BY BKM HARAPAN JAYA
H. Muctar SM,SH, Sekertaris BKM Harapan Jaya Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara, tampak begitu gelisah. Kegelisahannya dipicu oleh angka pengangguran di Kota Bekasi yang masih cukup tinggi. Di mata pria kelahiran Sulawesi Selatan ini, penanggulangan kemiskinan masih sebatas wacana dalam seminar dan diskusi.
Pada November 2009, dalam obrolan santai dengan para Pimpinan Kolektif KBM Harapan Jaya, ayah 3 anak yang akrab dipanggil dengan panggilan “Pak Mucthar” ini, menggulirkan gagasan tentang chanelling dengan beberapa perusahaan di kawasan Jababeka dan Lippo Cikarang. Gagasannya langsung ditangkap Koordinator BKM Harapan Jaya, H. Sayuthi Shofyan Mz dan Pimpinan Kolektif lainnya pun menyatakan siap mewujudkannya dalam tindakan kongkret, mencarikan umpan untuk kaum miskin.
Selanjutnya pada Januari 2010, Pimpinan Kolektif BKM mengadakan kunjungan ke sebuah perusahaan di Cikarang, yaitu PT Trias Ridha Utama Bekasi. Sebuah perusahaan yang bergerak dalam perakitan kabel listrik. Dalam dialog bersama pimpinan PT Trias, Ir Rais Rahmat,M.Si, BKM Harapan Jaya mencoba menawarkan hubungan kemitraan (chanelling). Alhamdullilah, tawaran tersebut disambut dengan baik.
“Hidup itu saling berbagi,” kata Rais Rahmat. ”Inilah misi luhur Islam, yaitu menaburkan rahmat bahagia semesta alam,” sambungnya. Kaum miskin, menurut Rais, tidak semestinya menengadahkan tangan mengharap belas kasian oranag lain. Rasulullah SAW menegaskan, tangan di atas lebih mulia ketimbanag tangan di bawah. Ini maknanya, kaum miskin tak layak untuk meminta-minta. Mereka mesti mengais rezeki dengan tangannya sendiri. Inilah yang disebut ETOS KERJA.
“Kami bangga, jika BKM Harapan Jaya berupaya membangun etos kerja kaum miskin itu. Karena itu, kami mendukung penuh upaya BKM Harapan Jaya memberikan pelatihan perakitan alat listrik pada waraga miskin. Insya allah, tenaga-tenaga yang sudah terlatih itu akan kami pekerjakan lewat kegiatan Home Indusatri. Skill atau kemampuan merupakan umpan terbaik. Umpan itulah yang akan menghasilkan ‘ikan-ikan’ di kolam PT Trias, “papar pria yang juga aktif sebagai tenaga ahli di DPR-RI itu.
Akhirnya, pada awal bulan maret 2010, BKM Harapan Jaya menyelenggarakan PELATIHAN PERAKITAN ALAT LISTRIK bekerja sama dengan PT Trias Ridha Utama. Pelatihan dilaksanakan dengan sumber dana dari BLM PNPM MP sebesar Rp 8 juta rupiah dan swadaya sebesar Rp. 3,2 juta rupiah. Peserta pelatihan berjumlah 20 orang. Pada pertengahan maret 2010, ke-20 tenaga kerja yang sudah dilatih itu, dipekerjakan oleh PT Trias di bawah koordinasi BKM Harapan Jaya yang dimotori oleh Alfian (manajer Produksi), Jatmiko(Manajer Keuangan), Ir.Yanti Rosmianti (Kepala Bagian Administrsi dan keuangan), Muhamad Akib (Direktur Oprasional). Di tangan para Leader tersebut, keterampilan merakit alat-alat listrik terus di tingkatkan. Pelatihan lanjutan dilaksanakan enam kali dalam satu minggu dengan peserta sekitar 60 orang.
Di bawah kendali Empat Serangkai tersebut, terpikul sebuah amanah untuk mensinergikan kepedulian PT Trias di kelurahan Harapan Jaya. Sebuah tugas untuk mengubah nasib kaum miskin agar bisa hidup layak. PT Trias dan BKM Harapan Jaya berharap pada Agustus 2010 nanti sudah bisa diserap sekitar 1.000 tenaga kerja di kelurahan Harapan Jaya. Di kelurahan lain di kecamatan Bekasi Utara, ditargetkan 500 tenaga kerja. Demikian tutur Muhammad Akib, Direktur Oprasional PT Trias Cabang Harapan Jaya.
Perakitan alat- alat listrik yanga dikerjakan secara Home Industry itu, menurut Akib, sudah mendapat sertifikat ISO. Sehingga perakitan yang dilakukan warga harus memenuhi standar mutu internasional karena hasil rakitan itu akan diekspor ke beberapa Negara di Asia dan Eropa. Untuk menjaga kualitas, tenaga kerja yang sudah dikirim BKM ke PT Trias, harus terus di tingkatkan etos kerjanya, kualitas produksinya dan target produksinya. Hal lainnya, BKM Harapan Jaya dan PT Trias cabang Harapan Jaya, secara periodik – dua mingguan – melakukan motivasi.
Berkaitan dengan peningkatan dan kualitas produksi, ditangani oleh Alfian, kegiatannya dipantau berdasarkan hasil kerja per jam. Pada minggu pertama kerja, seorang pekerja dapat menghasilkan 50 pcs per jam. Pada minggu kedua diharapkan sudah dapat menghasilkan 100 pcs per jam. Jika setiap orang bekerja 8 jam, maka akan diperoleh hasil produksi 800 pcs.
“Kalau seorang pekerja bisa menghasilkan 800 pcs per hari, maka selama 26 hari kerja akan menghasilkan 20.800 pcs. Jika dikalikan dengan upah medium Rp 35, akan dihasilkan upah Rp. 728.000 per bulan. Pendapatan ini akan bertambah jika dalam keluarga tersebut, terlibat juga suami atau anak. Walhasil pendapatan tambahan lewat home industry ini tidak kalah dengan upah minimum para pekerja di pabrik.” Papar M. Akib.
Adanya channeling ini sangat membantu masyarakat. Mereka tidak perlu jauh – jauh mencari pekerjaan, BKM Harapan jaya telah mampu mendatangkan penghasilan bagi mereka yang rajin, teliti dan mau bekerja keras.
Soal peningkatan produksi, Alfian yang duduk sebagai manager produksi PT Trias menyampaikan, setiap 10 orang tenaga kerja dipimpin oleh seorang Leader. Sang leader inilah yang memeriksa mutu hasil kerja setiap anggotanya. Hasil cek mutu dari leader itu, kemudian dicek kembali oleh tenaga Quality Control yang ada di Bagian Produksi PT Trias. Jika belum memenuhi standar mutu, maka leader yang bersangkutan harus memperbaiki produksinya. Alhamdulillah, kata Alfian, kualitas hasil kerja dari warga Kelurahan Harapan Jaya, pada Mei 2010 ini, kualitas sudah bisa 95%.
Tugas leader selain mengontrol mutu, juga mencatat hasil produksi dari setiap tenaga kerja, mengambil dan mengantarkan material ke PT Trias. Leader juga melakukan pekerjaan perakitan bersama keluarganya. “Jadi leader ini, selain mendapat upah dari hasil kerjanya juga mendapat upah dari PT Trias. Untuk tiap bulannya, pendapatan leader ini cukup layak,” Ujar Jatmiko, Manajer keuangan di Harapan Jaya.
Upah untuk setiap tenaga kerja ini, kata Jatmiko, dibayar bulanan. Upah yang diberikan PT Trias bervariasi, mulai dari Rp 10 sampai Rp 65 per pcs. Besar-kecilnya upah tergantung pada tingkat kesulitan pekerjaannya dan kemaun. Kemauan, semangat dan kerja keras yang tinggi, akan berimbas pada penghasilan yang semakin tinggi.
Upaya untuk MEMUTAR RODA PERUBAHAN NASIB ini, layak untuk kita dukung. Upaya yang berawal dari sebuah gagasan sederhana, menyikapi angka pengangguran. Upaya ini akan dilanjutkan dengan penyediaan workshop dengan standar yang telah ditetapkan oleh PT Trias, sebagai pusat pelatihan dan produksi.
bekerja dengan keberkahan

masjid AL-BARKAH Kota Bekasi
Rabu, 18 Agustus 2010
Kamis, 12 Agustus 2010
RAPAT BKM SEKOTA BEKASI
Acara tingkat kota yang digelar pada tanggal 10 Agustus 2010 bertempat di aula Kantor Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, dibuka oleh Satker PNPM P2KP Kota Bekasi yaitu Drs. H. Hasbullah, .M.Si. Beliau mengucapkan terima kasih kepada relawan se-Kota Bekasi yang telah membantu membangun Kota Bekasi. Disampaikan tentang kegiatan PNPM MP yang telah dilaksanakan oleh masyarakat, meski beliau sebagai Satker yang baru, apresiasi patut diberikan pada BKM. Lanjutnya, “Dengan adanya partisipasi masyarakat, dana yang dianggarkan untuk suatu kegiatan pembangunan terbukti melebihi dari volume yang ditargetkan. Wacana kegiatan APDB dengan mekanisme Penunjukan Langsung, ke depan dapat dilaksanakan oleh BKM. Syarat utama, tunjukkan kinerja yang baik dan kesiapan BKM beserta masyarakatnya secara maksimal.”
