bekerja dengan keberkahan

bekerja dengan keberkahan
masjid AL-BARKAH Kota Bekasi

Senin, 21 Juni 2010

BERCERMIN DARI SEPAK BOLA

Sebuah catatan dari Lokakarya Kecamatan (2)

Hingar bingar World Cup 2010 menjadi bagian dari sebuah ide yang tiba-tiba menggelitik. Ide yang mesti dikemas apik untuk disampaikan pada peserta lokakarya kecamatan. Ide kecil dengan tampilan sederhana namun berharap dapat berdampak besar pada semangat para pelaku penanggulangan kemiskinan.

Jatidiri
Sepakbola yang dikelola klub, pemerintah dan atau penyelenggaraan sebuah turnamen, dicerminkan dengan hadirnya logo dan atau maskot. Logo yang penuh dengan arti dan maskot yang menggambarkan makna dari seni bermain sepakbola. Dalam setiap penyelenggaraan World Cup, kedua hal tersebut selalu ada. Logo dengan warna khas Afrika Selatan dan Zakumi, hadir di World Cup 2010. Di lingkungan kita, hal tersebut telah juga hadir. Logo PNPM MP, Logo P2KP Adv dan Maskot Sang Elang. Bagaimana dengan BKM? Jangankan maskot, di beberapa BKM, logo masih menjadi barang langka.

Impian
Piala World Cup, piala LSI dan piala lainnya adalah satu impian yang ingin diraih setiap pemain. Impian kecil lainnya, turut mendukung impian besar tersebut, yaitu menjadi pemain hebat, menghidupi keluarga dari bermain sepak bola, mengharumkan nama daerah dan negaranya atau berkeliling nusantara dengan bermain di banyak klub. Apa impian yang ingin dibangun oleh PNPM MP? Apa yang ingin diraih P2KP Adv? Impian apa yang dicapai BKM? Impian? Sebuah harapan untuk perubahan dan maju.

Basecamp
Mesti ada. Jadilah PERSIB kesulitan mencari tempat untuk menggelar pertandingan kandang manakala, stadion Si Jalak Harupat dalam kondisi perbaikan. Akhirnya pertandingan digelar di Kabupaten Karawang. Demikian juga dengan kesekretariatan BKM. Hal tersebut adalah sebuah cerminan keseriusan dalam pengelolaan penanggulangan kemiskinan. Jika ini ada, akan jelas tempat yang dituju oleh warga untuk menyampaikan aspirasi, saran atau keluhan. Pengurus BKM akan nyaman mengadakan sebuah rembug tanpa khawatir diminta pindah atau bahkan diusir apabila tempatnya akan dipakai oleh pihak lain. Sekretariat BKM? Sebuah kekuduan.

Kebersamaan
Hebatnya Cristiano Ronalda, tak lepas dari dukungan pemain di belakangnya. Bahkan sang penjaga gawang sekalipun, pemain yang tidak keluar dari kotak penalti, adalah pemain yang juga memberikan dukungan pada tajamnya sebuah serangan yang dibangun. Awal sebuah gol, kadang terjadi dari tendangan gawang yang penuh perhitungan. Gol Miroslav Klose ke gawang Inggris sebagai satu bukti. Kebersamaan di BKM mutlak dibutuhkan dan harus diawali dengan 1 jiwa 1 rasa 1 asa. Saling percaya mesti ditumbuhkan. Bersama Kita Bisa.

Sang Pemimpin
Jose Mourinho (membawa Inter Milan juara Liga Champion 2010), Fellipe Scolari (menjadikan Brasil 4 kali juara World Cup) dan Alex Ferguson (11 kali menjadikan Manchester United pemegang tahta Premier League) adalah contoh beberapa pelatih yang dapat mewujudkan sebuah impian dan berhasil menggerakkan seluruh sumber dayanya. Di balik sebuah pimpinan kolektif, sosok koordinator BKM, adalah figur penting. Figur yang mesti memiliki kepemimpinan yang mumpuni. Kepemimpinan yang melayani. Kepemimpinan yang menyatukan keberagaman.

