bekerja dengan keberkahan

bekerja dengan keberkahan
masjid AL-BARKAH Kota Bekasi

Kamis, 25 November 2010

LEBIH CERIA, KREATIF dan PEDULI

Awalnya terbersit sebuah keraguan. Bagaimana caranya menggelar berbagai kegiatan dengan biaya minim tapi meriah. Dikemas beda dan sejenak tidak melulu berbaju “BLM”. Digelar unik dan beragam agar semua yang hadir lebih ceria dan gembira. Soskamzar (Sosialisasi, Kampanye dan Bazaar) akan digelar di 8 kelurahan.

Awal Agustus 2010, isyu kampanye PAKET Tahap III dihembuskan. Pada September 2010, dilakukan gerilya pada 8 BKM penerima PAKET. Ada pertentangan dan ada penolakan. Semua bermuara pada pendanaan yang kemudian tertanam pada pembelajaran yang selama ini masih belum optimal. BLM di satu sisi telah demikian luar biasa memberikan pembelajaran bagi masyarakat, namun di sisi lain, BLM telah memanjakan masyarakat/BKM. BLM sudah tersedia, siklus dijalani, menyusun PJM Pronangkis, membentuk KSM, menyusun proposal, dana diserap dan kemudian pelaksanaan. Ada satu bidang yang belum tergali lebih dalam, penghimpunan swadaya dari berbagai potensi yang terdapat di masing-masing kelurahan. Swadaya cenderung milik masyarakat di tingkat RT dan RW. Swadaya dinilai sebatas gotong royong saja. Swadaya seolah hanya menjadi kewajiban lokal bagi masyarakat yang akan mendapatkan proyek. Perlu perubahan. Perlu penajaman. Perlu didorong dan dibangkitkan.

Soskamzar dilakukan untuk adanya sosialisasi secara massal. Kegiatan sosialisasi agar dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai balita hingga tua renta. Pemicunya adalah Lomba Mewarnai, kegiatan yang wajib dilaksanakan di seluruh kelurahan. Lomba Baca Puisi, Lomba Busana Muslim, Lomba Karaoke, Lomba Mancing, Lomba Posyandu, Lomba Balita Sehat dan pentas musik, merupakan kegiatan lain yang diinisiasi oleh masing-masing BKM.

Kampanye dilakukan dalam rangka penghimpunan swadaya dari berbagai lapisan masyarakat, kelompok peduli dan dunia usaha yang terdapat di setiap kelurahan. Kampanye untuk menyampaikan visi ke depan untuk kelurahan yang semakin baik dan sejahtera.

Bazaar dilakukan dengan menampilkan berbagai produk dari berbagai jenis usaha yang telah dijalankan oleh KSM binaan UPK. Peluang dapat diraih sekaligus karena pada acara dan tempat yang sama, hadir pula mitra dari lembaga pendidikan, lembaga keuangan/bank dan pengusaha.

Pada Oktober 2010, penjajagan sponsor/mitra digelar. Tim Adv merambah setiap sudut kota. Diawali Bank Jabar Banten Syariah (BJBS), penjajagan menyebar ke berbagai arah. Dijajagi BNI, Telkom Flexy, Tuperwer, Koran Radar Bekasi, XL Center, BRI, PT Arnolt, Gramedia dan Rumah Zakat Indonesia. Hasilnya, pada 21 Oktober 2010, BNI, BJBS, Koran Radar Bekasi dan keagenan Prudential, bersedia menjadi mitra Soskamzar PNPM MP P2KP Adv PAKET Tahap III. Menyusul kemudian Stimuno, Indosat dan Kalbe Farma.

Di setiap kelurahan, BKM/panitia pun bergerilya. Sub agen semen Tiga Roda, Radio 8EH, Permen Go Fresh, Yayasan Granada Nusantara, Lembaga Kursus PEC, Makanan Sehat Milenia, Mie Sedap, Sabun Daia,Minyak Goreng PALMA, KSP Swamitra, RT, RW, Karang Taruna, Remaja Masjid, PKK,LPM, TK, PAUD, SD dan aparat kelurahan serta mitra lainnya, siap mendukung Soskamzar di masing-masing kelurahan. Dukungan yang dapat berlanjut menjadi sebuah kemitraan yang langgeng. Kemitraan dalam menatap 2011 – 2015. Kemitraan untuk jangka panjang. Kemitraan untuk membangun BUMI PATRIOT.

Manakala termenung di sebuah panggung dan melihat catatan yang sudah digariskan, keraguan telah berganti dengan keyakinan. Aktif di PNPM P2KP, sejatinya adalah membuat kita untuk LEBIH CERIA, KREATIF dan PEDULI.