Selepas sambutan dan arahan Kepala Satker, acara Rapat BKM Se-Kota dalam rangka Menyusun PJM, diawali dengan materi capaian kegiatan yang diraih oleh BKM Margahayu Kecamatan Bekasi Timur. Kondisi BKM Margahayu yang sebelumnya berjalan lambat, kemudian bangkit kembali melaksanakan kegiatan pembangunan di masyarakat. Dari pengalaman BKM Margahayu ini , diharapkan akan memotivasi BKM lainnya untuk bangkit dan maju.
Paparan berikutnya disampaikan oleh Koorkot PNPM MP, Yudhi Mauludin tentang Menyusun PJM Kota. Beberapa hal yang disampaikan antara lain, Pentingnya PJM, Maksud dan Tujuan Menyusun PJM Kota, Paradigma Nangkis, IPM MDGs, Kebijakan Pronangkis, Penetapan Kriteria Kemiskinan, Visi dan Misi Kota Bekasi serta Arah Kebijakan Umum dan Strategi Pembangunan Daerah Kota Bekasi. Sebelum acara diskusi kelompok PJM Pronangkis per kecamatan, teknis dan mekanisme menyusun PJM Kota disampaikan oleh Koorkot P2KP Advanced, Maryana Ahmad.
Setiap BKM dengan berbekal PJM masing-masing, melakukan penilaian, pemberian skor dan perankingan untuk kemudian dilakukan rekapitulasi PJM dari seluruh kelurahan dalam kecamatan yang sama. Beberapa kecamatan tampak belum siap dalam melakukan rekapitulasi, terkait muatan PJM yang ada masih bersifat global dan belum detail. Kegiatan Menyusun PJM Kota akan dilanjutkan dengan menghimpun seluruh PJM dari setiap BKM pada 24 Agustus 2010. Selanjutnya akan dibahas secara intensif oleh Forum BKM Kota dengan melibatkan Forum BKM Kecamatan. Hasil bahasan internal BKM akan dilanjutkan dengan roadshow ke berbagai SKPD terkait dan dilakukan pertemuan dalam wadah KBP.
Selepas penyepakatan agenda Menyusun PJM Kota, acara dilanjutkan dengan Perkenalan dan Sosialisasi Forum BKM Kota Bekasi yang dipandu oleh H. Muhammad Djafar selaku koordinator Forum BKM Kota dan Yatmiati, K., SE selaku sekretaris. Disampaikan Visi dan Misi Forum BKM dan program kerja yang digagas dan ditawarkan oleh Dewan Pakar, antara lain : Program Sister City, Pusat kajian & Pengembangan SDM, Kerjasama dengan BUMN/BUMD, bersinergi dengan Bank Mandiri, serta Pusat Bursa Komoditi.
Keberadaan Forum BKM yang telah direvitalisasi pada 8 Nopember 2009, bersekretariat di Gedung Graha Diva Kalimalang Bekasi, adalah sebuah harapan untuk melakukan sebuah ikatan BKM se-Kota Bekasi dalam rangka menjalin kemitraan dan bersama-sama dengan Pemkot dan kelompok peduli, untuk menanggulangi kemiskinan di Kota Bekasi.
(Ema Iklima Dini, Askot MK P2KP Adv Kota Bekasi).
Selepas sambutan dan arahan Kepala Satker, acara Rapat BKM Se-Kota dalam rangka Menyusun PJM, diawali dengan materi capaian kegiatan yang diraih oleh BKM Margahayu Kecamatan Bekasi Timur. Kondisi BKM Margahayu yang sebelumnya berjalan lambat, kemudian bangkit kembali melaksanakan kegiatan pembangunan di masyarakat. Dari pengalaman BKM Margahayu ini , diharapkan akan memotivasi BKM lainnya untuk bangkit dan maju.
Paparan berikutnya disampaikan oleh Koorkot PNPM MP, Yudhi Mauludin tentang Menyusun PJM Kota. Beberapa hal yang disampaikan antara lain, Pentingnya PJM, Maksud dan Tujuan Menyusun PJM Kota, Paradigma Nangkis, IPM MDGs, Kebijakan Pronangkis, Penetapan Kriteria Kemiskinan, Visi dan Misi Kota Bekasi serta Arah Kebijakan Umum dan Strategi Pembangunan Daerah Kota Bekasi. Sebelum acara diskusi kelompok PJM Pronangkis per kecamatan, teknis dan mekanisme menyusun PJM Kota disampaikan oleh Koorkot P2KP Advanced, Maryana Ahmad.
Setiap BKM dengan berbekal PJM masing-masing, melakukan penilaian, pemberian skor dan perankingan untuk kemudian dilakukan rekapitulasi PJM dari seluruh kelurahan dalam kecamatan yang sama. Beberapa kecamatan tampak belum siap dalam melakukan rekapitulasi, terkait muatan PJM yang ada masih bersifat global dan belum detail. Kegiatan Menyusun PJM Kota akan dilanjutkan dengan menghimpun seluruh PJM dari setiap BKM pada 24 Agustus 2010. Selanjutnya akan dibahas secara intensif oleh Forum BKM Kota dengan melibatkan Forum BKM Kecamatan. Hasil bahasan internal BKM akan dilanjutkan dengan roadshow ke berbagai SKPD terkait dan dilakukan pertemuan dalam wadah KBP.
Selepas penyepakatan agenda Menyusun PJM Kota, acara dilanjutkan dengan Perkenalan dan Sosialisasi Forum BKM Kota Bekasi yang dipandu oleh H. Muhammad Djafar selaku koordinator Forum BKM Kota dan Yatmiati, K., SE selaku sekretaris. Disampaikan Visi dan Misi Forum BKM dan program kerja yang digagas dan ditawarkan oleh Dewan Pakar, antara lain : Program Sister City, Pusat kajian & Pengembangan SDM, Kerjasama dengan BUMN/BUMD, bersinergi dengan Bank Mandiri, serta Pusat Bursa Komoditi.
Keberadaan Forum BKM yang telah direvitalisasi pada 8 Nopember 2009, bersekretariat di Gedung Graha Diva Kalimalang Bekasi, adalah sebuah harapan untuk melakukan sebuah ikatan BKM se-Kota Bekasi dalam rangka menjalin kemitraan dan bersama-sama dengan Pemkot dan kelompok peduli, untuk menanggulangi kemiskinan di Kota Bekasi.
(Ema Iklima Dini, Askot MK P2KP Adv Kota Bekasi).
Senin, 21 Juni 2010
BERCERMIN DARI SEPAK BOLA
Sebuah catatan dari Lokakarya Kecamatan (2)
Hingar bingar World Cup 2010 menjadi bagian dari sebuah ide yang tiba-tiba menggelitik. Ide yang mesti dikemas apik untuk disampaikan pada peserta lokakarya kecamatan. Ide kecil dengan tampilan sederhana namun berharap dapat berdampak besar pada semangat para pelaku penanggulangan kemiskinan.
Jatidiri
Sepakbola yang dikelola klub, pemerintah dan atau penyelenggaraan sebuah turnamen, dicerminkan dengan hadirnya logo dan atau maskot. Logo yang penuh dengan arti dan maskot yang menggambarkan makna dari seni bermain sepakbola. Dalam setiap penyelenggaraan World Cup, kedua hal tersebut selalu ada. Logo dengan warna khas Afrika Selatan dan Zakumi, hadir di World Cup 2010. Di lingkungan kita, hal tersebut telah juga hadir. Logo PNPM MP, Logo P2KP Adv dan Maskot Sang Elang. Bagaimana dengan BKM? Jangankan maskot, di beberapa BKM, logo masih menjadi barang langka.
Impian
Piala World Cup, piala LSI dan piala lainnya adalah satu impian yang ingin diraih setiap pemain. Impian kecil lainnya, turut mendukung impian besar tersebut, yaitu menjadi pemain hebat, menghidupi keluarga dari bermain sepak bola, mengharumkan nama daerah dan negaranya atau berkeliling nusantara dengan bermain di banyak klub. Apa impian yang ingin dibangun oleh PNPM MP? Apa yang ingin diraih P2KP Adv? Impian apa yang dicapai BKM? Impian? Sebuah harapan untuk perubahan dan maju.