Banyak hal yang dapat dipelajari dengan BERCERMIN DARI SEPAKBOLA. Impian harus diraih dengan Berdoa, Berlatih, Komunikasi yang terbuka, Promosi yang dikemas apik, Kaderisasi yang berkelanjutan, Berlatih, Taat pada Aturan Main, Bermain Bersih dan Berjuang Keras. Menerima Kekalahan dan menjadikan Kemenangan untuk Bersyukur dengan berbuat lebih baik lagi. Hingga dapat bermain di berbagai jenjang/kelas : sepakbola RW, kelurahan, kecamatan, kota, propinsi, nasional, regional bahkan Piala Dunia. Sepakbola adalah Sebuah Kebanggaan. Dibuktikan dengan keterlibatan emosi, pikiran, hati dan air mata. Sepakbola memiliki Fans Sejati bahkan di beberapa tempat, terdapat pendukung yang sangat fanatik. Pendukung yang bisa berujar lantang “I Love You Full” – “You Allways In My Heart”. Sepakbola menjadi Sebuah Magnet dan Atmosfernya demikian berasa. Ujungnya, menjadi seorang pemain sepakbola pun adalah perwujudan dari sebuah HIDUP YANG BERMAKNA.

Bagaimana dengan PNPM MP, P2KP Adv, Konsultan, BKM dan KSM? Bagaimana pemdanya? Bagaimana kelompok pedulinya?

BERCERMIN DARI SEPAK BOLA

Sebuah catatan dari Lokakarya Kecamatan (2)

Setiap hari adalah sebuah pengabdian. Setiap pengabdian diukur dari sebuah tindakan. Setiap tindakan diramu dalam sebuah rencana. Setiap rencana diawali sebuah ide. Singkatnya, setiap hari adalah cerminan dari sebuah ide.

Menggagas sebuah ide mesti ditopang kesiapan untuk mengaplikasikannya. Diawali dengan pertemuan kecil. Dilanjutkan dengan konsultasi dan koordinasi. Stop!!! Jangan lupa, seluruh sumber daya mesti digali, didorong, dikerahkan dan digerakkan.

Sebuah ide yang muncul adalah melaksanakan lokakarya dan sosialisasi di tingkat kecamatan. Sebuah upaya MEMBANGUN DARI DALAM. Sebuah upaya MEMBANGUN DARI BAWAH. Sebuah upaya setelah upaya lain ditempuh dan dijalani serta telah melalui berbagai evaluasi dan analisa. Kegiatan lokcam didanai secara swadaya dari setiap BKM, Tim PNPM MP dan P2KP Adv serta pihak kecamatan. Lokcam segera maju terkait Lokakarya Peran Fungsi di tingkat kota masih terganjal beberapa persoalan. Lokcam akan menjadi suatu catatan dan rekomendasi dalam lokakarya kota yang direncanakan awal Juli.

12 kecamatan di Kota Bekasi menjadi target kegiata Lokakarya Kecamatan. Kegiatan Lokcam di kota Bekasi, terakhir dilakukan pada tahun 2008. Lokcam dibutuhkan untuk menggerakkan kembali Forum BKM Kecamatan, menyebarkan virus keberhasilan yang telah dicapai BKM dan menatap impian 2014. Best practise dan atau cerita dari web dan blog, dikumpulkan. Diburu dengan jepretan kamera berbagai suasana kondisi kemiskinan dan pembangunan di setiap kecamatan. Dikumpulkan juga dokumentasi dari kegiatan tridaya yang sudah dilakukan. Aneka jenis photo di google.com dan yahoo.com, tak lepas dari target buruan. Jadilah tiga materi utama – mengusung tema out of the box : Progres PNPM – P2KP di setiap kecamatan, Merangkai Senyum di setiap kecamatan dan Bercermin dari Sepakbola.

Lokcam 2010 diawali di kecamatan Bekasi Selatan. Dilaksanakan pada 10 Juni 2010, bertempat di aula kecamatan. Acara dibuka oleh Sekcam Bekasi Selatan, Drs. Oke Kusmayadi. Acara diawali dengan laporan PJOK. Selanjutnya disampaikan laporan secara singkat dari masing-masing BKM, yaitu BKM Bina Mandiri Kelurahan Marga Jaya, BKM Amaliah Jaya kelurahan Pekayon Jaya, BKM Setia Makmur kelurahan Jaka Setia, BKM Maju Bersama kelurahan Jaka Mulya dan BKM Amanah kelurahan Kayuringin Jaya.