Senin, 08 November 2010

DURENJAYA GELAR SOSKAMZAR PERTAMA DI KOTA BEKASI

Minggu Wage, 7 November 2010, bertempat di Kantor Kelurahan Duren Jaya, BKM Duren Jaya menggelar Sosialisasi, Kampanye dan Bazaar (Soskamzar) PNPM MP -P2KP PAKET Tahap III. Kegiatan Soskamzar ditujukan untuk sosialisasi massal, musyawarah program dan pameran/bazaar berbagai produk dari KSM ekonomi bergulir, warga dan sponsor. Soskamzar di Durenjaya merupakan bagian dari tahapan PAKET Tahap III di Kota Bekasi dan akan dilanjutkan di 7 kelurahan lainnya.

Soskamzar Durenjaya dilaksanakan di tiga titik, yaitu area parkir kantor kelurahan dengan kegiatan pameran/stand dan panggung hiburan. Pameran/bazaar diikuti oleh BNI, Tim PNPM MP – P2KP Adv, Lembaga Kursus PEC, permen Go Fresh, Radio 8EH, Yayasan Granada, makanan sehat Milenia, Teh Poci, Soto Betawi, makanan ringan, pepes, busana, aksesoris, sabun dan pupuk. Panggung hiburan diisi penyanyi cilik dengan organ tunggalnya. Di area halaman LPM, dilaksanakan lomba mewarnai yang diikuti oleh anak-anak PAUD/TK, perwakilan dari seluruh RW. Sementara di aula kelurahan dilaksanakan kegiatan musyawarah program untuk penggalangan swadaya masyarakat.

Kegiatan di area parkir berlangsung cukup meriah. Dimulai pukul 8.00 dan dalam iringan beberapa lagu anak-anak, sejumlah warga beramai-ramai mengunjungi seluruh stand. Stand Soto Betawi, laris manis diserbu pengunjung terutama bagi yang belum dapat sarapan. Stand Teh Poci laku diserbu menjelang siang. Stand BNI dikunjungi warga yang berkonsultasi untuk fasilitasi kredit wirausaha. Beberapa pengunjung juga mencoba permen Go Fresh yang memberikan bonus untuk pembelian senilai Rp. 10.000 dan Rp. 25.000. Stand Tim PNPM MP – P2KP Adv, mendapat durian runtuh. Topi yang dijual diborong oleh Wakil Walikota, H.Rahmat Effendi, sejumlah 20 pcs yang kemudian dibagikan pada warga dan BKM. Pengumpulan dana peduli Mentawai dan Merapi mendapat respon yang cukup baik. Akhir acara terkumpul dana sejumlah Rp. 500 ribu. Di stand Yayasan Granada Nusantara, warga dapat melakukan tes dan pemeriksaan kesehatan : golongan darah, tekanan darah, kandungan kolesterol dan obat-obatan. Di stand Radio 8EH, warga yang telah didata BKM, dapat membeli sembako murah senilai Rp. 20.000 yang berisi : beras (3 kg), gula (1/2 kg), minyak goreng (1/2 kg) dan mi instan (5 buah). Sejumlah 100 paket sembako, ludes dalam waktu 2 jam.

Di area halaman LPM, kegiatan lomba mewarnai diikuti 50 peserta. Gambar Lingkungan Asri yang terdapat dalam leaflet infrastruktur, menjadi media untuk diwarnai oleh seluruh peserta. Kegiatan mewarnai dimulai pada pukul 9.30 WIB. Sebelum masuk aula kelurahan untuk membuka acara secara resmi, Wakil Walikota sempat melakukan dialog dengan anak-anak peserta lomba. Muncul sebagai pemenang adalah : Juara Pertama diraih, Bunga A. Salsabila (RT 8/16), Kedua Alya (RW 14), dan ketiga Tiara (RT 1/1).

Kegiatan berikutnya berlangsung di aula kelurahan, yaitu sosialisasi dan kampanye PNPM MP – P2KP PAKET Tahap III. Acara diawali laporan panitia oleh H. Mulyono, pembukaan secara resmi oleh Wakil Walikota, sosialisasi oleh Maryana Ahmad (Korkot P2KP Advanced) dan kampanye yang dipandu Fitri Widyarti, selaku Sekretaris Lurah Duren Jaya. “Marilah kita semua bangkit dan bergerak secara bersama-sama menggali swadaya masyarakat. Kita dukung BKM. Ayo melangkah bersama, bergerak bersama dalam pembangunan kelurahan Duren Jaya, khususnya dalam PNPM MP – P2KP PAKET Tahap III. Mari kita bantu 14 unit rumah yang akan direhab.”demikian kampanye Ibu Fitri.