Basecamp
Mesti ada. Jadilah PERSIB kesulitan mencari tempat untuk menggelar pertandingan kandang manakala, stadion Si Jalak Harupat dalam kondisi perbaikan. Akhirnya pertandingan digelar di Kabupaten Karawang. Demikian juga dengan kesekretariatan BKM. Hal tersebut adalah sebuah cerminan keseriusan dalam pengelolaan penanggulangan kemiskinan. Jika ini ada, akan jelas tempat yang dituju oleh warga untuk menyampaikan aspirasi, saran atau keluhan. Pengurus BKM akan nyaman mengadakan sebuah rembug tanpa khawatir diminta pindah atau bahkan diusir apabila tempatnya akan dipakai oleh pihak lain. Sekretariat BKM? Sebuah kekuduan.
Kebersamaan
Hebatnya Cristiano Ronalda, tak lepas dari dukungan pemain di belakangnya. Bahkan sang penjaga gawang sekalipun, pemain yang tidak keluar dari kotak penalti, adalah pemain yang juga memberikan dukungan pada tajamnya sebuah serangan yang dibangun. Awal sebuah gol, kadang terjadi dari tendangan gawang yang penuh perhitungan. Gol Miroslav Klose ke gawang Inggris sebagai satu bukti. Kebersamaan di BKM mutlak dibutuhkan dan harus diawali dengan 1 jiwa 1 rasa 1 asa. Saling percaya mesti ditumbuhkan. Bersama Kita Bisa.
Sang Pemimpin
Jose Mourinho (membawa Inter Milan juara Liga Champion 2010), Fellipe Scolari (menjadikan Brasil 4 kali juara World Cup) dan Alex Ferguson (11 kali menjadikan Manchester United pemegang tahta Premier League) adalah contoh beberapa pelatih yang dapat mewujudkan sebuah impian dan berhasil menggerakkan seluruh sumber dayanya. Di balik sebuah pimpinan kolektif, sosok koordinator BKM, adalah figur penting. Figur yang mesti memiliki kepemimpinan yang mumpuni. Kepemimpinan yang melayani. Kepemimpinan yang menyatukan keberagaman.
Banyak hal yang dapat dipelajari dengan BERCERMIN DARI SEPAKBOLA. Impian harus diraih dengan Berdoa, Berlatih, Komunikasi yang terbuka, Promosi yang dikemas apik, Kaderisasi yang berkelanjutan, Berlatih, Taat pada Aturan Main, Bermain Bersih dan Berjuang Keras. Menerima Kekalahan dan menjadikan Kemenangan untuk Bersyukur dengan berbuat lebih baik lagi. Hingga dapat bermain di berbagai jenjang/kelas : sepakbola RW, kelurahan, kecamatan, kota, propinsi, nasional, regional bahkan Piala Dunia. Sepakbola adalah Sebuah Kebanggaan. Dibuktikan dengan keterlibatan emosi, pikiran, hati dan air mata. Sepakbola memiliki Fans Sejati bahkan di beberapa tempat, terdapat pendukung yang sangat fanatik. Pendukung yang bisa berujar lantang “I Love You Full” – “You Allways In My Heart”. Sepakbola menjadi Sebuah Magnet dan Atmosfernya demikian berasa. Ujungnya, menjadi seorang pemain sepakbola pun adalah perwujudan dari sebuah HIDUP YANG BERMAKNA.
Bagaimana dengan PNPM MP, P2KP Adv, Konsultan, BKM dan KSM? Bagaimana pemdanya? Bagaimana kelompok pedulinya?
Hingar bingar World Cup 2010 menjadi bagian dari sebuah ide yang tiba-tiba menggelitik. Ide yang mesti dikemas apik untuk disampaikan pada peserta lokakarya kecamatan. Ide kecil dengan tampilan sederhana namun berharap dapat berdampak besar pada semangat para pelaku penanggulangan kemiskinan.
Jatidiri
Sepakbola yang dikelola klub, pemerintah dan atau penyelenggaraan sebuah turnamen, dicerminkan dengan hadirnya logo dan atau maskot. Logo yang penuh dengan arti dan maskot yang menggambarkan makna dari seni bermain sepakbola. Dalam setiap penyelenggaraan World Cup, kedua hal tersebut selalu ada. Logo dengan warna khas Afrika Selatan dan Zakumi, hadir di World Cup 2010. Di lingkungan kita, hal tersebut telah juga hadir. Logo PNPM MP, Logo P2KP Adv dan Maskot Sang Elang. Bagaimana dengan BKM? Jangankan maskot, di beberapa BKM, logo masih menjadi barang langka.
Impian
Piala World Cup, piala LSI dan piala lainnya adalah satu impian yang ingin diraih setiap pemain. Impian kecil lainnya, turut mendukung impian besar tersebut, yaitu menjadi pemain hebat, menghidupi keluarga dari bermain sepak bola, mengharumkan nama daerah dan negaranya atau berkeliling nusantara dengan bermain di banyak klub. Apa impian yang ingin dibangun oleh PNPM MP? Apa yang ingin diraih P2KP Adv? Impian apa yang dicapai BKM? Impian? Sebuah harapan untuk perubahan dan maju.
Basecamp
Mesti ada. Jadilah PERSIB kesulitan mencari tempat untuk menggelar pertandingan kandang manakala, stadion Si Jalak Harupat dalam kondisi perbaikan. Akhirnya pertandingan digelar di Kabupaten Karawang. Demikian juga dengan kesekretariatan BKM. Hal tersebut adalah sebuah cerminan keseriusan dalam pengelolaan penanggulangan kemiskinan. Jika ini ada, akan jelas tempat yang dituju oleh warga untuk menyampaikan aspirasi, saran atau keluhan. Pengurus BKM akan nyaman mengadakan sebuah rembug tanpa khawatir diminta pindah atau bahkan diusir apabila tempatnya akan dipakai oleh pihak lain. Sekretariat BKM? Sebuah kekuduan.
Kebersamaan
Hebatnya Cristiano Ronalda, tak lepas dari dukungan pemain di belakangnya. Bahkan sang penjaga gawang sekalipun, pemain yang tidak keluar dari kotak penalti, adalah pemain yang juga memberikan dukungan pada tajamnya sebuah serangan yang dibangun. Awal sebuah gol, kadang terjadi dari tendangan gawang yang penuh perhitungan. Gol Miroslav Klose ke gawang Inggris sebagai satu bukti. Kebersamaan di BKM mutlak dibutuhkan dan harus diawali dengan 1 jiwa 1 rasa 1 asa. Saling percaya mesti ditumbuhkan. Bersama Kita Bisa.
Sang Pemimpin
Jose Mourinho (membawa Inter Milan juara Liga Champion 2010), Fellipe Scolari (menjadikan Brasil 4 kali juara World Cup) dan Alex Ferguson (11 kali menjadikan Manchester United pemegang tahta Premier League) adalah contoh beberapa pelatih yang dapat mewujudkan sebuah impian dan berhasil menggerakkan seluruh sumber dayanya. Di balik sebuah pimpinan kolektif, sosok koordinator BKM, adalah figur penting. Figur yang mesti memiliki kepemimpinan yang mumpuni. Kepemimpinan yang melayani. Kepemimpinan yang menyatukan keberagaman.
Banyak hal yang dapat dipelajari dengan BERCERMIN DARI SEPAKBOLA. Impian harus diraih dengan Berdoa, Berlatih, Komunikasi yang terbuka, Promosi yang dikemas apik, Kaderisasi yang berkelanjutan, Berlatih, Taat pada Aturan Main, Bermain Bersih dan Berjuang Keras. Menerima Kekalahan dan menjadikan Kemenangan untuk Bersyukur dengan berbuat lebih baik lagi. Hingga dapat bermain di berbagai jenjang/kelas : sepakbola RW, kelurahan, kecamatan, kota, propinsi, nasional, regional bahkan Piala Dunia. Sepakbola adalah Sebuah Kebanggaan. Dibuktikan dengan keterlibatan emosi, pikiran, hati dan air mata. Sepakbola memiliki Fans Sejati bahkan di beberapa tempat, terdapat pendukung yang sangat fanatik. Pendukung yang bisa berujar lantang “I Love You Full” – “You Allways In My Heart”. Sepakbola menjadi Sebuah Magnet dan Atmosfernya demikian berasa. Ujungnya, menjadi seorang pemain sepakbola pun adalah perwujudan dari sebuah HIDUP YANG BERMAKNA.