Lokcam berikutnya dilaksanakan di kecamatan Jatiasih pada 17 Juni 2010. Pada sesi laporan BKM, sebuah kejutan dimunculkan oleh BKM Jatiasih, materi ditampilkan dalam bentuk power point. Sebuah prestasi yang mesti dihargai dan dibanggakan. Prestasi tersebut dianugerahi sebuah buku berjudul AKU TIDAK MAU KAYA TAPI AKU HARUS KAYA yang diserahkan oleh PJOK Jatiasih, H.Drs. Abdul Kadir. Pada lokcam kali ini, disampaikan juga sebuah materi motivasional dan unik, yaitu BERCERMIN DARI SEPAKBOLA.

Lokcam ketiga dilaksanakan di kecamatan Pondok Gede pada 18 Juni 2010. Acara dibuka oleh Camat Pondok Gede, Ayip Syafrudin, S.Pd. Sebuah kebanggaan karena kehadiran sosok seorang camat dalam kegiatan PNPM MP dan P2KP Adv di tingkat kelurahan dan atau kecamatan, masih dapat dihitung dengan 5 jari. Masih jarang pimpinan di tingkat kecamatan hadir dan selalu diwakilkan pada PJOK. Kehadirannya menjadi sebuah dian dalam sebuah ruang remang-remang untuk berubah menjadi semakin terang.


Kegiatan lokcam selain dihadiri oleh BKM, juga dihadiri oleh Lurah, Kasie Ekbang, LPM, PKK, Karang Taruna dan perwakilan dari FBKM Kota. Pada Lokcam kedua, acara dihadiri oleh SKPD, TKPK dan Pokja. Pada Lokcam ketiga, turut hadir adalah rekan dari media cetak.

Beberapa hal yang menjadi catatan lokcam adalah : pertemuan BKM sekecamatan, dilaksanakan setiap tiga bulan. Tahun 2010, pertemuan akan dilanjutkan pada September dan Desember. Agenda pada September 2010 adalah refresh dan pembentukan Forum BKM Kecamatan dalam nuansa Ramadhan 1416 H. Acara ini akan ditindaklanjuti dengan sosialsasi dan lokakarya di setiap kelurahan. Catatan lainnya, Tim Inti dari setiap kecamatan akan memberikan laporan singkat hasil lokcam pada camat.

Fakta yang paling nyata dari laporan BKM adalah : BLM yang diterima oleh setiap kelurahan selalu bersanding dengan swadaya masyarakat. Sebuah fakta yang mesti dicermati oleh semua pihak, MASYARAKAT BISA BERBUAT LEBIH BAIK DAN AMANAH APABILA DIBERI KESEMPATAN.

Senin, 07 Juni 2010

SOSIALISASI KREDIT MIKRO

Sulit untuk memulai. Berbagai pertimbangan terkadang malah menjadi hambatan bukan dijadikan media untuk mengumpulkan berbagai potensi dan kekuatan. Begitu cahaya mulai tersingkapdari balik tirai, senyuman dapat mengembang. Ide biarkan bergerak bebas menjalar ke seluruh urat nadi dan darah......Harus kita mulai. Jangan ditunda. Sekarang!!!

Kegiatan sosialisasi program kredit mikro dari lembaga keuangan pada BKM di kota Bekasi, sebuah tantangan untuk menjembatani masyarakat dengan dunia perbankan/lembaga keuangan. Mendekatkan perbankan dengan masyarakat dan ke depan mengubah pandangan masyarakat tentang perbankan yang selama ini tidak tepat bahkan kurang baik, antara lain : proses yang berbelit, susah dan lama adalah upaya awal yang ingin kita raih. Ke depan, masyarakat lebih familiar dan bisa tumbuh bersama perbankan atau sebaliknya, perbankan tumbuh bersama masyarakat.

Sosialisasi Kredit Mikro ditujukan bagi nasabah UPKBKM yang selama ini telah melakukan pinjaman sampai dengan 3 kali dan telah mencapai batas maksimal, yaitu Rp. 2 juta. 15 kelurahan di Kota Bekasi yang masih aktif menjalankan kegiatan ekonomi bergulir, merupakan target awal untuk kegiatan Sosialisasi Kredit Mikro. Secara bertahap, kegiatan sosialisasi telah dapat dilaksanakan di 3 BKM, yaitu BKM PWK Jatiwaringin Kelurahan Jatiwaringin Kecamatan Pondok Gede, BKM Amaliah Jaya Kelurahan Pekayonjaya Kecamatan Bekasi Selatan dan BKM Durenjaya Kelurahan Durenjaya Kecamatan Bekasi Timur.