Selepas kampanye yang disampaikan Ibu Fitri, Susanto (Ketua RW 2), mengajak seluruh peserta untuk berdiri dan berikrar bersama untuk kesanggupan berswadaya dalam setiap kesempatan kegiatan PNPM MP P2KP. Berikutnya setiap peserta menuliskan bentuk kesanggupan swadayanya pada meta plan, dikumpulkan dan kemudian dibacakan oleh Sekretaris Lurah. Setelah dihitung, terkumpul swadaya cash sejumlah Rp. 1 juta, semen 20 zak, kesiapan konsumsi dan tenaga. Penghimpunan swadaya juga akan dilanjutkan di masing-masing RW.

(Sumardiyono, Koordinator BKM Durenjaya – Tim P2KP Advanced Kota Bekasi).

Rabu, 18 Agustus 2010

MEMUTAR RODA PERUBAHAN NASIB

BY BKM HARAPAN JAYA

H. Muctar SM,SH, Sekertaris BKM Harapan Jaya Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara, tampak begitu gelisah. Kegelisahannya dipicu oleh angka pengangguran di Kota Bekasi yang masih cukup tinggi. Di mata pria kelahiran Sulawesi Selatan ini, penanggulangan kemiskinan masih sebatas wacana dalam seminar dan diskusi.
Pada November 2009, dalam obrolan santai dengan para Pimpinan Kolektif KBM Harapan Jaya, ayah 3 anak yang akrab dipanggil dengan panggilan “Pak Mucthar” ini, menggulirkan gagasan tentang chanelling dengan beberapa perusahaan di kawasan Jababeka dan Lippo Cikarang. Gagasannya langsung ditangkap Koordinator BKM Harapan Jaya, H. Sayuthi Shofyan Mz dan Pimpinan Kolektif lainnya pun menyatakan siap mewujudkannya dalam tindakan kongkret, mencarikan umpan untuk kaum miskin.
Selanjutnya pada Januari 2010, Pimpinan Kolektif BKM mengadakan kunjungan ke sebuah perusahaan di Cikarang, yaitu PT Trias Ridha Utama Bekasi. Sebuah perusahaan yang bergerak dalam perakitan kabel listrik. Dalam dialog bersama pimpinan PT Trias, Ir Rais Rahmat,M.Si, BKM Harapan Jaya mencoba menawarkan hubungan kemitraan (chanelling). Alhamdullilah, tawaran tersebut disambut dengan baik.
“Hidup itu saling berbagi,” kata Rais Rahmat. ”Inilah misi luhur Islam, yaitu menaburkan rahmat bahagia semesta alam,” sambungnya. Kaum miskin, menurut Rais, tidak semestinya menengadahkan tangan mengharap belas kasian oranag lain. Rasulullah SAW menegaskan, tangan di atas lebih mulia ketimbanag tangan di bawah. Ini maknanya, kaum miskin tak layak untuk meminta-minta. Mereka mesti mengais rezeki dengan tangannya sendiri. Inilah yang disebut ETOS KERJA.
“Kami bangga, jika BKM Harapan Jaya berupaya membangun etos kerja kaum miskin itu. Karena itu, kami mendukung penuh upaya BKM Harapan Jaya memberikan pelatihan perakitan alat listrik pada waraga miskin. Insya allah, tenaga-tenaga yang sudah terlatih itu akan kami pekerjakan lewat kegiatan Home Indusatri. Skill atau kemampuan merupakan umpan terbaik. Umpan itulah yang akan menghasilkan ‘ikan-ikan’ di kolam PT Trias, “papar pria yang juga aktif sebagai tenaga ahli di DPR-RI itu.
Akhirnya, pada awal bulan maret 2010, BKM Harapan Jaya menyelenggarakan PELATIHAN PERAKITAN ALAT LISTRIK bekerja sama dengan PT Trias Ridha Utama. Pelatihan dilaksanakan dengan sumber dana dari BLM PNPM MP sebesar Rp 8 juta rupiah dan swadaya sebesar Rp. 3,2 juta rupiah. Peserta pelatihan berjumlah 20 orang. Pada pertengahan maret 2010, ke-20 tenaga kerja yang sudah dilatih itu, dipekerjakan oleh PT Trias di bawah koordinasi BKM Harapan Jaya yang dimotori oleh Alfian (manajer Produksi), Jatmiko(Manajer Keuangan), Ir.Yanti Rosmianti (Kepala Bagian Administrsi dan keuangan), Muhamad Akib (Direktur Oprasional). Di tangan para Leader tersebut, keterampilan merakit alat-alat listrik terus di tingkatkan. Pelatihan lanjutan dilaksanakan enam kali dalam satu minggu dengan peserta sekitar 60 orang.
Di bawah kendali Empat Serangkai tersebut, terpikul sebuah amanah untuk mensinergikan kepedulian PT Trias di kelurahan Harapan Jaya. Sebuah tugas untuk mengubah nasib kaum miskin agar bisa hidup layak. PT Trias dan BKM Harapan Jaya berharap pada Agustus 2010 nanti sudah bisa diserap sekitar 1.000 tenaga kerja di kelurahan Harapan Jaya. Di kelurahan lain di kecamatan Bekasi Utara, ditargetkan 500 tenaga kerja. Demikian tutur Muhammad Akib, Direktur Oprasional PT Trias Cabang Harapan Jaya.