Bagaimana dengan PNPM MP, P2KP Adv, Konsultan, BKM dan KSM? Bagaimana pemdanya? Bagaimana kelompok pedulinya?
BERCERMIN DARI SEPAK BOLA
Sebuah catatan dari Lokakarya Kecamatan (2)
Setiap hari adalah sebuah pengabdian. Setiap pengabdian diukur dari sebuah tindakan. Setiap tindakan diramu dalam sebuah rencana. Setiap rencana diawali sebuah ide. Singkatnya, setiap hari adalah cerminan dari sebuah ide.
Menggagas sebuah ide mesti ditopang kesiapan untuk mengaplikasikannya. Diawali dengan pertemuan kecil. Dilanjutkan dengan konsultasi dan koordinasi. Stop!!! Jangan lupa, seluruh sumber daya mesti digali, didorong, dikerahkan dan digerakkan.
Sebuah ide yang muncul adalah melaksanakan lokakarya dan sosialisasi di tingkat kecamatan. Sebuah upaya MEMBANGUN DARI DALAM. Sebuah upaya MEMBANGUN DARI BAWAH. Sebuah upaya setelah upaya lain ditempuh dan dijalani serta telah melalui berbagai evaluasi dan analisa. Kegiatan lokcam didanai secara swadaya dari setiap BKM, Tim PNPM MP dan P2KP Adv serta pihak kecamatan. Lokcam segera maju terkait Lokakarya Peran Fungsi di tingkat kota masih terganjal beberapa persoalan. Lokcam akan menjadi suatu catatan dan rekomendasi dalam lokakarya kota yang direncanakan awal Juli.
12 kecamatan di Kota Bekasi menjadi target kegiata Lokakarya Kecamatan. Kegiatan Lokcam di kota Bekasi, terakhir dilakukan pada tahun 2008. Lokcam dibutuhkan untuk menggerakkan kembali Forum BKM Kecamatan, menyebarkan virus keberhasilan yang telah dicapai BKM dan menatap impian 2014. Best practise dan atau cerita dari web dan blog, dikumpulkan. Diburu dengan jepretan kamera berbagai suasana kondisi kemiskinan dan pembangunan di setiap kecamatan. Dikumpulkan juga dokumentasi dari kegiatan tridaya yang sudah dilakukan. Aneka jenis photo di google.com dan yahoo.com, tak lepas dari target buruan. Jadilah tiga materi utama – mengusung tema out of the box : Progres PNPM – P2KP di setiap kecamatan, Merangkai Senyum di setiap kecamatan dan Bercermin dari Sepakbola.
Lokcam 2010 diawali di kecamatan Bekasi Selatan. Dilaksanakan pada 10 Juni 2010, bertempat di aula kecamatan. Acara dibuka oleh Sekcam Bekasi Selatan, Drs. Oke Kusmayadi. Acara diawali dengan laporan PJOK. Selanjutnya disampaikan laporan secara singkat dari masing-masing BKM, yaitu BKM Bina Mandiri Kelurahan Marga Jaya, BKM Amaliah Jaya kelurahan Pekayon Jaya, BKM Setia Makmur kelurahan Jaka Setia, BKM Maju Bersama kelurahan Jaka Mulya dan BKM Amanah kelurahan Kayuringin Jaya.
Lokcam berikutnya dilaksanakan di kecamatan Jatiasih pada 17 Juni 2010. Pada sesi laporan BKM, sebuah kejutan dimunculkan oleh BKM Jatiasih, materi ditampilkan dalam bentuk power point. Sebuah prestasi yang mesti dihargai dan dibanggakan. Prestasi tersebut dianugerahi sebuah buku berjudul AKU TIDAK MAU KAYA TAPI AKU HARUS KAYA yang diserahkan oleh PJOK Jatiasih, H.Drs. Abdul Kadir. Pada lokcam kali ini, disampaikan juga sebuah materi motivasional dan unik, yaitu BERCERMIN DARI SEPAKBOLA.
Lokcam ketiga dilaksanakan di kecamatan Pondok Gede pada 18 Juni 2010. Acara dibuka oleh Camat Pondok Gede, Ayip Syafrudin, S.Pd. Sebuah kebanggaan karena kehadiran sosok seorang camat dalam kegiatan PNPM MP dan P2KP Adv di tingkat kelurahan dan atau kecamatan, masih dapat dihitung dengan 5 jari. Masih jarang pimpinan di tingkat kecamatan hadir dan selalu diwakilkan pada PJOK. Kehadirannya menjadi sebuah dian dalam sebuah ruang remang-remang untuk berubah menjadi semakin terang.
Kegiatan lokcam selain dihadiri oleh BKM, juga dihadiri oleh Lurah, Kasie Ekbang, LPM, PKK, Karang Taruna dan perwakilan dari FBKM Kota. Pada Lokcam kedua, acara dihadiri oleh SKPD, TKPK dan Pokja. Pada Lokcam ketiga, turut hadir adalah rekan dari media cetak.
Beberapa hal yang menjadi catatan lokcam adalah : pertemuan BKM sekecamatan, dilaksanakan setiap tiga bulan. Tahun 2010, pertemuan akan dilanjutkan pada September dan Desember. Agenda pada September 2010 adalah refresh dan pembentukan Forum BKM Kecamatan dalam nuansa Ramadhan 1416 H. Acara ini akan ditindaklanjuti dengan sosialsasi dan lokakarya di setiap kelurahan. Catatan lainnya, Tim Inti dari setiap kecamatan akan memberikan laporan singkat hasil lokcam pada camat.
Fakta yang paling nyata dari laporan BKM adalah : BLM yang diterima oleh setiap kelurahan selalu bersanding dengan swadaya masyarakat. Sebuah fakta yang mesti dicermati oleh semua pihak, MASYARAKAT BISA BERBUAT LEBIH BAIK DAN AMANAH APABILA DIBERI KESEMPATAN.
Setiap hari adalah sebuah pengabdian. Setiap pengabdian diukur dari sebuah tindakan. Setiap tindakan diramu dalam sebuah rencana. Setiap rencana diawali sebuah ide. Singkatnya, setiap hari adalah cerminan dari sebuah ide.
Menggagas sebuah ide mesti ditopang kesiapan untuk mengaplikasikannya. Diawali dengan pertemuan kecil. Dilanjutkan dengan konsultasi dan koordinasi. Stop!!! Jangan lupa, seluruh sumber daya mesti digali, didorong, dikerahkan dan digerakkan.
Sebuah ide yang muncul adalah melaksanakan lokakarya dan sosialisasi di tingkat kecamatan. Sebuah upaya MEMBANGUN DARI DALAM. Sebuah upaya MEMBANGUN DARI BAWAH. Sebuah upaya setelah upaya lain ditempuh dan dijalani serta telah melalui berbagai evaluasi dan analisa. Kegiatan lokcam didanai secara swadaya dari setiap BKM, Tim PNPM MP dan P2KP Adv serta pihak kecamatan. Lokcam segera maju terkait Lokakarya Peran Fungsi di tingkat kota masih terganjal beberapa persoalan. Lokcam akan menjadi suatu catatan dan rekomendasi dalam lokakarya kota yang direncanakan awal Juli.
12 kecamatan di Kota Bekasi menjadi target kegiata Lokakarya Kecamatan. Kegiatan Lokcam di kota Bekasi, terakhir dilakukan pada tahun 2008. Lokcam dibutuhkan untuk menggerakkan kembali Forum BKM Kecamatan, menyebarkan virus keberhasilan yang telah dicapai BKM dan menatap impian 2014. Best practise dan atau cerita dari web dan blog, dikumpulkan. Diburu dengan jepretan kamera berbagai suasana kondisi kemiskinan dan pembangunan di setiap kecamatan. Dikumpulkan juga dokumentasi dari kegiatan tridaya yang sudah dilakukan. Aneka jenis photo di google.com dan yahoo.com, tak lepas dari target buruan. Jadilah tiga materi utama – mengusung tema out of the box : Progres PNPM – P2KP di setiap kecamatan, Merangkai Senyum di setiap kecamatan dan Bercermin dari Sepakbola.
Lokcam 2010 diawali di kecamatan Bekasi Selatan. Dilaksanakan pada 10 Juni 2010, bertempat di aula kecamatan. Acara dibuka oleh Sekcam Bekasi Selatan, Drs. Oke Kusmayadi. Acara diawali dengan laporan PJOK. Selanjutnya disampaikan laporan secara singkat dari masing-masing BKM, yaitu BKM Bina Mandiri Kelurahan Marga Jaya, BKM Amaliah Jaya kelurahan Pekayon Jaya, BKM Setia Makmur kelurahan Jaka Setia, BKM Maju Bersama kelurahan Jaka Mulya dan BKM Amanah kelurahan Kayuringin Jaya.