Kelurahan Jatiwaringin
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada 9 April 2010 bertempat di aula kelurahan Jatiwaringin. Dihadiri oleh perwakilan dari BRI unit Pondok Gede, Bank Syariah Mandiri KCP Pondok Gede, BNI 46 KCP Pondok Gede dan KSP Swamitra As-Syafi’iyah Pondok Gede. Dihadiri oleh 33 peserta (nasabah UPK BKM dengan kinerja baik dalam pinjaman ekonomi bergulir), acara dibuka oleh kepala Kelurahan, Heryanto, A.P., M.Si.

Kegiatan sosialisasi diawali dengan paparan progres channeling di Kota Bekasi yang disampaikan oleh Korkot P2KP Adv Kota Bekasi, Maryana Ahmad. Kegiatan channeling di kota Bekasi telah diikuti oleh 22 orang dengan nilai Rp. 154.500.000. Terdiri dari 6 laki-laki dan 16 perempuan. Lembaga keuangan yang turut berpartisipasi, yaitu KSP Swamitra As-syafi’iyah (5 orang), BRI Unit Jatikramat (7 orang) , BRI unit Durenjaya (9 orang) dan Bank Jabar Banten Cabang Kota Bekasi (1 orang).

Secara berurutan kemudian disampaikan materi sosialisasi oleh perwakilan BRI Unit Jatiwaringin (Giri Laksomono – Account Officer), Bank Syariah Mandiri (Eman Sulaeman – Acoount Officer)), BNI 46 (Maya A. Indrasti) dan KSP Swamitra As-Syafi’iyah. Acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Beberapa pertanyaan yang diajukan, yaitu berkaitan dengan : persyaratan pengajuan pinjaman, permasalahan yang pernah dialami dan detail setiap produk / program yang telah dipaparkan oleh masing-masing narasumber.

Setelah penutupan, beberapa peserta melakukan pendekatan secara personal pada perwakilan tiap lembaga keuangan. Hingga saat ini, telah dilakukan pembiyaan untuk 2 orang nasabah dari BRI Unit Jatiwaringin. Kaitannya dengan BNI 46, dijajagi program kredit untuk fasilitasi pengadaan rumah bagi nasabah UPK BKM yang memiliki rumah dengan status kontrak/sewa/numpang. Semoga semakin berkembang.

Rabu, 21 April 2010

AWAL DARI SEBUAH IMPIAN

Silaturahim sebagaimana makna yang terkandung akan memberikan hasil yang sungguh luar biasa. Silaturahim akan menambah umur, rezeki dan saudara. Silaturahim yang tiada terputus, akan membuah sebuah ide dan gagasan.

Zaenal Abidin, selaku koordinator BKM Bina Ummat kelurahan Medansatria kecamatan Medan Satria dan bekerja sebagai Kabag Humas pada Yayasan Bani Saleh Kota Bekasi, sosok yang pertama kali dikenal pada pertemuan 17 April 2009. Pertemuan yang digagas dalam rangka penyerapan BLM Luncuran TA 2008. Pertemuan selanjutnya meski sekilas dan pembicaan yang sangat pendek, berlangsung dalam rangka pengajuan proposal PNPM MP, pemberkasan dan verifikasi pemanfaatan dana BLM.

Pada 4 Maret 2010, bertempat di sekretariat PNPM – P2KP Kota Bekasi, pertemuan 6 mata dilakukan. Diikuti Bapak Zaenal Abidin dan Bapak Slamet Abadi selaku Ketua Litbang Bani Saleh. Pokok bahasan berkaitan dengan program Posdaya yang akan dilaksanakan Yayasan Bani Saleh dengan Kapermas (Kantor Pembedayaan Masyarakat) Kota Bekasi, rencana pelaksanaan penelitian dan bentuk kegiatan lainnya.

Pertemuan dilanjutkan di Sekretariat STMIK Bani Saleh pada 19 April 2010. Sejumlah 4 artikel/berita dari website P2KP disampaikan sebagai contoh bentuk kegiatan yang dapat disinergikan antara perguruan tinggi dengan PNPM – P2KP dan atau BKM. Kedua pihak sepakat untuk mengadakan diskusi bersama untuk saling berbagi informasi.