Perakitan alat- alat listrik yanga dikerjakan secara Home Industry itu, menurut Akib, sudah mendapat sertifikat ISO. Sehingga perakitan yang dilakukan warga harus memenuhi standar mutu internasional karena hasil rakitan itu akan diekspor ke beberapa Negara di Asia dan Eropa. Untuk menjaga kualitas, tenaga kerja yang sudah dikirim BKM ke PT Trias, harus terus di tingkatkan etos kerjanya, kualitas produksinya dan target produksinya. Hal lainnya, BKM Harapan Jaya dan PT Trias cabang Harapan Jaya, secara periodik – dua mingguan – melakukan motivasi.
Berkaitan dengan peningkatan dan kualitas produksi, ditangani oleh Alfian, kegiatannya dipantau berdasarkan hasil kerja per jam. Pada minggu pertama kerja, seorang pekerja dapat menghasilkan 50 pcs per jam. Pada minggu kedua diharapkan sudah dapat menghasilkan 100 pcs per jam. Jika setiap orang bekerja 8 jam, maka akan diperoleh hasil produksi 800 pcs.
“Kalau seorang pekerja bisa menghasilkan 800 pcs per hari, maka selama 26 hari kerja akan menghasilkan 20.800 pcs. Jika dikalikan dengan upah medium Rp 35, akan dihasilkan upah Rp. 728.000 per bulan. Pendapatan ini akan bertambah jika dalam keluarga tersebut, terlibat juga suami atau anak. Walhasil pendapatan tambahan lewat home industry ini tidak kalah dengan upah minimum para pekerja di pabrik.” Papar M. Akib.
Adanya channeling ini sangat membantu masyarakat. Mereka tidak perlu jauh – jauh mencari pekerjaan, BKM Harapan jaya telah mampu mendatangkan penghasilan bagi mereka yang rajin, teliti dan mau bekerja keras.
Soal peningkatan produksi, Alfian yang duduk sebagai manager produksi PT Trias menyampaikan, setiap 10 orang tenaga kerja dipimpin oleh seorang Leader. Sang leader inilah yang memeriksa mutu hasil kerja setiap anggotanya. Hasil cek mutu dari leader itu, kemudian dicek kembali oleh tenaga Quality Control yang ada di Bagian Produksi PT Trias. Jika belum memenuhi standar mutu, maka leader yang bersangkutan harus memperbaiki produksinya. Alhamdulillah, kata Alfian, kualitas hasil kerja dari warga Kelurahan Harapan Jaya, pada Mei 2010 ini, kualitas sudah bisa 95%.
Tugas leader selain mengontrol mutu, juga mencatat hasil produksi dari setiap tenaga kerja, mengambil dan mengantarkan material ke PT Trias. Leader juga melakukan pekerjaan perakitan bersama keluarganya. “Jadi leader ini, selain mendapat upah dari hasil kerjanya juga mendapat upah dari PT Trias. Untuk tiap bulannya, pendapatan leader ini cukup layak,” Ujar Jatmiko, Manajer keuangan di Harapan Jaya.
Upah untuk setiap tenaga kerja ini, kata Jatmiko, dibayar bulanan. Upah yang diberikan PT Trias bervariasi, mulai dari Rp 10 sampai Rp 65 per pcs. Besar-kecilnya upah tergantung pada tingkat kesulitan pekerjaannya dan kemaun. Kemauan, semangat dan kerja keras yang tinggi, akan berimbas pada penghasilan yang semakin tinggi.
Upaya untuk MEMUTAR RODA PERUBAHAN NASIB ini, layak untuk kita dukung. Upaya yang berawal dari sebuah gagasan sederhana, menyikapi angka pengangguran. Upaya ini akan dilanjutkan dengan penyediaan workshop dengan standar yang telah ditetapkan oleh PT Trias, sebagai pusat pelatihan dan produksi.

Kamis, 12 Agustus 2010

RAPAT BKM SEKOTA BEKASI

Acara tingkat kota yang digelar pada tanggal 10 Agustus 2010 bertempat di aula Kantor Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, dibuka oleh Satker PNPM P2KP Kota Bekasi yaitu Drs. H. Hasbullah, .M.Si. Beliau mengucapkan terima kasih kepada relawan se-Kota Bekasi yang telah membantu membangun Kota Bekasi. Disampaikan tentang kegiatan PNPM MP yang telah dilaksanakan oleh masyarakat, meski beliau sebagai Satker yang baru, apresiasi patut diberikan pada BKM. Lanjutnya, “Dengan adanya partisipasi masyarakat, dana yang dianggarkan untuk suatu kegiatan pembangunan terbukti melebihi dari volume yang ditargetkan. Wacana kegiatan APDB dengan mekanisme Penunjukan Langsung, ke depan dapat dilaksanakan oleh BKM. Syarat utama, tunjukkan kinerja yang baik dan kesiapan BKM beserta masyarakatnya secara maksimal.”