Lokcam berikutnya dilaksanakan di kecamatan Jatiasih pada 17 Juni 2010. Pada sesi laporan BKM, sebuah kejutan dimunculkan oleh BKM Jatiasih, materi ditampilkan dalam bentuk power point. Sebuah prestasi yang mesti dihargai dan dibanggakan. Prestasi tersebut dianugerahi sebuah buku berjudul AKU TIDAK MAU KAYA TAPI AKU HARUS KAYA yang diserahkan oleh PJOK Jatiasih, H.Drs. Abdul Kadir. Pada lokcam kali ini, disampaikan juga sebuah materi motivasional dan unik, yaitu BERCERMIN DARI SEPAKBOLA.
Lokcam ketiga dilaksanakan di kecamatan Pondok Gede pada 18 Juni 2010. Acara dibuka oleh Camat Pondok Gede, Ayip Syafrudin, S.Pd. Sebuah kebanggaan karena kehadiran sosok seorang camat dalam kegiatan PNPM MP dan P2KP Adv di tingkat kelurahan dan atau kecamatan, masih dapat dihitung dengan 5 jari. Masih jarang pimpinan di tingkat kecamatan hadir dan selalu diwakilkan pada PJOK. Kehadirannya menjadi sebuah dian dalam sebuah ruang remang-remang untuk berubah menjadi semakin terang.
Kegiatan lokcam selain dihadiri oleh BKM, juga dihadiri oleh Lurah, Kasie Ekbang, LPM, PKK, Karang Taruna dan perwakilan dari FBKM Kota. Pada Lokcam kedua, acara dihadiri oleh SKPD, TKPK dan Pokja. Pada Lokcam ketiga, turut hadir adalah rekan dari media cetak.
Beberapa hal yang menjadi catatan lokcam adalah : pertemuan BKM sekecamatan, dilaksanakan setiap tiga bulan. Tahun 2010, pertemuan akan dilanjutkan pada September dan Desember. Agenda pada September 2010 adalah refresh dan pembentukan Forum BKM Kecamatan dalam nuansa Ramadhan 1416 H. Acara ini akan ditindaklanjuti dengan sosialsasi dan lokakarya di setiap kelurahan. Catatan lainnya, Tim Inti dari setiap kecamatan akan memberikan laporan singkat hasil lokcam pada camat.
Fakta yang paling nyata dari laporan BKM adalah : BLM yang diterima oleh setiap kelurahan selalu bersanding dengan swadaya masyarakat. Sebuah fakta yang mesti dicermati oleh semua pihak, MASYARAKAT BISA BERBUAT LEBIH BAIK DAN AMANAH APABILA DIBERI KESEMPATAN.
Senin, 07 Juni 2010
SOSIALISASI KREDIT MIKRO
Sulit untuk memulai. Berbagai pertimbangan terkadang malah menjadi hambatan bukan dijadikan media untuk mengumpulkan berbagai potensi dan kekuatan. Begitu cahaya mulai tersingkapdari balik tirai, senyuman dapat mengembang. Ide biarkan bergerak bebas menjalar ke seluruh urat nadi dan darah......Harus kita mulai. Jangan ditunda. Sekarang!!!
Kegiatan sosialisasi program kredit mikro dari lembaga keuangan pada BKM di kota Bekasi, sebuah tantangan untuk menjembatani masyarakat dengan dunia perbankan/lembaga keuangan. Mendekatkan perbankan dengan masyarakat dan ke depan mengubah pandangan masyarakat tentang perbankan yang selama ini tidak tepat bahkan kurang baik, antara lain : proses yang berbelit, susah dan lama adalah upaya awal yang ingin kita raih. Ke depan, masyarakat lebih familiar dan bisa tumbuh bersama perbankan atau sebaliknya, perbankan tumbuh bersama masyarakat.
Sosialisasi Kredit Mikro ditujukan bagi nasabah UPKBKM yang selama ini telah melakukan pinjaman sampai dengan 3 kali dan telah mencapai batas maksimal, yaitu Rp. 2 juta. 15 kelurahan di Kota Bekasi yang masih aktif menjalankan kegiatan ekonomi bergulir, merupakan target awal untuk kegiatan Sosialisasi Kredit Mikro. Secara bertahap, kegiatan sosialisasi telah dapat dilaksanakan di 3 BKM, yaitu BKM PWK Jatiwaringin Kelurahan Jatiwaringin Kecamatan Pondok Gede, BKM Amaliah Jaya Kelurahan Pekayonjaya Kecamatan Bekasi Selatan dan BKM Durenjaya Kelurahan Durenjaya Kecamatan Bekasi Timur.
Kelurahan Jatiwaringin
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada 9 April 2010 bertempat di aula kelurahan Jatiwaringin. Dihadiri oleh perwakilan dari BRI unit Pondok Gede, Bank Syariah Mandiri KCP Pondok Gede, BNI 46 KCP Pondok Gede dan KSP Swamitra As-Syafi’iyah Pondok Gede. Dihadiri oleh 33 peserta (nasabah UPK BKM dengan kinerja baik dalam pinjaman ekonomi bergulir), acara dibuka oleh kepala Kelurahan, Heryanto, A.P., M.Si.
Kegiatan sosialisasi diawali dengan paparan progres channeling di Kota Bekasi yang disampaikan oleh Korkot P2KP Adv Kota Bekasi, Maryana Ahmad. Kegiatan channeling di kota Bekasi telah diikuti oleh 22 orang dengan nilai Rp. 154.500.000. Terdiri dari 6 laki-laki dan 16 perempuan. Lembaga keuangan yang turut berpartisipasi, yaitu KSP Swamitra As-syafi’iyah (5 orang), BRI Unit Jatikramat (7 orang) , BRI unit Durenjaya (9 orang) dan Bank Jabar Banten Cabang Kota Bekasi (1 orang).
Secara berurutan kemudian disampaikan materi sosialisasi oleh perwakilan BRI Unit Jatiwaringin (Giri Laksomono – Account Officer), Bank Syariah Mandiri (Eman Sulaeman – Acoount Officer)), BNI 46 (Maya A. Indrasti) dan KSP Swamitra As-Syafi’iyah. Acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Beberapa pertanyaan yang diajukan, yaitu berkaitan dengan : persyaratan pengajuan pinjaman, permasalahan yang pernah dialami dan detail setiap produk / program yang telah dipaparkan oleh masing-masing narasumber.
Setelah penutupan, beberapa peserta melakukan pendekatan secara personal pada perwakilan tiap lembaga keuangan. Hingga saat ini, telah dilakukan pembiyaan untuk 2 orang nasabah dari BRI Unit Jatiwaringin. Kaitannya dengan BNI 46, dijajagi program kredit untuk fasilitasi pengadaan rumah bagi nasabah UPK BKM yang memiliki rumah dengan status kontrak/sewa/numpang. Semoga semakin berkembang.
Kegiatan sosialisasi program kredit mikro dari lembaga keuangan pada BKM di kota Bekasi, sebuah tantangan untuk menjembatani masyarakat dengan dunia perbankan/lembaga keuangan. Mendekatkan perbankan dengan masyarakat dan ke depan mengubah pandangan masyarakat tentang perbankan yang selama ini tidak tepat bahkan kurang baik, antara lain : proses yang berbelit, susah dan lama adalah upaya awal yang ingin kita raih. Ke depan, masyarakat lebih familiar dan bisa tumbuh bersama perbankan atau sebaliknya, perbankan tumbuh bersama masyarakat.
Sosialisasi Kredit Mikro ditujukan bagi nasabah UPKBKM yang selama ini telah melakukan pinjaman sampai dengan 3 kali dan telah mencapai batas maksimal, yaitu Rp. 2 juta. 15 kelurahan di Kota Bekasi yang masih aktif menjalankan kegiatan ekonomi bergulir, merupakan target awal untuk kegiatan Sosialisasi Kredit Mikro. Secara bertahap, kegiatan sosialisasi telah dapat dilaksanakan di 3 BKM, yaitu BKM PWK Jatiwaringin Kelurahan Jatiwaringin Kecamatan Pondok Gede, BKM Amaliah Jaya Kelurahan Pekayonjaya Kecamatan Bekasi Selatan dan BKM Durenjaya Kelurahan Durenjaya Kecamatan Bekasi Timur.