Bertempat di ruang pertemuan LPM Bani Saleh, 21 April 2010, sosialisasi PNPM – P2KP dihadiri oleh Bapak Sri Setyo selaku Ketua STMIK Bani Saleh, Bapak Setia Budi Wahono selaku Pembantu Ketua I, Bapak Ishak Husein (Pembantu Ketua II dan III), Bapak Tukino (Kajur Sistem Informatika), Bpaak Marhakim (Kajur Komputer Akuntansi), Bapak Slamet Abadi (Ketua Litbang0 dan Bapak Zaenal Abidin selaku Kepala Bagian Humas serta 2 orang mahasiswa perwakilan dari Senat Mahasiswa, yaitu Feriansyah dan Djuhamad Priyadi.

Pukul 10.05 WIB, acara diawali dengan sambutan dan perkenalan yang dibawakan oleh Ketua STMIK, dilanjutkan kata pengantar dan perkenalan oleh Tim P2KP Advanced, pemaparan tentang Yayasan Bani Saleh dengan berbagai kegiatannya yang disampaikan oleh Pembantu Ketua I dan dilanjutkan dengan sekilas PNPM – P2KP di Kota Bekasi.

Disajikan informasi tentang perkembangan PNPM – P2KP diawali dengan Profil Kota Bekasi, Akar Kemiskinan, Strategi Intervensi, Kegiatan di Tingkat Kota, PNPM MP, PAKET, Channeling dan Permasalahan. Pada 10.45 WIB, dilaksanakan tanya jawab. Pertanyaan berkaitan dengan perkembangan BKM, pengalaman Bapak Zaenal Abidin selaku koordinator BKM, Posdaya, kriteria pengurus BKM, kriteria wilayah sasaran dan akhirnya mengerucut pada bentuk sinergitas yang dimungkinkan dapat dilaksanakan : pelaksanaan kegiatan pelatihan keterampilan (STMIK Bani Saleh), kegiatan pendidikan dan penyuluhan (STAI Bani Saleh) dan kesehatan (STIKES Bani Saleh), Kelurahan Binaan dan Kelurat Pilot Project.

Akhir pertemuan, tercetus sebuah tekad bersama bahwa pembangunan Kota Bekasi, khususnya penanggulangan kemiskinan, harus dilaksanakan oleh seluruh unsur. Yayasan Bani Saleh siap untuk berperan aktif di dalamnya. Kegiatan dalam kemasan pengabdian, penelitian, pelatihan dan pembuatan website PNPM P2KP Kota Bekasi, menjadi bagian awal dari sebuah impian.

Senin, 22 Maret 2010

CATATAN KECIL KUNJUNGAN RI-2 DI KOTA BEKASI

Kedatangan orang nomor 2 di republik ini, pada 19 Maret 2010 ke kelurahan Arenjaya kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi, memberikan suatu pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Seluruh aspek perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi, memerlukan ketenangan, ketelitian, kebersamaan, kesabaran dan kerendahan hati.

Informasi kunjungan kerja Prof Dr. Boediono, salah satunya meninjau kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan, diperoleh H-7 sebelum jadwal yang ditetapkan. Pada Jumat, 12 Maret 2010, pelaku PNPM – P2KP Kota Bekasi sontak memberikan pandangan dan asumsinya masing-masing. ”Apa yang hendak dilihat Pa Wapres dengan PNPM MP di Kota Bekasi?” celetuk Agung Santosa, Askot Infrastruktur.....”PLP-BK gagal, DDUPB tidak terpenuhi dan ekonomi bergulir juga biasa-biasa saja......”disambung Ema Iklima Dini....”O, mungkin karena Pak Maryana..........” ujar Helmy. ”Kok, gara-gara aku.....”
”Pak Maryana buat leaflet waktu Supervisi WB pada Oktober 2009.....Pak Maryana juga buat info yang banyak dimuat di web dan blog.....jadi weh, Kota Bekasi kedatangan Wapres............” Helmy menyambung ucapan sebelumnya.

Apa dan kenapa, kami putuskan untuk dikesampingkan. Tindak lanjut berikutnya, kami sampaikan 3 profil kelurahan pilihan yang diajukan untuk menjadi bakal lokasi kunjungan. Disampaikan dari 3 kelurahan tersebut, plus dan minusnya serta sisi unik lainnya : kedekatan lokasi dengan akses keluar masuk tol, pelaksanaan BLM, kegiatan pemilu ulang, kepemimpinan kolektif BKM, channeling dlsb.Tiga kelurahan tersebut, yaitu : Arenjaya, Durenjaya dan Jatiwaringin.