Selepas sambutan dan arahan Kepala Satker, acara Rapat BKM Se-Kota dalam rangka Menyusun PJM, diawali dengan materi capaian kegiatan yang diraih oleh BKM Margahayu Kecamatan Bekasi Timur. Kondisi BKM Margahayu yang sebelumnya berjalan lambat, kemudian bangkit kembali melaksanakan kegiatan pembangunan di masyarakat. Dari pengalaman BKM Margahayu ini , diharapkan akan memotivasi BKM lainnya untuk bangkit dan maju.

Paparan berikutnya disampaikan oleh Koorkot PNPM MP, Yudhi Mauludin tentang Menyusun PJM Kota. Beberapa hal yang disampaikan antara lain, Pentingnya PJM, Maksud dan Tujuan Menyusun PJM Kota, Paradigma Nangkis, IPM MDGs, Kebijakan Pronangkis, Penetapan Kriteria Kemiskinan, Visi dan Misi Kota Bekasi serta Arah Kebijakan Umum dan Strategi Pembangunan Daerah Kota Bekasi. Sebelum acara diskusi kelompok PJM Pronangkis per kecamatan, teknis dan mekanisme menyusun PJM Kota disampaikan oleh Koorkot P2KP Advanced, Maryana Ahmad.

Setiap BKM dengan berbekal PJM masing-masing, melakukan penilaian, pemberian skor dan perankingan untuk kemudian dilakukan rekapitulasi PJM dari seluruh kelurahan dalam kecamatan yang sama. Beberapa kecamatan tampak belum siap dalam melakukan rekapitulasi, terkait muatan PJM yang ada masih bersifat global dan belum detail. Kegiatan Menyusun PJM Kota akan dilanjutkan dengan menghimpun seluruh PJM dari setiap BKM pada 24 Agustus 2010. Selanjutnya akan dibahas secara intensif oleh Forum BKM Kota dengan melibatkan Forum BKM Kecamatan. Hasil bahasan internal BKM akan dilanjutkan dengan roadshow ke berbagai SKPD terkait dan dilakukan pertemuan dalam wadah KBP.

Selepas penyepakatan agenda Menyusun PJM Kota, acara dilanjutkan dengan Perkenalan dan Sosialisasi Forum BKM Kota Bekasi yang dipandu oleh H. Muhammad Djafar selaku koordinator Forum BKM Kota dan Yatmiati, K., SE selaku sekretaris. Disampaikan Visi dan Misi Forum BKM dan program kerja yang digagas dan ditawarkan oleh Dewan Pakar, antara lain : Program Sister City, Pusat kajian & Pengembangan SDM, Kerjasama dengan BUMN/BUMD, bersinergi dengan Bank Mandiri, serta Pusat Bursa Komoditi.

Keberadaan Forum BKM yang telah direvitalisasi pada 8 Nopember 2009, bersekretariat di Gedung Graha Diva Kalimalang Bekasi, adalah sebuah harapan untuk melakukan sebuah ikatan BKM se-Kota Bekasi dalam rangka menjalin kemitraan dan bersama-sama dengan Pemkot dan kelompok peduli, untuk menanggulangi kemiskinan di Kota Bekasi.

(Ema Iklima Dini, Askot MK P2KP Adv Kota Bekasi).

Senin, 21 Juni 2010

BERCERMIN DARI SEPAK BOLA

Sebuah catatan dari Lokakarya Kecamatan (2)

Hingar bingar World Cup 2010 menjadi bagian dari sebuah ide yang tiba-tiba menggelitik. Ide yang mesti dikemas apik untuk disampaikan pada peserta lokakarya kecamatan. Ide kecil dengan tampilan sederhana namun berharap dapat berdampak besar pada semangat para pelaku penanggulangan kemiskinan.

Jatidiri
Sepakbola yang dikelola klub, pemerintah dan atau penyelenggaraan sebuah turnamen, dicerminkan dengan hadirnya logo dan atau maskot. Logo yang penuh dengan arti dan maskot yang menggambarkan makna dari seni bermain sepakbola. Dalam setiap penyelenggaraan World Cup, kedua hal tersebut selalu ada. Logo dengan warna khas Afrika Selatan dan Zakumi, hadir di World Cup 2010. Di lingkungan kita, hal tersebut telah juga hadir. Logo PNPM MP, Logo P2KP Adv dan Maskot Sang Elang. Bagaimana dengan BKM? Jangankan maskot, di beberapa BKM, logo masih menjadi barang langka.