Kelurahan Jatiwaringin
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada 9 April 2010 bertempat di aula kelurahan Jatiwaringin. Dihadiri oleh perwakilan dari BRI unit Pondok Gede, Bank Syariah Mandiri KCP Pondok Gede, BNI 46 KCP Pondok Gede dan KSP Swamitra As-Syafi’iyah Pondok Gede. Dihadiri oleh 33 peserta (nasabah UPK BKM dengan kinerja baik dalam pinjaman ekonomi bergulir), acara dibuka oleh kepala Kelurahan, Heryanto, A.P., M.Si.
Kegiatan sosialisasi diawali dengan paparan progres channeling di Kota Bekasi yang disampaikan oleh Korkot P2KP Adv Kota Bekasi, Maryana Ahmad. Kegiatan channeling di kota Bekasi telah diikuti oleh 22 orang dengan nilai Rp. 154.500.000. Terdiri dari 6 laki-laki dan 16 perempuan. Lembaga keuangan yang turut berpartisipasi, yaitu KSP Swamitra As-syafi’iyah (5 orang), BRI Unit Jatikramat (7 orang) , BRI unit Durenjaya (9 orang) dan Bank Jabar Banten Cabang Kota Bekasi (1 orang).
Secara berurutan kemudian disampaikan materi sosialisasi oleh perwakilan BRI Unit Jatiwaringin (Giri Laksomono – Account Officer), Bank Syariah Mandiri (Eman Sulaeman – Acoount Officer)), BNI 46 (Maya A. Indrasti) dan KSP Swamitra As-Syafi’iyah. Acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Beberapa pertanyaan yang diajukan, yaitu berkaitan dengan : persyaratan pengajuan pinjaman, permasalahan yang pernah dialami dan detail setiap produk / program yang telah dipaparkan oleh masing-masing narasumber.
Setelah penutupan, beberapa peserta melakukan pendekatan secara personal pada perwakilan tiap lembaga keuangan. Hingga saat ini, telah dilakukan pembiyaan untuk 2 orang nasabah dari BRI Unit Jatiwaringin. Kaitannya dengan BNI 46, dijajagi program kredit untuk fasilitasi pengadaan rumah bagi nasabah UPK BKM yang memiliki rumah dengan status kontrak/sewa/numpang. Semoga semakin berkembang.
Rabu, 21 April 2010
AWAL DARI SEBUAH IMPIAN
Silaturahim sebagaimana makna yang terkandung akan memberikan hasil yang sungguh luar biasa. Silaturahim akan menambah umur, rezeki dan saudara. Silaturahim yang tiada terputus, akan membuah sebuah ide dan gagasan.
Zaenal Abidin, selaku koordinator BKM Bina Ummat kelurahan Medansatria kecamatan Medan Satria dan bekerja sebagai Kabag Humas pada Yayasan Bani Saleh Kota Bekasi, sosok yang pertama kali dikenal pada pertemuan 17 April 2009. Pertemuan yang digagas dalam rangka penyerapan BLM Luncuran TA 2008. Pertemuan selanjutnya meski sekilas dan pembicaan yang sangat pendek, berlangsung dalam rangka pengajuan proposal PNPM MP, pemberkasan dan verifikasi pemanfaatan dana BLM.
Pada 4 Maret 2010, bertempat di sekretariat PNPM – P2KP Kota Bekasi, pertemuan 6 mata dilakukan. Diikuti Bapak Zaenal Abidin dan Bapak Slamet Abadi selaku Ketua Litbang Bani Saleh. Pokok bahasan berkaitan dengan program Posdaya yang akan dilaksanakan Yayasan Bani Saleh dengan Kapermas (Kantor Pembedayaan Masyarakat) Kota Bekasi, rencana pelaksanaan penelitian dan bentuk kegiatan lainnya.
Pertemuan dilanjutkan di Sekretariat STMIK Bani Saleh pada 19 April 2010. Sejumlah 4 artikel/berita dari website P2KP disampaikan sebagai contoh bentuk kegiatan yang dapat disinergikan antara perguruan tinggi dengan PNPM – P2KP dan atau BKM. Kedua pihak sepakat untuk mengadakan diskusi bersama untuk saling berbagi informasi.
Bertempat di ruang pertemuan LPM Bani Saleh, 21 April 2010, sosialisasi PNPM – P2KP dihadiri oleh Bapak Sri Setyo selaku Ketua STMIK Bani Saleh, Bapak Setia Budi Wahono selaku Pembantu Ketua I, Bapak Ishak Husein (Pembantu Ketua II dan III), Bapak Tukino (Kajur Sistem Informatika), Bpaak Marhakim (Kajur Komputer Akuntansi), Bapak Slamet Abadi (Ketua Litbang0 dan Bapak Zaenal Abidin selaku Kepala Bagian Humas serta 2 orang mahasiswa perwakilan dari Senat Mahasiswa, yaitu Feriansyah dan Djuhamad Priyadi.
Pukul 10.05 WIB, acara diawali dengan sambutan dan perkenalan yang dibawakan oleh Ketua STMIK, dilanjutkan kata pengantar dan perkenalan oleh Tim P2KP Advanced, pemaparan tentang Yayasan Bani Saleh dengan berbagai kegiatannya yang disampaikan oleh Pembantu Ketua I dan dilanjutkan dengan sekilas PNPM – P2KP di Kota Bekasi.
Disajikan informasi tentang perkembangan PNPM – P2KP diawali dengan Profil Kota Bekasi, Akar Kemiskinan, Strategi Intervensi, Kegiatan di Tingkat Kota, PNPM MP, PAKET, Channeling dan Permasalahan. Pada 10.45 WIB, dilaksanakan tanya jawab. Pertanyaan berkaitan dengan perkembangan BKM, pengalaman Bapak Zaenal Abidin selaku koordinator BKM, Posdaya, kriteria pengurus BKM, kriteria wilayah sasaran dan akhirnya mengerucut pada bentuk sinergitas yang dimungkinkan dapat dilaksanakan : pelaksanaan kegiatan pelatihan keterampilan (STMIK Bani Saleh), kegiatan pendidikan dan penyuluhan (STAI Bani Saleh) dan kesehatan (STIKES Bani Saleh), Kelurahan Binaan dan Kelurat Pilot Project.
Akhir pertemuan, tercetus sebuah tekad bersama bahwa pembangunan Kota Bekasi, khususnya penanggulangan kemiskinan, harus dilaksanakan oleh seluruh unsur. Yayasan Bani Saleh siap untuk berperan aktif di dalamnya. Kegiatan dalam kemasan pengabdian, penelitian, pelatihan dan pembuatan website PNPM P2KP Kota Bekasi, menjadi bagian awal dari sebuah impian.
Zaenal Abidin, selaku koordinator BKM Bina Ummat kelurahan Medansatria kecamatan Medan Satria dan bekerja sebagai Kabag Humas pada Yayasan Bani Saleh Kota Bekasi, sosok yang pertama kali dikenal pada pertemuan 17 April 2009. Pertemuan yang digagas dalam rangka penyerapan BLM Luncuran TA 2008. Pertemuan selanjutnya meski sekilas dan pembicaan yang sangat pendek, berlangsung dalam rangka pengajuan proposal PNPM MP, pemberkasan dan verifikasi pemanfaatan dana BLM.
Pada 4 Maret 2010, bertempat di sekretariat PNPM – P2KP Kota Bekasi, pertemuan 6 mata dilakukan. Diikuti Bapak Zaenal Abidin dan Bapak Slamet Abadi selaku Ketua Litbang Bani Saleh. Pokok bahasan berkaitan dengan program Posdaya yang akan dilaksanakan Yayasan Bani Saleh dengan Kapermas (Kantor Pembedayaan Masyarakat) Kota Bekasi, rencana pelaksanaan penelitian dan bentuk kegiatan lainnya.
Pertemuan dilanjutkan di Sekretariat STMIK Bani Saleh pada 19 April 2010. Sejumlah 4 artikel/berita dari website P2KP disampaikan sebagai contoh bentuk kegiatan yang dapat disinergikan antara perguruan tinggi dengan PNPM – P2KP dan atau BKM. Kedua pihak sepakat untuk mengadakan diskusi bersama untuk saling berbagi informasi.
Bertempat di ruang pertemuan LPM Bani Saleh, 21 April 2010, sosialisasi PNPM – P2KP dihadiri oleh Bapak Sri Setyo selaku Ketua STMIK Bani Saleh, Bapak Setia Budi Wahono selaku Pembantu Ketua I, Bapak Ishak Husein (Pembantu Ketua II dan III), Bapak Tukino (Kajur Sistem Informatika), Bpaak Marhakim (Kajur Komputer Akuntansi), Bapak Slamet Abadi (Ketua Litbang0 dan Bapak Zaenal Abidin selaku Kepala Bagian Humas serta 2 orang mahasiswa perwakilan dari Senat Mahasiswa, yaitu Feriansyah dan Djuhamad Priyadi.
