruh personil PNPM MP Kota Bekasi, Profil beberapa BKM dalam bentuk leaftlet dan brosur, penjualan pin dan kerajinan tangan produk KSM, pembagian berbagai leaftlett, brosur, buletin, buku teknis dan majalah yang diperoleh oleh konsultan selama mengikikuti Gelar Karya Pemberdayaan di JCC Jakarta. Hal lain yang membanggakan bagi seluruh personil PNPM MP Kota Bekasi, selain karena acara tersebut dibuka oleh walikota adalah terpasangnya sebuah baliho ukuran raksasa dari 4 baliho yang disumbangkan Bank Jabar Banten. Berkat pendekatan yang dilakukan oleh Satker, yaitu Moch Djaji Suradji, baliho berukuran 3x5 meter tersebut dapat nampang di sebelah kiri gerbang komplek kantor walikota.

Senin, 27 Juli 2009

PERJALANAN HIDUP




Jalani hidup ini dengan seimbang…..Penuhi kebutuhan jasad kita dengan makanan yang halal. Cukupi akal kita dengan ilmu yang bermanfaat. Mantapkan selalu ruh kita dengan siraman rohani yang terlaksana secara rutin……

Demikian salah satu penggalan kalimat yang disampaikan oleh Bapak Ustad Suyono Saputro, dari Dewan Dakwah Kota Bekasi, dalam ceramahnya yang disampaikan pada seluruh personil PNPM Kota Bekasi baik regular maupun Advance pada tanggal 22 Juli 2009 di musholla Gedong Papak Komplek Bappeda. Kegiatan siraman rohani tersebut diadakan untuk yang pertama kalinya. Tim Faskel 01 mendapat jatah giliran pertama sebagai panitia : mendatangkan ustad dan pengadaan konsumsi.

Ustad Suyono Saputro menyampaikan ceramahnya dengan tema Mengenal Jati Diri Manusia. Diawali dengan perkenalan, beliau menyampaikan bahwa sebuah nama dikategorikan 3 jenis, yaitu nama yang mubah – tidak memiliki arti apa-apa, nama yang haram – bertentangan dengan Asmaul Husna dan nama yang baik – mengandung doa dan bercirikan Asmaul Husna. Disarankan agar kita memberi nama pada keturunan kita dengan nama yang baik.

Inti materi yang disampaikan antara lain bahwa untuk mengenal jati diri, manusia harus mengenal siapa yang memberinya hidup dan apa tujuan hidup. Dua hal tersebut tergambarkan dalam QS 2 ayat 28. Pa Ustad menyampaikan bahwa manusia diciptakan, dilahirkan, dimatikan dan dikumpulkan melalui beberapa alam/kejadian/tempat, yaitu alam ruh, alam rahim, alam fana, alam kubur, alam mahsyar dan alam surga/neraka. Alam kubur merupakan alam penantian, tempat menunggu dilakukannya perhitungan. Alam kubur akan menjadi indah manakala alam fana diisi dengan indahnya kebaikan. Sebaliknya, alam kubur akan menjadi musibah yang berkepanjangan manakala alam fana terisi dengan buramnya keburukan. Usia rata-rata antara 60-70 tahun, adalah waktu yang pendek disbanding dengan penantian yang akan kita jalani di alam kubur…..Ujar Pa Ustad : Mari untuk terus bertanam kebaikan di alam fana ini agar kelak di alam kubur bisa memetik kebaikan pula.

Metode ceramah disampaikan umumnya rembug yang dijalani masyarakat. Dengan lesehan dan disuguhi 4 jenis makanan ringan : martabak, lapis, bolu dan krupuk plus aqua gelas, Pa Ustad dilingkari seluruh peserta asyik dengan plano dan spidolnya. Sebelumnya acara diawali pembukaan oleh Mas Agung, askot Infra regular yang dilanjutkan pengajian ayat suci Al-Qur’an oleh Roni (TF 02). Sambutan disampaikan oleh Yuliani Purnamasari (SF TF 01) dan Yudhi Mauluddin (Koorkot Reguler). Beberapa peserta mengajukan pertanyaan setelah materi selesai disampaikan. Kemudian acara ditutup dengan doa.

Kamis, 09 Juli 2009

BERKERINGAT DI LAPANGAN FUTSAL




Setelah berjuang ekstra melakukan pendampingan di masyarakat,pada 23 Juni 2009 jam 21.00, tim PNPM Kota Bekasi melakukan futsal. Berbekal iuran Rp. 10.000 sd Rp. 20.000 per kepala, dapat melakukan sewa lapangan untuk bermain selama 1 jam senilai Rp. 200.000. Lumayan mahal…tapi hasil yang diperoleh lebih dari nilai tersebut. Kegiatan futsal rutin dilakukan tiap bulan di atas tanggal 15, alias setelah dapat gaji.