Impian
Piala World Cup, piala LSI dan piala lainnya adalah satu impian yang ingin diraih setiap pemain. Impian kecil lainnya, turut mendukung impian besar tersebut, yaitu menjadi pemain hebat, menghidupi keluarga dari bermain sepak bola, mengharumkan nama daerah dan negaranya atau berkeliling nusantara dengan bermain di banyak klub. Apa impian yang ingin dibangun oleh PNPM MP? Apa yang ingin diraih P2KP Adv? Impian apa yang dicapai BKM? Impian? Sebuah harapan untuk perubahan dan maju.

Basecamp
Mesti ada. Jadilah PERSIB kesulitan mencari tempat untuk menggelar pertandingan kandang manakala, stadion Si Jalak Harupat dalam kondisi perbaikan. Akhirnya pertandingan digelar di Kabupaten Karawang. Demikian juga dengan kesekretariatan BKM. Hal tersebut adalah sebuah cerminan keseriusan dalam pengelolaan penanggulangan kemiskinan. Jika ini ada, akan jelas tempat yang dituju oleh warga untuk menyampaikan aspirasi, saran atau keluhan. Pengurus BKM akan nyaman mengadakan sebuah rembug tanpa khawatir diminta pindah atau bahkan diusir apabila tempatnya akan dipakai oleh pihak lain. Sekretariat BKM? Sebuah kekuduan.

Kebersamaan
Hebatnya Cristiano Ronalda, tak lepas dari dukungan pemain di belakangnya. Bahkan sang penjaga gawang sekalipun, pemain yang tidak keluar dari kotak penalti, adalah pemain yang juga memberikan dukungan pada tajamnya sebuah serangan yang dibangun. Awal sebuah gol, kadang terjadi dari tendangan gawang yang penuh perhitungan. Gol Miroslav Klose ke gawang Inggris sebagai satu bukti. Kebersamaan di BKM mutlak dibutuhkan dan harus diawali dengan 1 jiwa 1 rasa 1 asa. Saling percaya mesti ditumbuhkan. Bersama Kita Bisa.

Sang Pemimpin
Jose Mourinho (membawa Inter Milan juara Liga Champion 2010), Fellipe Scolari (menjadikan Brasil 4 kali juara World Cup) dan Alex Ferguson (11 kali menjadikan Manchester United pemegang tahta Premier League) adalah contoh beberapa pelatih yang dapat mewujudkan sebuah impian dan berhasil menggerakkan seluruh sumber dayanya. Di balik sebuah pimpinan kolektif, sosok koordinator BKM, adalah figur penting. Figur yang mesti memiliki kepemimpinan yang mumpuni. Kepemimpinan yang melayani. Kepemimpinan yang menyatukan keberagaman.

Banyak hal yang dapat dipelajari dengan BERCERMIN DARI SEPAKBOLA. Impian harus diraih dengan Berdoa, Berlatih, Komunikasi yang terbuka, Promosi yang dikemas apik, Kaderisasi yang berkelanjutan, Berlatih, Taat pada Aturan Main, Bermain Bersih dan Berjuang Keras. Menerima Kekalahan dan menjadikan Kemenangan untuk Bersyukur dengan berbuat lebih baik lagi. Hingga dapat bermain di berbagai jenjang/kelas : sepakbola RW, kelurahan, kecamatan, kota, propinsi, nasional, regional bahkan Piala Dunia. Sepakbola adalah Sebuah Kebanggaan. Dibuktikan dengan keterlibatan emosi, pikiran, hati dan air mata. Sepakbola memiliki Fans Sejati bahkan di beberapa tempat, terdapat pendukung yang sangat fanatik. Pendukung yang bisa berujar lantang “I Love You Full” – “You Allways In My Heart”. Sepakbola menjadi Sebuah Magnet dan Atmosfernya demikian berasa. Ujungnya, menjadi seorang pemain sepakbola pun adalah perwujudan dari sebuah HIDUP YANG BERMAKNA.

Bagaimana dengan PNPM MP, P2KP Adv, Konsultan, BKM dan KSM? Bagaimana pemdanya? Bagaimana kelompok pedulinya?

BERCERMIN DARI SEPAK BOLA

Sebuah catatan dari Lokakarya Kecamatan (2)

Setiap hari adalah sebuah pengabdian. Setiap pengabdian diukur dari sebuah tindakan. Setiap tindakan diramu dalam sebuah rencana. Setiap rencana diawali sebuah ide. Singkatnya, setiap hari adalah cerminan dari sebuah ide.