Pukul 10.05 WIB, acara diawali dengan sambutan dan perkenalan yang dibawakan oleh Ketua STMIK, dilanjutkan kata pengantar dan perkenalan oleh Tim P2KP Advanced, pemaparan tentang Yayasan Bani Saleh dengan berbagai kegiatannya yang disampaikan oleh Pembantu Ketua I dan dilanjutkan dengan sekilas PNPM – P2KP di Kota Bekasi.
Disajikan informasi tentang perkembangan PNPM – P2KP diawali dengan Profil Kota Bekasi, Akar Kemiskinan, Strategi Intervensi, Kegiatan di Tingkat Kota, PNPM MP, PAKET, Channeling dan Permasalahan. Pada 10.45 WIB, dilaksanakan tanya jawab. Pertanyaan berkaitan dengan perkembangan BKM, pengalaman Bapak Zaenal Abidin selaku koordinator BKM, Posdaya, kriteria pengurus BKM, kriteria wilayah sasaran dan akhirnya mengerucut pada bentuk sinergitas yang dimungkinkan dapat dilaksanakan : pelaksanaan kegiatan pelatihan keterampilan (STMIK Bani Saleh), kegiatan pendidikan dan penyuluhan (STAI Bani Saleh) dan kesehatan (STIKES Bani Saleh), Kelurahan Binaan dan Kelurat Pilot Project.
Akhir pertemuan, tercetus sebuah tekad bersama bahwa pembangunan Kota Bekasi, khususnya penanggulangan kemiskinan, harus dilaksanakan oleh seluruh unsur. Yayasan Bani Saleh siap untuk berperan aktif di dalamnya. Kegiatan dalam kemasan pengabdian, penelitian, pelatihan dan pembuatan website PNPM P2KP Kota Bekasi, menjadi bagian awal dari sebuah impian.
Senin, 22 Maret 2010
CATATAN KECIL KUNJUNGAN RI-2 DI KOTA BEKASI
Kedatangan orang nomor 2 di republik ini, pada 19 Maret 2010 ke kelurahan Arenjaya kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi, memberikan suatu pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Seluruh aspek perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi, memerlukan ketenangan, ketelitian, kebersamaan, kesabaran dan kerendahan hati.
Informasi kunjungan kerja Prof Dr. Boediono, salah satunya meninjau kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan, diperoleh H-7 sebelum jadwal yang ditetapkan. Pada Jumat, 12 Maret 2010, pelaku PNPM – P2KP Kota Bekasi sontak memberikan pandangan dan asumsinya masing-masing. ”Apa yang hendak dilihat Pa Wapres dengan PNPM MP di Kota Bekasi?” celetuk Agung Santosa, Askot Infrastruktur.....”PLP-BK gagal, DDUPB tidak terpenuhi dan ekonomi bergulir juga biasa-biasa saja......”disambung Ema Iklima Dini....”O, mungkin karena Pak Maryana..........” ujar Helmy. ”Kok, gara-gara aku.....”
”Pak Maryana buat leaflet waktu Supervisi WB pada Oktober 2009.....Pak Maryana juga buat info yang banyak dimuat di web dan blog.....jadi weh, Kota Bekasi kedatangan Wapres............” Helmy menyambung ucapan sebelumnya.
Apa dan kenapa, kami putuskan untuk dikesampingkan. Tindak lanjut berikutnya, kami sampaikan 3 profil kelurahan pilihan yang diajukan untuk menjadi bakal lokasi kunjungan. Disampaikan dari 3 kelurahan tersebut, plus dan minusnya serta sisi unik lainnya : kedekatan lokasi dengan akses keluar masuk tol, pelaksanaan BLM, kegiatan pemilu ulang, kepemimpinan kolektif BKM, channeling dlsb.Tiga kelurahan tersebut, yaitu : Arenjaya, Durenjaya dan Jatiwaringin.
Hari Senin, 15 Maret 2010, dalam rakor yang dipimpin oleh Walikota Kota Bekasi, H. Mochtar Mohammad dan dihadiri KMP, PU dan Tim Wapres, ditetapkan kelurahan Arenjaya sebagai lokasi kunjungan. Kegiatan yang akan ditinjau adalah pembangunan Posyandu di RW 14. Dalam rangka peninjauan PNPM di Kota Bekasi, kepanitiaan dipimpin oleh Satker, Drs. Moch. Jaji Suraji dan Pelaksana Teknis Lapangan, H. Cecep Mulyana, Camat Bekasi Timur.
Hari Selasa, 16 Maret 2010, dilaksanakan peninjauan ulang lokasi kunjungan oleh Satker Pusat, Chandra Situmorang. Hasilnya, lokasi kunjungan harus dipindahkan dengan pertimbangan, area lokasi kurang luas, mobilitas kendaraan sulit dan rawan banjir jika terjadi hujan. Semula RW 14, lokasi dialihkan ke Posyandu Kemuning di RW 18. Pertanyaan yang muncul pada H-7, yaitu : kenapa wapres berkunjung ke Kota Bekasi, jawabannya ternyata sederhana. ”Ya karena beliau memilih Kota Bekasi......”demikian Yudhi Mauludin berargumen menirukan ucapan Pak Chandra R.P. Situmorang.
Hari Rabu, 17 Maret 2010, dilaksanakan rakor bersama di Sekretariat Wapres Jakarta. Dihadiri oleh perwakilan TNI-Polri, perwakilan depertemen/lembaga/kementerian, perwakilan perbankan dan BUMN, jajaran SKPD provinsi Jabar dan Kota Bekasi serta konsultan PNPM P2KP. Hasil rakor dilanjutkan dengan survai lokasi oleh TNI-Polri dan Paspampres pada pukul 15.00 WIB.
Selepas survai, kegiatan segera bergolak. Landasan tenda segera dihamparkan, tiang umbul-umbul mulai ditegakkan, lampu penerangan beraksi memancarkan sinarnya dan kendaraan hilir mudik memasuki area lokasi. Hingga hari Kamis, 18 Maret 2010, pukul 00.35 WIB, kami hanya berhasil memasang 16 umbul-umbul.
Pagi hari Kamis 18 Maret 2010, kegiatan dilanjutkan dengan memasang lebih banyak lagi umbul-umbul. Dipasang baliho dekat pintuk masuk. Produk dari berbagai KSM dari beberapa BKM, segera dikumpulkan. Dokumentasi pilihan dari berbagai kegiatan diinventarisasi untuk dibuatkan parade photo dan banner. Posyandu Kemuning yang akan dikunjungi, dipercantik. Dicat ulang di beberapa titik. Sementara kegiatan jalan setapak, persis di area lokasi, dilakukan pemasangan pot bunga, pemasangan kembali papan proyek dan pembersihan. Di beberapa sudut ruang dan tempat, poster disebar. Pukul 17.00 WIB, seluruh tenda telah terpasang. Satu jam kemudian, karpet dan kursi sudah tertata. PD OC Jabar, Fatah Nugraha dan Arif Widodo, dapat meninggalkan lokasi dengan tenang begitu baliho background panggung tiba. Berikutnya soundsystem siap. Pukul 20.00 WIB, dilaksanakan gladi kotor oleh protokoler Sekwapres bersama pemkot. Kegiatan dilanjutkan dengan penyiapan kantor RW 18 sebagai ruang pamer produk KSM dari beberapa BKM, antara lain boneka, manik-manik, aksesosir, ukiran kayu, inkubator penetasan telor dan makanan ringan. Pukul 01.45 WIB, kembali ke rumah dan kostan masing-masing.
Hari Jumat, 19 Maret 2010, pukul 05.30 WIB, kegiatan diawali dengan membersihkan seluruh area lokasi dari berbagai sisa sampah yang ditinggalkan dari bekas pemasangan tenda dan kegiatan lainnya. Puntung rokok, potongan tali rafia, kayu, bambu, kawat, plastik bekas air kemasan, kertas dll, disapu, dikumpulkan, dipungut dan dibawa untuk dibuang di tempatnya. Debu dan kotoran lainnya, disiram dengan air beberapa ember. Ruang di posyandu dan kantor RW dibersihkan dengan disapu dan dipel. Hal yang cukup mendebarkan dan membuat dag dig dug der adalah banner. Hingga pukul 8.30 WIB, 6 buah banner yang akan menjadi hiasan di lorong yang menyambungkan antara tenda utama dengan posyandu, belum tiba di lokasi. Hal lainnya, 2 buah spanduk yang berisikan ucapan selamat datang pada wapres dan rombongan dari Pemkot Bekasi dan Pemprov Jabar, baru terpasang 1 jam sebelum acara dimulai. Alhamdulillah, semua dapat disiapkan........Kami pun mulai membagi posisi masing-masing. Ada yang di dalam tenda utama, di lorong penyambung, di posyandu, di kantor RW dan di jalan setapak. Nafas dilepas seluas-luasnya. Keringat disisir dan dibuah jemari tangan. Duduk atau berdiri, yang penting semua sudah dipersiapkan.....menurut perhitungan kami.