Perhatikan kebersamaan kaum kartini…bersorak bahkan bertepuk tapi tidak lupa melakukan kebiasaannya : photo berjamaah. Begitu pula dengan Bapak Yudhi, Koorkot Reguler : hah heh hoh cape, pernafasan dialihkan dengan menghirup udara sebesar-besarnya melalui tali pengaman lapangan.

Dalam satu jam, pergantian pemain dilakukan lebih dari 20x. Baru turun 5 menit dan tidak dapat bola, cuma lari-lari saja, keringatnya luar biasa….Ganti pemain….Ada yang sudah gabung di tim barat, keluar karena cape, pas masuk lagi bergabung dengan tim timur….intinya masih belum teratur….Plus gak pake wasit.

Tapi yang penting, nampang bareng….bisa keringatan…bisa ketawa haha….bisa nyengir hihi…bisa bergaya narsis habis….besok lebih siap untuk mobile lagi…..

Selasa, 16 Juni 2009

Dukungan Masyarakat dan Posyandu Di Aren Jaya


Peresmian gedung Posyandu ini dilakukan oleh Ny Hj Sumiyati Mochtar Mohamad, istri Walikota Bekasi, sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bekasi [Dok. Korkot Bekasi, P2KP Advanced]“Dukungan dan peran serta masyarakat bersama Posyandu dan Pelayanan Kesehatan Menentukan Kualitas Balita di Masa Mendatang”. Begitulah motto yang digunakan para ibu kader posyandu Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi dalam rangka peresmian lima Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) di lingkungan Kelurahan Aren Jaya, yang meliputi RW 05 (Posyandu Anggrek), RW 09 (Posyandu Dahlia), RW 014 (Posyandu Desember), RW 015 (Posyandu Asoka) dan RW 019 (Posyandu Mawar).

Peresmian ini dilakukan oleh Ny Hj Sumiyati Mochtar Mohamad, istri Walikota Bekasi, sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bekasi. Sumiyati mengaku bangga dan terharu bahwa PNPM telah merealisasikan harapan para kader posyandu—pahlawan kesehatan, untuk mendapatkan fasilitas yang memadai dalam melaksanakan tugasnya dan memberikan pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil, bayi dan balita dari keluarga menengah ke bawah. Selanjutnya, ia menginstuksikan para tim penggerak PKK di kelurahan serta kecamatan di Kota Bekasi untuk mewujudkan impian itu di wilayah masing-masing.

Renovasi posyandu terwujud berdasarkan usulan ibu-ibu kader serta para relawan di Kelurahan Aren Jaya, yang tergabung dalam KSM-KSM yang dinamai sesuai posyandu masing-masing. Usulan ini dimajukan, mengingat selama ini fasilitas pelayanan kesehatan terhadap para bayi, balita serta ibu-ibu hamil dirasakan kurang maksimal akibat tempat pelayanan posyandu kurang memadai dan seringkali berpindah lokasi serta menumpang di kantor RW. Atau kalaupun ada, kondisi hanya seadanya.

Gedung Serbaguna yang digunakan juga untuk Posyandu dan pelayanan kesehatan ini akhirnya berdiri kokoh [Dok. Korkot Bekasi, P2KP Advanced]Para kader merasa perlu mempunyai gedung/ruangan sendiri demi memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat serta untuk menyimpan barang-barang inventaris pendukung kegiatan posyandu.

Renovasi posyandu di lima lokasi RW ini didanai dengan BLM PNPM termin II (50%) dari APBD senilai Rp23,8 juta dengan swadaya masyarakat mencapai antara sekitar Rp14 juta yang direalisasikan serentak pada Januari 2009.

Menurut Ny. Melani, salah seorang ketua KSM Renovasi Posyandu ASOKA, keberadaan gedung/ruangan posyandu yang memadai tidak hanya terbatas pada kegiatan pelayanan kesehatan bagi para bayi, balita maupun ibu-ibu hamil setiap bulannya, melainkan lebih jauh dapat digunakan bergantian dengan pelaksanaan poswindu, berupa pelayanan kesehatan bagi para lansia, serta dapat dikembangkan lagi untuk kegiatan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Apalagi, di Kelurahan Aren Jaya hanya beberapa RW saja yang sudah mempunyai gedung posyandu sekaligus dengan PAUD-nya.

Rencana ke depan, gedung posyandu yang sudah berdiri megah ini dapat dijadikan sebagai tempat para ibu bersosialisasi serta beraktivitas meningkatkan keterampilannya, mengingat salah satu tujuan posyandu adalah memberikan keterampilan bernilai usaha bagi kaum perempuan pada umumnya. (Yuliani P.S., TF-01 Kota Bekasi, P2KP Advanced, PNPM Mandiri Perkotaan; Firstavina)