Menggagas sebuah ide mesti ditopang kesiapan untuk mengaplikasikannya. Diawali dengan pertemuan kecil. Dilanjutkan dengan konsultasi dan koordinasi. Stop!!! Jangan lupa, seluruh sumber daya mesti digali, didorong, dikerahkan dan digerakkan.

Sebuah ide yang muncul adalah melaksanakan lokakarya dan sosialisasi di tingkat kecamatan. Sebuah upaya MEMBANGUN DARI DALAM. Sebuah upaya MEMBANGUN DARI BAWAH. Sebuah upaya setelah upaya lain ditempuh dan dijalani serta telah melalui berbagai evaluasi dan analisa. Kegiatan lokcam didanai secara swadaya dari setiap BKM, Tim PNPM MP dan P2KP Adv serta pihak kecamatan. Lokcam segera maju terkait Lokakarya Peran Fungsi di tingkat kota masih terganjal beberapa persoalan. Lokcam akan menjadi suatu catatan dan rekomendasi dalam lokakarya kota yang direncanakan awal Juli.

12 kecamatan di Kota Bekasi menjadi target kegiata Lokakarya Kecamatan. Kegiatan Lokcam di kota Bekasi, terakhir dilakukan pada tahun 2008. Lokcam dibutuhkan untuk menggerakkan kembali Forum BKM Kecamatan, menyebarkan virus keberhasilan yang telah dicapai BKM dan menatap impian 2014. Best practise dan atau cerita dari web dan blog, dikumpulkan. Diburu dengan jepretan kamera berbagai suasana kondisi kemiskinan dan pembangunan di setiap kecamatan. Dikumpulkan juga dokumentasi dari kegiatan tridaya yang sudah dilakukan. Aneka jenis photo di google.com dan yahoo.com, tak lepas dari target buruan. Jadilah tiga materi utama – mengusung tema out of the box : Progres PNPM – P2KP di setiap kecamatan, Merangkai Senyum di setiap kecamatan dan Bercermin dari Sepakbola.

Lokcam 2010 diawali di kecamatan Bekasi Selatan. Dilaksanakan pada 10 Juni 2010, bertempat di aula kecamatan. Acara dibuka oleh Sekcam Bekasi Selatan, Drs. Oke Kusmayadi. Acara diawali dengan laporan PJOK. Selanjutnya disampaikan laporan secara singkat dari masing-masing BKM, yaitu BKM Bina Mandiri Kelurahan Marga Jaya, BKM Amaliah Jaya kelurahan Pekayon Jaya, BKM Setia Makmur kelurahan Jaka Setia, BKM Maju Bersama kelurahan Jaka Mulya dan BKM Amanah kelurahan Kayuringin Jaya.

Lokcam berikutnya dilaksanakan di kecamatan Jatiasih pada 17 Juni 2010. Pada sesi laporan BKM, sebuah kejutan dimunculkan oleh BKM Jatiasih, materi ditampilkan dalam bentuk power point. Sebuah prestasi yang mesti dihargai dan dibanggakan. Prestasi tersebut dianugerahi sebuah buku berjudul AKU TIDAK MAU KAYA TAPI AKU HARUS KAYA yang diserahkan oleh PJOK Jatiasih, H.Drs. Abdul Kadir. Pada lokcam kali ini, disampaikan juga sebuah materi motivasional dan unik, yaitu BERCERMIN DARI SEPAKBOLA.

Lokcam ketiga dilaksanakan di kecamatan Pondok Gede pada 18 Juni 2010. Acara dibuka oleh Camat Pondok Gede, Ayip Syafrudin, S.Pd. Sebuah kebanggaan karena kehadiran sosok seorang camat dalam kegiatan PNPM MP dan P2KP Adv di tingkat kelurahan dan atau kecamatan, masih dapat dihitung dengan 5 jari. Masih jarang pimpinan di tingkat kecamatan hadir dan selalu diwakilkan pada PJOK. Kehadirannya menjadi sebuah dian dalam sebuah ruang remang-remang untuk berubah menjadi semakin terang.


Kegiatan lokcam selain dihadiri oleh BKM, juga dihadiri oleh Lurah, Kasie Ekbang, LPM, PKK, Karang Taruna dan perwakilan dari FBKM Kota. Pada Lokcam kedua, acara dihadiri oleh SKPD, TKPK dan Pokja. Pada Lokcam ketiga, turut hadir adalah rekan dari media cetak.

Beberapa hal yang menjadi catatan lokcam adalah : pertemuan BKM sekecamatan, dilaksanakan setiap tiga bulan. Tahun 2010, pertemuan akan dilanjutkan pada September dan Desember. Agenda pada September 2010 adalah refresh dan pembentukan Forum BKM Kecamatan dalam nuansa Ramadhan 1416 H. Acara ini akan ditindaklanjuti dengan sosialsasi dan lokakarya di setiap kelurahan. Catatan lainnya, Tim Inti dari setiap kecamatan akan memberikan laporan singkat hasil lokcam pada camat.