Pukul 09.30 WIB, pihak protokol memberikan informasi bahwa wapres beserta rombongan sedang dalam perjalanan menuju RW 18. Selang setengah jam kemudian, 2 mobil sedan, 2 jeep, 2 bus dan kendaraan pengiring lainnya, tiba di jalan Irian Jaya Raya kelurahan Arrenjaya. Beberapa menit kemudian, tenda utama bermandikan cahaya. Berbagai kamera memancarkan sinarnya masing-masing. Bunyi ’klik’ dari berbagai merk HP dan kamera bersahutan.........
Sementara itu, aku hanya duduk di ruang dapur kantor RW 18. Berbagai makanan yang disiapkan, antara lain buah anggur, kucicipi beberapa kali....
Informasi kunjungan kerja Prof Dr. Boediono, salah satunya meninjau kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan, diperoleh H-7 sebelum jadwal yang ditetapkan. Pada Jumat, 12 Maret 2010, pelaku PNPM – P2KP Kota Bekasi sontak memberikan pandangan dan asumsinya masing-masing. ”Apa yang hendak dilihat Pa Wapres dengan PNPM MP di Kota Bekasi?” celetuk Agung Santosa, Askot Infrastruktur.....”PLP-BK gagal, DDUPB tidak terpenuhi dan ekonomi bergulir juga biasa-biasa saja......”disambung Ema Iklima Dini....”O, mungkin karena Pak Maryana..........” ujar Helmy. ”Kok, gara-gara aku.....”
”Pak Maryana buat leaflet waktu Supervisi WB pada Oktober 2009.....Pak Maryana juga buat info yang banyak dimuat di web dan blog.....jadi weh, Kota Bekasi kedatangan Wapres............” Helmy menyambung ucapan sebelumnya.
Apa dan kenapa, kami putuskan untuk dikesampingkan. Tindak lanjut berikutnya, kami sampaikan 3 profil kelurahan pilihan yang diajukan untuk menjadi bakal lokasi kunjungan. Disampaikan dari 3 kelurahan tersebut, plus dan minusnya serta sisi unik lainnya : kedekatan lokasi dengan akses keluar masuk tol, pelaksanaan BLM, kegiatan pemilu ulang, kepemimpinan kolektif BKM, channeling dlsb.Tiga kelurahan tersebut, yaitu : Arenjaya, Durenjaya dan Jatiwaringin.
Hari Senin, 15 Maret 2010, dalam rakor yang dipimpin oleh Walikota Kota Bekasi, H. Mochtar Mohammad dan dihadiri KMP, PU dan Tim Wapres, ditetapkan kelurahan Arenjaya sebagai lokasi kunjungan. Kegiatan yang akan ditinjau adalah pembangunan Posyandu di RW 14. Dalam rangka peninjauan PNPM di Kota Bekasi, kepanitiaan dipimpin oleh Satker, Drs. Moch. Jaji Suraji dan Pelaksana Teknis Lapangan, H. Cecep Mulyana, Camat Bekasi Timur.
Hari Selasa, 16 Maret 2010, dilaksanakan peninjauan ulang lokasi kunjungan oleh Satker Pusat, Chandra Situmorang. Hasilnya, lokasi kunjungan harus dipindahkan dengan pertimbangan, area lokasi kurang luas, mobilitas kendaraan sulit dan rawan banjir jika terjadi hujan. Semula RW 14, lokasi dialihkan ke Posyandu Kemuning di RW 18. Pertanyaan yang muncul pada H-7, yaitu : kenapa wapres berkunjung ke Kota Bekasi, jawabannya ternyata sederhana. ”Ya karena beliau memilih Kota Bekasi......”demikian Yudhi Mauludin berargumen menirukan ucapan Pak Chandra R.P. Situmorang.
Hari Rabu, 17 Maret 2010, dilaksanakan rakor bersama di Sekretariat Wapres Jakarta. Dihadiri oleh perwakilan TNI-Polri, perwakilan depertemen/lembaga/kementerian, perwakilan perbankan dan BUMN, jajaran SKPD provinsi Jabar dan Kota Bekasi serta konsultan PNPM P2KP. Hasil rakor dilanjutkan dengan survai lokasi oleh TNI-Polri dan Paspampres pada pukul 15.00 WIB.
Selepas survai, kegiatan segera bergolak. Landasan tenda segera dihamparkan, tiang umbul-umbul mulai ditegakkan, lampu penerangan beraksi memancarkan sinarnya dan kendaraan hilir mudik memasuki area lokasi. Hingga hari Kamis, 18 Maret 2010, pukul 00.35 WIB, kami hanya berhasil memasang 16 umbul-umbul.
Pagi hari Kamis 18 Maret 2010, kegiatan dilanjutkan dengan memasang lebih banyak lagi umbul-umbul. Dipasang baliho dekat pintuk masuk. Produk dari berbagai KSM dari beberapa BKM, segera dikumpulkan. Dokumentasi pilihan dari berbagai kegiatan diinventarisasi untuk dibuatkan parade photo dan banner. Posyandu Kemuning yang akan dikunjungi, dipercantik. Dicat ulang di beberapa titik. Sementara kegiatan jalan setapak, persis di area lokasi, dilakukan pemasangan pot bunga, pemasangan kembali papan proyek dan pembersihan. Di beberapa sudut ruang dan tempat, poster disebar. Pukul 17.00 WIB, seluruh tenda telah terpasang. Satu jam kemudian, karpet dan kursi sudah tertata. PD OC Jabar, Fatah Nugraha dan Arif Widodo, dapat meninggalkan lokasi dengan tenang begitu baliho background panggung tiba. Berikutnya soundsystem siap. Pukul 20.00 WIB, dilaksanakan gladi kotor oleh protokoler Sekwapres bersama pemkot. Kegiatan dilanjutkan dengan penyiapan kantor RW 18 sebagai ruang pamer produk KSM dari beberapa BKM, antara lain boneka, manik-manik, aksesosir, ukiran kayu, inkubator penetasan telor dan makanan ringan. Pukul 01.45 WIB, kembali ke rumah dan kostan masing-masing.
Hari Jumat, 19 Maret 2010, pukul 05.30 WIB, kegiatan diawali dengan membersihkan seluruh area lokasi dari berbagai sisa sampah yang ditinggalkan dari bekas pemasangan tenda dan kegiatan lainnya. Puntung rokok, potongan tali rafia, kayu, bambu, kawat, plastik bekas air kemasan, kertas dll, disapu, dikumpulkan, dipungut dan dibawa untuk dibuang di tempatnya. Debu dan kotoran lainnya, disiram dengan air beberapa ember. Ruang di posyandu dan kantor RW dibersihkan dengan disapu dan dipel. Hal yang cukup mendebarkan dan membuat dag dig dug der adalah banner. Hingga pukul 8.30 WIB, 6 buah banner yang akan menjadi hiasan di lorong yang menyambungkan antara tenda utama dengan posyandu, belum tiba di lokasi. Hal lainnya, 2 buah spanduk yang berisikan ucapan selamat datang pada wapres dan rombongan dari Pemkot Bekasi dan Pemprov Jabar, baru terpasang 1 jam sebelum acara dimulai. Alhamdulillah, semua dapat disiapkan........Kami pun mulai membagi posisi masing-masing. Ada yang di dalam tenda utama, di lorong penyambung, di posyandu, di kantor RW dan di jalan setapak. Nafas dilepas seluas-luasnya. Keringat disisir dan dibuah jemari tangan. Duduk atau berdiri, yang penting semua sudah dipersiapkan.....menurut perhitungan kami.
Pukul 09.30 WIB, pihak protokol memberikan informasi bahwa wapres beserta rombongan sedang dalam perjalanan menuju RW 18. Selang setengah jam kemudian, 2 mobil sedan, 2 jeep, 2 bus dan kendaraan pengiring lainnya, tiba di jalan Irian Jaya Raya kelurahan Arrenjaya. Beberapa menit kemudian, tenda utama bermandikan cahaya. Berbagai kamera memancarkan sinarnya masing-masing. Bunyi ’klik’ dari berbagai merk HP dan kamera bersahutan.........
Sementara itu, aku hanya duduk di ruang dapur kantor RW 18. Berbagai makanan yang disiapkan, antara lain buah anggur, kucicipi beberapa kali....
Langganan:
Postingan (Atom)