Hari Senin, 15 Maret 2010, dalam rakor yang dipimpin oleh Walikota Kota Bekasi, H. Mochtar Mohammad dan dihadiri KMP, PU dan Tim Wapres, ditetapkan kelurahan Arenjaya sebagai lokasi kunjungan. Kegiatan yang akan ditinjau adalah pembangunan Posyandu di RW 14. Dalam rangka peninjauan PNPM di Kota Bekasi, kepanitiaan dipimpin oleh Satker, Drs. Moch. Jaji Suraji dan Pelaksana Teknis Lapangan, H. Cecep Mulyana, Camat Bekasi Timur.

Hari Selasa, 16 Maret 2010, dilaksanakan peninjauan ulang lokasi kunjungan oleh Satker Pusat, Chandra Situmorang. Hasilnya, lokasi kunjungan harus dipindahkan dengan pertimbangan, area lokasi kurang luas, mobilitas kendaraan sulit dan rawan banjir jika terjadi hujan. Semula RW 14, lokasi dialihkan ke Posyandu Kemuning di RW 18. Pertanyaan yang muncul pada H-7, yaitu : kenapa wapres berkunjung ke Kota Bekasi, jawabannya ternyata sederhana. ”Ya karena beliau memilih Kota Bekasi......”demikian Yudhi Mauludin berargumen menirukan ucapan Pak Chandra R.P. Situmorang.

Hari Rabu, 17 Maret 2010, dilaksanakan rakor bersama di Sekretariat Wapres Jakarta. Dihadiri oleh perwakilan TNI-Polri, perwakilan depertemen/lembaga/kementerian, perwakilan perbankan dan BUMN, jajaran SKPD provinsi Jabar dan Kota Bekasi serta konsultan PNPM P2KP. Hasil rakor dilanjutkan dengan survai lokasi oleh TNI-Polri dan Paspampres pada pukul 15.00 WIB.


Selepas survai, kegiatan segera bergolak. Landasan tenda segera dihamparkan, tiang umbul-umbul mulai ditegakkan, lampu penerangan beraksi memancarkan sinarnya dan kendaraan hilir mudik memasuki area lokasi. Hingga hari Kamis, 18 Maret 2010, pukul 00.35 WIB, kami hanya berhasil memasang 16 umbul-umbul.

Pagi hari Kamis 18 Maret 2010, kegiatan dilanjutkan dengan memasang lebih banyak lagi umbul-umbul. Dipasang baliho dekat pintuk masuk. Produk dari berbagai KSM dari beberapa BKM, segera dikumpulkan. Dokumentasi pilihan dari berbagai kegiatan diinventarisasi untuk dibuatkan parade photo dan banner. Posyandu Kemuning yang akan dikunjungi, dipercantik. Dicat ulang di beberapa titik. Sementara kegiatan jalan setapak, persis di area lokasi, dilakukan pemasangan pot bunga, pemasangan kembali papan proyek dan pembersihan. Di beberapa sudut ruang dan tempat, poster disebar. Pukul 17.00 WIB, seluruh tenda telah terpasang. Satu jam kemudian, karpet dan kursi sudah tertata. PD OC Jabar, Fatah Nugraha dan Arif Widodo, dapat meninggalkan lokasi dengan tenang begitu baliho background panggung tiba. Berikutnya soundsystem siap. Pukul 20.00 WIB, dilaksanakan gladi kotor oleh protokoler Sekwapres bersama pemkot. Kegiatan dilanjutkan dengan penyiapan kantor RW 18 sebagai ruang pamer produk KSM dari beberapa BKM, antara lain boneka, manik-manik, aksesosir, ukiran kayu, inkubator penetasan telor dan makanan ringan. Pukul 01.45 WIB, kembali ke rumah dan kostan masing-masing.