Fakta yang paling nyata dari laporan BKM adalah : BLM yang diterima oleh setiap kelurahan selalu bersanding dengan swadaya masyarakat. Sebuah fakta yang mesti dicermati oleh semua pihak, MASYARAKAT BISA BERBUAT LEBIH BAIK DAN AMANAH APABILA DIBERI KESEMPATAN.

Senin, 07 Juni 2010

SOSIALISASI KREDIT MIKRO

Sulit untuk memulai. Berbagai pertimbangan terkadang malah menjadi hambatan bukan dijadikan media untuk mengumpulkan berbagai potensi dan kekuatan. Begitu cahaya mulai tersingkapdari balik tirai, senyuman dapat mengembang. Ide biarkan bergerak bebas menjalar ke seluruh urat nadi dan darah......Harus kita mulai. Jangan ditunda. Sekarang!!!

Kegiatan sosialisasi program kredit mikro dari lembaga keuangan pada BKM di kota Bekasi, sebuah tantangan untuk menjembatani masyarakat dengan dunia perbankan/lembaga keuangan. Mendekatkan perbankan dengan masyarakat dan ke depan mengubah pandangan masyarakat tentang perbankan yang selama ini tidak tepat bahkan kurang baik, antara lain : proses yang berbelit, susah dan lama adalah upaya awal yang ingin kita raih. Ke depan, masyarakat lebih familiar dan bisa tumbuh bersama perbankan atau sebaliknya, perbankan tumbuh bersama masyarakat.

Sosialisasi Kredit Mikro ditujukan bagi nasabah UPKBKM yang selama ini telah melakukan pinjaman sampai dengan 3 kali dan telah mencapai batas maksimal, yaitu Rp. 2 juta. 15 kelurahan di Kota Bekasi yang masih aktif menjalankan kegiatan ekonomi bergulir, merupakan target awal untuk kegiatan Sosialisasi Kredit Mikro. Secara bertahap, kegiatan sosialisasi telah dapat dilaksanakan di 3 BKM, yaitu BKM PWK Jatiwaringin Kelurahan Jatiwaringin Kecamatan Pondok Gede, BKM Amaliah Jaya Kelurahan Pekayonjaya Kecamatan Bekasi Selatan dan BKM Durenjaya Kelurahan Durenjaya Kecamatan Bekasi Timur.

Kelurahan Jatiwaringin
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada 9 April 2010 bertempat di aula kelurahan Jatiwaringin. Dihadiri oleh perwakilan dari BRI unit Pondok Gede, Bank Syariah Mandiri KCP Pondok Gede, BNI 46 KCP Pondok Gede dan KSP Swamitra As-Syafi’iyah Pondok Gede. Dihadiri oleh 33 peserta (nasabah UPK BKM dengan kinerja baik dalam pinjaman ekonomi bergulir), acara dibuka oleh kepala Kelurahan, Heryanto, A.P., M.Si.

Kegiatan sosialisasi diawali dengan paparan progres channeling di Kota Bekasi yang disampaikan oleh Korkot P2KP Adv Kota Bekasi, Maryana Ahmad. Kegiatan channeling di kota Bekasi telah diikuti oleh 22 orang dengan nilai Rp. 154.500.000. Terdiri dari 6 laki-laki dan 16 perempuan. Lembaga keuangan yang turut berpartisipasi, yaitu KSP Swamitra As-syafi’iyah (5 orang), BRI Unit Jatikramat (7 orang) , BRI unit Durenjaya (9 orang) dan Bank Jabar Banten Cabang Kota Bekasi (1 orang).

Secara berurutan kemudian disampaikan materi sosialisasi oleh perwakilan BRI Unit Jatiwaringin (Giri Laksomono – Account Officer), Bank Syariah Mandiri (Eman Sulaeman – Acoount Officer)), BNI 46 (Maya A. Indrasti) dan KSP Swamitra As-Syafi’iyah. Acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Beberapa pertanyaan yang diajukan, yaitu berkaitan dengan : persyaratan pengajuan pinjaman, permasalahan yang pernah dialami dan detail setiap produk / program yang telah dipaparkan oleh masing-masing narasumber.

Setelah penutupan, beberapa peserta melakukan pendekatan secara personal pada perwakilan tiap lembaga keuangan. Hingga saat ini, telah dilakukan pembiyaan untuk 2 orang nasabah dari BRI Unit Jatiwaringin. Kaitannya dengan BNI 46, dijajagi program kredit untuk fasilitasi pengadaan rumah bagi nasabah UPK BKM yang memiliki rumah dengan status kontrak/sewa/numpang. Semoga semakin berkembang.