Hari Jumat, 19 Maret 2010, pukul 05.30 WIB, kegiatan diawali dengan membersihkan seluruh area lokasi dari berbagai sisa sampah yang ditinggalkan dari bekas pemasangan tenda dan kegiatan lainnya. Puntung rokok, potongan tali rafia, kayu, bambu, kawat, plastik bekas air kemasan, kertas dll, disapu, dikumpulkan, dipungut dan dibawa untuk dibuang di tempatnya. Debu dan kotoran lainnya, disiram dengan air beberapa ember. Ruang di posyandu dan kantor RW dibersihkan dengan disapu dan dipel. Hal yang cukup mendebarkan dan membuat dag dig dug der adalah banner. Hingga pukul 8.30 WIB, 6 buah banner yang akan menjadi hiasan di lorong yang menyambungkan antara tenda utama dengan posyandu, belum tiba di lokasi. Hal lainnya, 2 buah spanduk yang berisikan ucapan selamat datang pada wapres dan rombongan dari Pemkot Bekasi dan Pemprov Jabar, baru terpasang 1 jam sebelum acara dimulai. Alhamdulillah, semua dapat disiapkan........Kami pun mulai membagi posisi masing-masing. Ada yang di dalam tenda utama, di lorong penyambung, di posyandu, di kantor RW dan di jalan setapak. Nafas dilepas seluas-luasnya. Keringat disisir dan dibuah jemari tangan. Duduk atau berdiri, yang penting semua sudah dipersiapkan.....menurut perhitungan kami.

Pukul 09.30 WIB, pihak protokol memberikan informasi bahwa wapres beserta rombongan sedang dalam perjalanan menuju RW 18. Selang setengah jam kemudian, 2 mobil sedan, 2 jeep, 2 bus dan kendaraan pengiring lainnya, tiba di jalan Irian Jaya Raya kelurahan Arrenjaya. Beberapa menit kemudian, tenda utama bermandikan cahaya. Berbagai kamera memancarkan sinarnya masing-masing. Bunyi ’klik’ dari berbagai merk HP dan kamera bersahutan.........

Sementara itu, aku hanya duduk di ruang dapur kantor RW 18. Berbagai makanan yang disiapkan, antara lain buah anggur, kucicipi beberapa kali....

Minggu, 28 Februari 2010

WAKIL WALIKOTA PANTAU KEGIATAN PAKET TAHAP II KOTA BEKASI

Campuran batu split, semen, pasir dan air dalam satu ember, dituangkan oleh Wakil Walikota Bekasi, H. Rahmat Effendi, S.Sos, M.Si dengan iringan senandung lagu Bangkit dari Kemiskinan yang dibawakan oleh Tim Nasyid/Marawis Majelis Taklim ibu-ibu RW 2 Kelurahan Jatisari Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi….

Acara di Kelurahan Jatisari, 21 Januari 2010, merupakan rangkaian terakhir dari Peletakan Batu Pertama dalam rangka kegiatan PAKET Tahap II di Kota Bekasi. Kegiatan peletakan batu pertama diawali di Kelurahan Perwira (16 Januari 2010 - 2 PAKEM), Kelurahan Durenjaya (16 Januari 2010 – 2 PAKEM), Kelurahan Arenjaya (18 Januari 2010 – 3 PAKEM), Kelurahan Margajaya (19 Januari 2010 - 1 PAKEM) dan Kelurahan Jatiwaringin (20 Januari 2010 – 3 PAKEM).

Dalam seluruh rangkaian acara, antara lain dihadiri oleh Kepala Kapermas/Satker, Pokja PAKET, SKPD, Bagian Humas, Camat, Lurah, BKM, PAKEM dan warga. BKM bukan penerima PAKET juga diundang agar tergerak untuk memacu diri dengan memberikan peningkatan kinerja yang semakin baik hingga kelak dapat berprestasi selayaknya 6 BKM penerima PAKET.

Kegiatan Peletakan Batu Pertama ditujukan sebagai bagian dari strategi sosialisasi secara langsung pada pemerintah kota. Swadaya masyarakat yang cukup tinggi, antara lain dengan hibah tanah dan tanpa ganti rugi serta tenaga gotong royong, merupakan bagian utama dari kegiatan PAKET.

Dalam sambutannya, Wakil Walikota menyatakakan : ” Dengan swadaya yang cukup tinggi, maka yang terjadi adalah peningkatan nilai suatu proyek.....Diajaknya DPRD dan Staf Ahli, juga agar dapat langsung menyelami kondisi dan fakta yang sedang terjadi di masyarakat.......Harapan ke depan agar kegiatan dengan skala kecil yang terdapat dalam program SKPD, terutama Dinas Bina Marga dan Tata Air, dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. Tidak melalui Penunjukan Langsung dan menggunakan jasa kontraktor..........” demikian antara lain sambutan Wakil Walikota yang merangkap sebagai Ketua Badan Penanggulangan Bahaya Narkotika Kota Bekasi.

Seperti nyatanya usulan mayarakat dapat terealisasi dengan fasilitasi PNPM MP dan atau P2KP PAKET, sementara sebelumnya sudah diajukan beberapa kali dalam musrenbang namun selalu tertunda........Pernyataan Wakil Walikota diamini masyarakat sebagai sebuah harapan yang dapat menjadi kenyataan.......

Selasa, 29 Desember 2009

PENYERAHAN SIMBOLIS BLM PNPM MP - PAKET P2KP

Kita mesti bersyukur karena dipercaya untuk menjadi anggota BKM. Amanah tersebut harus dijaga dan jangan disia-siakan. Amanah ini agar dijalankan dengan baik dan penuh tanggung jawab. Masyarakat yang kita bina, akan berterima kasih. Sebagai program yang mulia.........bhakti seluruh anggota BKM dalam PNPM dan PAKET, akan bernilai sebagai amal kebaikan jika dilandasi niat yang tulus.

Demikian disampaikan oleh Drs. H. Zaki Utomo, M.Si (Asda II – Bidang Ekbang, mewakili Wakil Walikota Bekasi) dalam sambutan dan arahannya pada acara Penyerahan Simbolis BLM PNPM MP dan PAKET P2KP Kota Bekasi TA 2009. Hal lainnya disampaikan agar BKM dapat melakukan kegiatan secara penuh tanggung jawab. ” Bercermin dari pengalaman......di mana pada tahun 2005 dan 2009 telah dilakukan audit oleh BPKP, harapannya temuan dan catatan yang telah terjadi, tidak terulang kembali dalam pemanfaatan BLM TA 2009. Seluruh kegiatan agar dilaksanakan sesuai dengan proposal yang telah disetujui dan tertib dalam LPJ.” Diingatkan pula agar BKM mengacu pada aturan pemanfaatan BLM, yaitu 2 bulan setelah diterima dana maka harus segera disampaikan LPJ untuk pemanfaatan dana APBD dan dana BLM dari APBN agar segera dimanfaatkan tidak lebih dari 3 bulan sejak TA 2009.

Acara Penyerahan Simbolis BLM MP dan PAKET P2KP Kota Bekasi TA 2009 dilangsungkan pada 29 Desember 2009 bertempa di aula pertemuan Kantor Dinas Tata Ruang Kota Bekasi. Acara diawali dengan laporan Drs. Mochamad Jaji Suraji selaku Satker – Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat, sambutan Sutriyono, S.Pd (Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi), dialog dan serah terima secara simbolis buku tabungan BKM. Hadir pula dalam acara tersebut 55 BKM penerima BLM PNPM MP, 12 PAKEM penerima PAKET P2KP Tahap II, perwakilan badan dan dinas, camat, PJOK, LSM dan Pers.

Dalam sambutannya, Ir. Sutriono berpendapat bahwa PNPM MP dipandang dan dinilai mampu untuk berdayakan masyarakat. Harapannya, hasilnya dapat terpelihara secara berkelanjutan dan dapat berdampak positif. Hal tersebut harus didukung dengan kerja sama semua pihak untuk tertib dalam kegiatan, baik secara administrasi maupun teknik, yaitu hasil di lapangan dan diwujudkan dalam bentuk LPJ. Tertib secara administrasi dan report yang berkesinambungan – dilandasi komunikasi yang baik, akan memunculkan komitmen yang tinggi. Kepada pihak pemko diharapkan untuk dapat memberikan fasilitasi yang optimal, turut membina dan dapat menjaga agar hasil PNPM MP dan PAKET P2KP tepat sasaran.

Selepas sambutan dan arahan Asda II, dilakukan tanya jawab. Diwakili oleh BKM Harapan Jaya, BKM Kranji dan BKM Bojong Menteng, disampaikan beberapa hal, yaitu : adanya sinergi antara program SKPD dengan Pronangkis BKM, dana pendamping APBD dapat sejalan dengan dana APBN dan penyederhanaan mekanisme pemanfaatan dana BLM terkait aturan pusat dan pemko.

Akhir acara dilakukan penyerahan Buku Tabungan untuk : Pakem Perwira, Pakem Graha Warja, Pakem Melati dan BKM Kranji. Serah terima dilakukan secara berurutan oleh Asda II, Wakil Ketua DPRD, Satker dan Bagian Anggaran DPRD.